Belum Level Eropa

Kamis, 20 Agustus 2015 - 09:21 WIB
Belum Level Eropa
Belum Level Eropa
A A A
JAKARTA - Gelandang muda Indonesia Evan Dimas diberitakan gagal bergabung dengan klub Segunda Division UE Llagostera. Banyak yang menilai kegagalan pemain berusia 20 tahun itu memikat tim besutan Orial Alsina lantaran tingkat sepak bola Indonesia belum pada level Eropa.

Berita Evan yang menjalani trialatau seleksi bersama Llagostera mampu menghiasi pemberitaan terkait persepakbolaan Tanah Air belakangan ini. Selama 10 hari pemain Persebaya Surabaya tersebut mengadu nasib di Negeri Matador Spanyol. Bersama Llagostera, Evan turut diuji bersama tim A dan B.

Salah satunya Evan diberi kesempatan tampil bersama tim utama kontra tim amatir L’Escala. Mengawali penampilannya dari bangku cadangan, Evan hanya diberi waktu unjuk kebolehan selama 22 menit. Walau tim yang dibelanya menang 3-2, rasanya penampilan singkat Evan belum memuaskan tim kepelatihan tim berjuluk Blanquivermells tersebut.

Media Spanyol Lesportiudecatalunya menulis, jika klub dari daerah Costa Brava memilih mendekati pemain muda Roger Barnils untuk memperkuat tim B. Kehadiran Barnils inilah yang membuat Evan menjadi terpinggirkan. “Klub telah melakukan negosiasi terkait hak istimewa membeli gelandang berusia 20 tahun tersebut, ” tulis Lesportiudecatalunya, Selasa (18/8) Evan memang dikabarkan meninggalkan Barcelona, kemarin.

Dia menyempatkan diri menyaksikan pertandingan Barcelona melawan Athletic Bilbao. “Saya belum mendapat kabar soal itu. Tapi, dia memang pulang tanggal 19,” kata Manajer Persebaya Gede Widiade, saat dikonfirmasi. Menanggapi ini, striker tim nasional Indonesia era 1990-an Rochy Putiray tak kaget.

“Mungkin seharusnya jangan di Eropa, mungkin di Asia terlebih dahulu. Bukannya tidak boleh di Eropa, tapi saya rasa harus bertahap. Kalau langsung ke sana, nanti malah terkesan menyulitkan si pemain itu sendiri dan membuatnya malah jadi terbebani,” ungkap Rochy kepada KORAN SINDO, kemarin.

“Maksudnya secara bertahap, misalkan satu tahun dulu mencoba kerasnya persaingan sepak bola di Jepang, Korea Selatan, atau mungkin di kompetisi Arab. Satu atau dua tahun di sana, saya rasa bagus juga untuk menguji mental si pemain agar lebih dulu terasah. Selama di sana, sampai melihat bagaimana peluang di Eropa,” lanjut mantan pemain bernama lengkap Rochy Malkiano Putiray tersebut.

Rochy merujuk pada langkahlangkah yang diambil para pesepak bola Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri. Seperti Dedi Gusmawan yang bergabung dengan klub Myanmar Zeya Shwe Myay FC. Lalu dua pemain naturalisasi seperti Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo yang mengadu nasib di Thailand bersama BEC Tero Sasana dan Osotspa Samut Prakan FC.

Di luar beberapa nama di atas, ada juga Andik Vermansyah yang sejak 2013 tercatat sebagai punggawa Selangor FA Irfan Bachdim di Consadole Sapporo yang tampil di Divisi II Liga Jepang, lalu bek muda Indonesia Ryuji Utomo yang kabarkan sudah menjalin kesepakatan kontra dengan klub asal Bahrain Al-Najma.

“Sekarang memang harus dilihat dulu levelnya. Ada juga pemain seangkatan Evan seperti Irfan yang masih tembus di Liga Jepang, ada Greg dan Victor yang masih tembus di Liga Thailand. Kenapa tidak dicoba masuk ke sana dulu. Maksudnya level yang masih setara,” papar Rochy.

Terkaitnya banyaknya pemain Indonesia yang mengadu peruntungan di luar negeri juga ditanggapi mantan pelatih timnas U-19 Indra Sjafri. Pelatih yang kini menukangi Bali United FC itu memandang sulit sekali mengukur apakah level pesepak bola Indonesia.

“Untuk sekarang sulit sekali mengukur level kita ada di Eropa atau Asia. Gimana cara mengukur itu, kalau di dalam negeri sendiri kita berantam terus. Jangan dulu ditonjolkan lagi sepak bola kita seperti ini seperti itu. Sekarang yang harus dilakukan bagaimana kita cepat berbenah dalam organisasi,” sebut Indra.

Decky irawan jasri
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7924 seconds (0.1#10.140)