PSS Sleman Bangun Skuat Anyar
A
A
A
SLEMAN - Manajemen PSS Sleman membentuk skuat anyar saat bertarung di Kompetisi Divisi Utama 2015/2016. Skuat yang yang dibentuk saat ini untuk menghadapi Piala Kemerdekaan tidak semuanya membela Super Elang Jawa di kompetisi yang direncanakan bergulir awal November mendatang.
General Manager PSS Sleman Soekoco mengatakan, pemain yang saat ini diikat hanya dipersiapkan untuk menghadapi Piala Kemerdekaan. Kontrak yang diberikan hanya sebatas untuk bermain di turnamen yang diinisiasi oleh Tim Transisi Pengelolaan Sepakbola Indonesia yang dibentuk oleh Kemenpora.
"Belum tentu digunakan, semuanya akan kita lihat lagi. Pemain sekarang hanya untuk Piala Kemerdekaan, kalau Divisi Utama kita akan mulai proses dari awal lagi persiapannya," tandas Soekoco.
Meski mengaku tidak mau meremehkan turnamen Piala Kemerdekaan, kompetisi Divisi Utama
dianggap menjadi sebuah event yang disebut lebih penting. Hasil dari kompetisi yang digelar oleh PSSI tersebut menjadi penentu posisi PSS Sleman dalam dunia persepakbolaan di Indonesia. Sementara sebuah turnamen hanyalah menjadi ajang untuk mengisi waktu di sela-sela kekosongan musim kompetisi.
Dengan demikian, persiapan yang dibutuhkan untuk menghadapi sebuah musim kompetisi diakui lebih serius dan lebih panjang. "Kalau kompetisi persiapannya lebih panjang dan lebih matang, tidak seperti untuk menghadapi turnamen," tambahnya.
Mengenai rencana perguliran kompetisi Liga Super Indonesia di pertengahan Oktober dan Divisi Utama sebagai kasta kedua di awal November, Soekoco sangat berharap persoalan pengelolaan sepak bola antara PSSI dan Menpora sudah bisa terselesaikan. Hal tersebut untuk menghindari adanya dualisme pengelolaan sepak bola yang secara teknis akan merugikan klub maupun pemain.
General Manager PSS Sleman Soekoco mengatakan, pemain yang saat ini diikat hanya dipersiapkan untuk menghadapi Piala Kemerdekaan. Kontrak yang diberikan hanya sebatas untuk bermain di turnamen yang diinisiasi oleh Tim Transisi Pengelolaan Sepakbola Indonesia yang dibentuk oleh Kemenpora.
"Belum tentu digunakan, semuanya akan kita lihat lagi. Pemain sekarang hanya untuk Piala Kemerdekaan, kalau Divisi Utama kita akan mulai proses dari awal lagi persiapannya," tandas Soekoco.
Meski mengaku tidak mau meremehkan turnamen Piala Kemerdekaan, kompetisi Divisi Utama
dianggap menjadi sebuah event yang disebut lebih penting. Hasil dari kompetisi yang digelar oleh PSSI tersebut menjadi penentu posisi PSS Sleman dalam dunia persepakbolaan di Indonesia. Sementara sebuah turnamen hanyalah menjadi ajang untuk mengisi waktu di sela-sela kekosongan musim kompetisi.
Dengan demikian, persiapan yang dibutuhkan untuk menghadapi sebuah musim kompetisi diakui lebih serius dan lebih panjang. "Kalau kompetisi persiapannya lebih panjang dan lebih matang, tidak seperti untuk menghadapi turnamen," tambahnya.
Mengenai rencana perguliran kompetisi Liga Super Indonesia di pertengahan Oktober dan Divisi Utama sebagai kasta kedua di awal November, Soekoco sangat berharap persoalan pengelolaan sepak bola antara PSSI dan Menpora sudah bisa terselesaikan. Hal tersebut untuk menghindari adanya dualisme pengelolaan sepak bola yang secara teknis akan merugikan klub maupun pemain.
(aww)