Laskar Wong Kito Buta Kekuatan Laskar Ciung Wanara
A
A
A
PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) menganggap PSGC Ciamis bakal menyulitkan di laga Grup B Piala Presiden pada hari Selasa, (1/9) di Sadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Pasalnya, Laskar Wong Kito buta kekuatan Laskar Ciung Wanara --julukan PSGC Ciamis.
Lantaran tidak pernah bertemu PSGC membuat SFC hanya mampu menerka-nerka kekuatan calon lawannya. Namun, dari data yang ada, tim Divisi Utama tersebut digadang-gadang sebanding dengan klub kasta tertinggi berlaga di Indonesia Super League
(ISL).
"Kami tidak mengetahui kekuatan PSGC Ciamis. Tentunya itu cukup sulit untuk menentukan taktik dan strategi menghadapi mereka. Tetapi saya juga sempat dengar mereka mampu mengalahkan Persib Bandung,"kata Hartono Ruslan.
Solusi yang dilakukan Hartono harus melihat langsung perlawanan PSGC saat menghadapi anak asuhnya. "Kita lihat saja saat bertemu langsung seperti apa mereka. Baru kita bisa tentukan bagaimana menghadapi mereka,"ucap Hartono.
Tidak menganggap enteng lawan telah dijelaskan Hartono kepada anak asuhnya. Bukan hanya Arema Cronus menjadi lawan tangguh untuk anak asuhnya di Grup B Piala Presiden harus menjadi dasar penting disadari anak asuhnya.
"Semua lawan di Piala Presiden tidak akan kami anggap enteng. Kita tidak boleh terfokus kepada satu tim saja. Semua lawan pasti sudah bersiap-siap untuk menghadapi SFC. Mereka semua lawan yang tangguh,"tegasnya.
Menyimak catatan sejarah PSGC mampu tampil cemerlang di Divisi Utama musim 2014. Tim bermarkas di Stadion Galuh Ciamis lolos semifinal, bahkan dukungan sponsor-sponsor kelas kakap menjadi kekuatan besar tim tersebut.
Kekuatan PSGC memiliki striker asal Belanda Emile Linkers. Pada musim 2014-15, Linkers mengemas 13 gol dari 15 penampilan di ajang Divisi Utama. Tidak hanya itu, sokongan kekuatan anyar striker yang malang melintang di kompetisi kasta tertinggi ISL, Osas Saha cukup membuat lini depan PSGC sulit untuk diremehkan.
"Iya saya juga dengar Osas Saha memperkuat PSGC. Kita memang cukup berhati-hati dengan tim ini. Walapun mereka hanya Divisi Utama,"pungkasnya
Lantaran tidak pernah bertemu PSGC membuat SFC hanya mampu menerka-nerka kekuatan calon lawannya. Namun, dari data yang ada, tim Divisi Utama tersebut digadang-gadang sebanding dengan klub kasta tertinggi berlaga di Indonesia Super League
(ISL).
"Kami tidak mengetahui kekuatan PSGC Ciamis. Tentunya itu cukup sulit untuk menentukan taktik dan strategi menghadapi mereka. Tetapi saya juga sempat dengar mereka mampu mengalahkan Persib Bandung,"kata Hartono Ruslan.
Solusi yang dilakukan Hartono harus melihat langsung perlawanan PSGC saat menghadapi anak asuhnya. "Kita lihat saja saat bertemu langsung seperti apa mereka. Baru kita bisa tentukan bagaimana menghadapi mereka,"ucap Hartono.
Tidak menganggap enteng lawan telah dijelaskan Hartono kepada anak asuhnya. Bukan hanya Arema Cronus menjadi lawan tangguh untuk anak asuhnya di Grup B Piala Presiden harus menjadi dasar penting disadari anak asuhnya.
"Semua lawan di Piala Presiden tidak akan kami anggap enteng. Kita tidak boleh terfokus kepada satu tim saja. Semua lawan pasti sudah bersiap-siap untuk menghadapi SFC. Mereka semua lawan yang tangguh,"tegasnya.
Menyimak catatan sejarah PSGC mampu tampil cemerlang di Divisi Utama musim 2014. Tim bermarkas di Stadion Galuh Ciamis lolos semifinal, bahkan dukungan sponsor-sponsor kelas kakap menjadi kekuatan besar tim tersebut.
Kekuatan PSGC memiliki striker asal Belanda Emile Linkers. Pada musim 2014-15, Linkers mengemas 13 gol dari 15 penampilan di ajang Divisi Utama. Tidak hanya itu, sokongan kekuatan anyar striker yang malang melintang di kompetisi kasta tertinggi ISL, Osas Saha cukup membuat lini depan PSGC sulit untuk diremehkan.
"Iya saya juga dengar Osas Saha memperkuat PSGC. Kita memang cukup berhati-hati dengan tim ini. Walapun mereka hanya Divisi Utama,"pungkasnya
(aww)