Persebaya Berharap Gabung Grup Bali
A
A
A
SURABAYA - Tidak ada kecemasan dalam skuad Persebaya Surabaya jelang pengumuman pembagian grup di Piala Presiden, hari ini.
Namun, skuad berjuluk Bledug Ijo tersebut merasa lebih enjoyjika bermain di Grup Bali. Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan siap bermain di grup mana pun. Namun, secara nonteknis, akan lebih menguntungkan jika bermain di Grup Bali. “Kami sudah beberapa kali menggelar pemusatan latihan di Bali sehingga atmosfernya tidak asing buat pemain,” kata Ibnu, kemarin.
Selain itu, lanjut Ibnu, selama di Bali, Persebaya juga sempat menggelar latihan maupun pertandingan uji coba dengan memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, yang rencananya akan dipakai sebagai tempat pembukaan Piala Presiden, 30 Agustus mendatang. “Ini membuat pemain sudah hafal karakter lapangan di Bali, tidak perlu adaptasi lagi,” katanya.
Terkait sistem pembagian grup, PT Mahaka selaku operator Piala Presiden sudah menegaskan jika pembagian grup tidak akan dilakukan drawing, tapi lebih ditentukan dengan pertimbangan sisi komersial pertandingan. Selain Bali, ada tiga tempat lagi yang akan dijadikan tuan rumah, yaitu Bandung (Persib), Malang (Arema), Makassar (PSM).
Jika melihat empat lokasi tuan rumah Piala Presiden, di atas kertas peluang Persebaya lolos dari babak penyisihan lebih terbuka jika berada di Grup Bali atau Makassar daripada harus menghadapi tuan rumah Arema maupun Persib.
Selama ini Arema dikenal sebagai musuh bebuyutan Persebaya. Kedua tim ini juga sudah lama tidak bersua dalam satu lapangan. “Bermain di mana pun kami siap, termasuk di Malang juga tidak ada masalah. Tidak perlu ada yang ditakuti,” tutur Ibnu.
Sementara Arema Cronus terlihat lebih tenang jelang turnamen. Jika beberapa waktu terakhir Arema Cronus mengalami krisis di lini pertahanan setelah ditinggal Victor Igbonefo ke Thailand, mereka sudah menemukan solusi.
Kehadiran Hermawan, yang sebelumnya berkostum Persipasi Bandung Raya, membuat barisan belakang Arema lebih tenang. Performa Hermawan sangat solid bersanding dengan Fabiano Beltrame dan menggagalkan beberapa peluang Persib Bandung pada Selasa (11/8) malam.
“Saya selalu nyaman bermain untuk Arema. Jiwa saya tetap Arema karena saya dibesarkan klub ini. Ada semangat tersendiri ketika bermain di depan puluhan ribu Aremania,” ujar Hermawan.
Rachmad tomy/ kukuh setyawan
Namun, skuad berjuluk Bledug Ijo tersebut merasa lebih enjoyjika bermain di Grup Bali. Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan siap bermain di grup mana pun. Namun, secara nonteknis, akan lebih menguntungkan jika bermain di Grup Bali. “Kami sudah beberapa kali menggelar pemusatan latihan di Bali sehingga atmosfernya tidak asing buat pemain,” kata Ibnu, kemarin.
Selain itu, lanjut Ibnu, selama di Bali, Persebaya juga sempat menggelar latihan maupun pertandingan uji coba dengan memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, yang rencananya akan dipakai sebagai tempat pembukaan Piala Presiden, 30 Agustus mendatang. “Ini membuat pemain sudah hafal karakter lapangan di Bali, tidak perlu adaptasi lagi,” katanya.
Terkait sistem pembagian grup, PT Mahaka selaku operator Piala Presiden sudah menegaskan jika pembagian grup tidak akan dilakukan drawing, tapi lebih ditentukan dengan pertimbangan sisi komersial pertandingan. Selain Bali, ada tiga tempat lagi yang akan dijadikan tuan rumah, yaitu Bandung (Persib), Malang (Arema), Makassar (PSM).
Jika melihat empat lokasi tuan rumah Piala Presiden, di atas kertas peluang Persebaya lolos dari babak penyisihan lebih terbuka jika berada di Grup Bali atau Makassar daripada harus menghadapi tuan rumah Arema maupun Persib.
Selama ini Arema dikenal sebagai musuh bebuyutan Persebaya. Kedua tim ini juga sudah lama tidak bersua dalam satu lapangan. “Bermain di mana pun kami siap, termasuk di Malang juga tidak ada masalah. Tidak perlu ada yang ditakuti,” tutur Ibnu.
Sementara Arema Cronus terlihat lebih tenang jelang turnamen. Jika beberapa waktu terakhir Arema Cronus mengalami krisis di lini pertahanan setelah ditinggal Victor Igbonefo ke Thailand, mereka sudah menemukan solusi.
Kehadiran Hermawan, yang sebelumnya berkostum Persipasi Bandung Raya, membuat barisan belakang Arema lebih tenang. Performa Hermawan sangat solid bersanding dengan Fabiano Beltrame dan menggagalkan beberapa peluang Persib Bandung pada Selasa (11/8) malam.
“Saya selalu nyaman bermain untuk Arema. Jiwa saya tetap Arema karena saya dibesarkan klub ini. Ada semangat tersendiri ketika bermain di depan puluhan ribu Aremania,” ujar Hermawan.
Rachmad tomy/ kukuh setyawan
(bbg)