PSIS Pertahankan Aktor Skandal Sepak Bola Gajah
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang mempertahankan pemainnya yang terkena sanksi dari PSSI menjelang Divisi Utama musim depan. Para pemain tetap akan menjadi bagian dari Laskar Mahesa Jenar selama belum mendapatkan pekerjaan.
Saat ini mereka masih dipulangkan karena tim tidak ada kegiatan. Jika kompetisi resmi Divisi Utama (DU) kembali diputar, para pemain yang terkena hukuman larangan bertanding itu akan tetap dipanggil kembali.
"Kita tidak akan meninggalkan pemain yang disanksi. Tim musim ini saja jumlah pemainnya sampai 34 orang, termasuk dengan yang disanksi," kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Akibat terlibat skandal sepak bola gajah, belasan pemain PSIS disanksi Komisi Disiplin PSSI. Mulai dari larangan bertanding satu tahun, lima tahun, hingga seumur hidup. Seperti Catur Adi Nugroho, Saptono, Khomaedi, dan Fadli Manna, diwajibkan membayar denda masing-masing Rp100 juta dan larangan bermain seumur hidup.
Adapun untuk pemain yang diganjar lima tahun dan denda Rp50 juta di antaranya Sunar Sulaiman, Anam Syahrul, Taufik Hidayat, Andi Rahmat, Eli Nasoka, Vidi Hasiholan, Franky Mahendra. Selain itu, ada juga hukuman percobaan 5 tahun dan denda Rp50 juta, yakni kepada Ivo Andre, Safrudin Tahar, Edianto, Ahmad Nufiandani dan Hari Nur Yulianto.
Yoyok mengatakan, para pemain yang berstatus sanksi, diberi kesempatan untuk tetap berlatih di tim musim depan. Namun jika di kemudian hari mendapatkan pekerjaan, tentu klub akan melepasnya untuk meniti karir baru. "Kalau sudah ada pekerjaan, baru kami lepas," tegasnya.
Kendati disanksi PSSI, sejumlah pemain PSIS masih tetap semangat untuk berlatih. Seperti yang diperlihatkan oleh Taufik Hidayat, Andi Rahmat, Eli Nasoka, Vidi Hasiholan dan Franky Mahendra.
Bahkan kelimanya masih tetap menduduki sebagai pemain inti. Di samping tetap merangkul pemain, manajemen PSIS juga terus berupaya agar para pemain ini mendapat keringanan hukuman. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Apalagi, PSSI saat ini juga masih dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Saat ini mereka masih dipulangkan karena tim tidak ada kegiatan. Jika kompetisi resmi Divisi Utama (DU) kembali diputar, para pemain yang terkena hukuman larangan bertanding itu akan tetap dipanggil kembali.
"Kita tidak akan meninggalkan pemain yang disanksi. Tim musim ini saja jumlah pemainnya sampai 34 orang, termasuk dengan yang disanksi," kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Akibat terlibat skandal sepak bola gajah, belasan pemain PSIS disanksi Komisi Disiplin PSSI. Mulai dari larangan bertanding satu tahun, lima tahun, hingga seumur hidup. Seperti Catur Adi Nugroho, Saptono, Khomaedi, dan Fadli Manna, diwajibkan membayar denda masing-masing Rp100 juta dan larangan bermain seumur hidup.
Adapun untuk pemain yang diganjar lima tahun dan denda Rp50 juta di antaranya Sunar Sulaiman, Anam Syahrul, Taufik Hidayat, Andi Rahmat, Eli Nasoka, Vidi Hasiholan, Franky Mahendra. Selain itu, ada juga hukuman percobaan 5 tahun dan denda Rp50 juta, yakni kepada Ivo Andre, Safrudin Tahar, Edianto, Ahmad Nufiandani dan Hari Nur Yulianto.
Yoyok mengatakan, para pemain yang berstatus sanksi, diberi kesempatan untuk tetap berlatih di tim musim depan. Namun jika di kemudian hari mendapatkan pekerjaan, tentu klub akan melepasnya untuk meniti karir baru. "Kalau sudah ada pekerjaan, baru kami lepas," tegasnya.
Kendati disanksi PSSI, sejumlah pemain PSIS masih tetap semangat untuk berlatih. Seperti yang diperlihatkan oleh Taufik Hidayat, Andi Rahmat, Eli Nasoka, Vidi Hasiholan dan Franky Mahendra.
Bahkan kelimanya masih tetap menduduki sebagai pemain inti. Di samping tetap merangkul pemain, manajemen PSIS juga terus berupaya agar para pemain ini mendapat keringanan hukuman. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Apalagi, PSSI saat ini juga masih dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
(aww)