Start Sulit
A
A
A
GRESIK - Dua klub bertetangga, Persegres Gresik United dan Persela Lamongan, bercokol di grup berbeda di Piala Presiden 2015. Persela bergabung dengan Grup B di Malang, sedangkan Persegres menyeberang ke Makassar karena tercantum di Grup D.
Namun, ada kesamaan yang bakal dialami kedua tim tersebut, yakni jadwal yang cukup berat pada awal turnamen. Saat menjalani start, keduanya langsung bertemu tuan rumah. Persegres berseteru dengan PSM Makassar Senin (31/8). Persela bentrok dengan Arema Cronus, Selasa (1/9). Mau tidak mau, keduanya sudah harus tancap gas sejak awal turnamen karena status lawan tersebut.
Baik Persegres maupun Persela sangat menyadari laga awal bakal sangat sulit karena lawan yang berbobot dan didukung penuh publik sendiri. ”Lawan terberat harus diakui adalah tuan rumah (PSM Makassar). Jadi, kami harus langsung fokus pada performa dan hasil.
Mudah-mudahan persiapan yang kami lakukan selama ini bisa langsung memberikan efek positif di Piala Presiden,” ucap Pelatih Persegres Liestiadi. Rombongan Laskar Jaka Samudra, julukan Persegres, bakal menuju Makassar hari ini dengan berkekuatan 20 pemain. Hanya ada satu nama pemain impor yang akhirnya resmi dibawa, yakni penyerang Herman Dzumafo Epandi yang memang sudah memiliki Kitas.
Liestiadi menambahkan, jika timnya bisa meraih hasil absolut di laga perdana, akan memberikan keuntungan pada laga berikutnya dari sisi mental dan kepercayaan diri. ”Yang jelas, langsung on firekarena hanya menjalani tiga pertandingan,” tandasnya. Begitu pun Persela. Datang ke Malang langsung disambut Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Tentu laga pembuka tersebut tidak bisa disikapi biasa saja oleh tim berjuluk Laskar Joko Tingkiritu. Arema yang bakal didukung penuh Aremaniatak pernah kehilangan satu turnamen pun selama 2015. Kubu Persela pun respek dengan kekuatan tuan rumah dan mencoba mencari cara untuk minimal tidak sampai menelan kekalahan pada laga awal.
”Arema tim yang sulit dikalahkan, semua tahu itu. Kami percaya kepada CoachDidik Ludiyanto dan berharap menemukan cara untuk melewati pertandingan perdana dengan kesuksesan. Semua bisa terjadi di lapangan,” kata Manajer Persela Yunan Achmadi. Sementara itu, Arema mengalami penurunan produktivitas jelang Piala Presiden 2015.
Sejak melakoni Sunrise of Java Cup 2015 hingga sekarang, tidak banyak gol dicetak Singo Edan ketika bertemu tim sekaliber sepanjang Agustus 2015 ini. Dari tiga pertandingan, Singo Edan hanya menceploskan satu gol, yakni lawan Persib Bandung. Sementara lawan Persewangi berakhir dengan kekalahan 0-1 serta bermain imbang tanpa gol lawan Persegres pekan lalu.
Arema hanya beringas ketika menghadapi tim dengan level lebih rendah, yakni tim PON Papua Barat dengan skor 3-2. Tim asal bagian timur Indonesia itu belum bisa disandingkan dengan Arema, walau mampu membobol dua gol. ”Saat bertanding di Piala Presiden, tentunya kondisi pemain juga sudah stabil.
Akan ada tantangan tersendiri, jadi fokus dan konsentrasi saya yakin akan lebih baik sehingga akan jauh berbeda dengan pertandingan yang sifatnya uji coba,” ujar Pelatih Arema Joko Susilo.
Kukuh setyawan
Namun, ada kesamaan yang bakal dialami kedua tim tersebut, yakni jadwal yang cukup berat pada awal turnamen. Saat menjalani start, keduanya langsung bertemu tuan rumah. Persegres berseteru dengan PSM Makassar Senin (31/8). Persela bentrok dengan Arema Cronus, Selasa (1/9). Mau tidak mau, keduanya sudah harus tancap gas sejak awal turnamen karena status lawan tersebut.
Baik Persegres maupun Persela sangat menyadari laga awal bakal sangat sulit karena lawan yang berbobot dan didukung penuh publik sendiri. ”Lawan terberat harus diakui adalah tuan rumah (PSM Makassar). Jadi, kami harus langsung fokus pada performa dan hasil.
Mudah-mudahan persiapan yang kami lakukan selama ini bisa langsung memberikan efek positif di Piala Presiden,” ucap Pelatih Persegres Liestiadi. Rombongan Laskar Jaka Samudra, julukan Persegres, bakal menuju Makassar hari ini dengan berkekuatan 20 pemain. Hanya ada satu nama pemain impor yang akhirnya resmi dibawa, yakni penyerang Herman Dzumafo Epandi yang memang sudah memiliki Kitas.
Liestiadi menambahkan, jika timnya bisa meraih hasil absolut di laga perdana, akan memberikan keuntungan pada laga berikutnya dari sisi mental dan kepercayaan diri. ”Yang jelas, langsung on firekarena hanya menjalani tiga pertandingan,” tandasnya. Begitu pun Persela. Datang ke Malang langsung disambut Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Tentu laga pembuka tersebut tidak bisa disikapi biasa saja oleh tim berjuluk Laskar Joko Tingkiritu. Arema yang bakal didukung penuh Aremaniatak pernah kehilangan satu turnamen pun selama 2015. Kubu Persela pun respek dengan kekuatan tuan rumah dan mencoba mencari cara untuk minimal tidak sampai menelan kekalahan pada laga awal.
”Arema tim yang sulit dikalahkan, semua tahu itu. Kami percaya kepada CoachDidik Ludiyanto dan berharap menemukan cara untuk melewati pertandingan perdana dengan kesuksesan. Semua bisa terjadi di lapangan,” kata Manajer Persela Yunan Achmadi. Sementara itu, Arema mengalami penurunan produktivitas jelang Piala Presiden 2015.
Sejak melakoni Sunrise of Java Cup 2015 hingga sekarang, tidak banyak gol dicetak Singo Edan ketika bertemu tim sekaliber sepanjang Agustus 2015 ini. Dari tiga pertandingan, Singo Edan hanya menceploskan satu gol, yakni lawan Persib Bandung. Sementara lawan Persewangi berakhir dengan kekalahan 0-1 serta bermain imbang tanpa gol lawan Persegres pekan lalu.
Arema hanya beringas ketika menghadapi tim dengan level lebih rendah, yakni tim PON Papua Barat dengan skor 3-2. Tim asal bagian timur Indonesia itu belum bisa disandingkan dengan Arema, walau mampu membobol dua gol. ”Saat bertanding di Piala Presiden, tentunya kondisi pemain juga sudah stabil.
Akan ada tantangan tersendiri, jadi fokus dan konsentrasi saya yakin akan lebih baik sehingga akan jauh berbeda dengan pertandingan yang sifatnya uji coba,” ujar Pelatih Arema Joko Susilo.
Kukuh setyawan
(bbg)