Tony Sucipto Siap Jadi Korban Rotasi Persib
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman ingin merotasi para pemainnya di ajang Piala Presiden 2015. Keterbatasan materi pemain yang dimiliki menjadi salah satu alasan mengapa ia sampai harus merotasi skuatnya.
Perubahan posisi itu telah dilakukan Djanur pada laga uji coba. Tony Sucipto yang biasanya tampil sebagai bek sayap ditarik lebih ke dalam untuk berperan sebagai tembok pertahanan.
"Tony pernah main di situ (bek tengah) dan dia bida memperlihatkannya, sanggup malahan. Untuk sementara, karena tidak ada pemain asing di belakang. Kita masih akan otak atik disitu," jelas Djanur saat ditemui di Mes Persib, Jumat (21/8/2015).
Untungya Tony tidak mempermasalahkan dengan pergantian posisi yang dilakukan sang juru taktik. Ia bahkan mengaku sanggup ditempatkan di posisi manapun.
"Saya tidak canggung jadi bek tengah. Saya paham kerja posisi itu," kata Tony.
Selain bek tengah, mantan pemain Persija Jakarta ini juga sempat menjajal peran sebagai gelandang bahkan penyerang. Semua ia lakukan demi kebutuhan tim dalam pertandingan.
"Striker juga pernah pas tahun 2007 di U-23 TC di Belanda saat persiapan pra-olimpiade. Saya cetak sekitar 14-15 gol. Bukan striker utama tapi striker di kiri, atau second striker," bebernya.
"Setiap pelatih yang lebih tahu kebutuhan tim, sehingga saya pindah-pindah posisi. Sebagai pemain tak boleh tergantung di satu posisi. Biar selalu dibutuhkan tim. Saya percaya pelatih. Pelatih yang lebih tahu apa yang dibutuhkan tim," tegasnya.
Perubahan posisi itu telah dilakukan Djanur pada laga uji coba. Tony Sucipto yang biasanya tampil sebagai bek sayap ditarik lebih ke dalam untuk berperan sebagai tembok pertahanan.
"Tony pernah main di situ (bek tengah) dan dia bida memperlihatkannya, sanggup malahan. Untuk sementara, karena tidak ada pemain asing di belakang. Kita masih akan otak atik disitu," jelas Djanur saat ditemui di Mes Persib, Jumat (21/8/2015).
Untungya Tony tidak mempermasalahkan dengan pergantian posisi yang dilakukan sang juru taktik. Ia bahkan mengaku sanggup ditempatkan di posisi manapun.
"Saya tidak canggung jadi bek tengah. Saya paham kerja posisi itu," kata Tony.
Selain bek tengah, mantan pemain Persija Jakarta ini juga sempat menjajal peran sebagai gelandang bahkan penyerang. Semua ia lakukan demi kebutuhan tim dalam pertandingan.
"Striker juga pernah pas tahun 2007 di U-23 TC di Belanda saat persiapan pra-olimpiade. Saya cetak sekitar 14-15 gol. Bukan striker utama tapi striker di kiri, atau second striker," bebernya.
"Setiap pelatih yang lebih tahu kebutuhan tim, sehingga saya pindah-pindah posisi. Sebagai pemain tak boleh tergantung di satu posisi. Biar selalu dibutuhkan tim. Saya percaya pelatih. Pelatih yang lebih tahu apa yang dibutuhkan tim," tegasnya.
(bep)