Sape Ngamok Atur Napas Lawan Ayam Kinantan
A
A
A
PAMEKASAN - Masa jeda sebelum semifinal Piala Kemerdekaan 2015 dimanfaatkan secara maksimal oleh Persepam Madura Utama. Setelah melakoni jadwal lumayan berat di fase grup hingga delapan besar, kini Persepam bisa mengatur napas.
Laga semifinal kontra PSMS Medan rencananya baru digelar 10 September mendatang, sehingga ada kesempatan recovery yang lumayan lama. Persepam bahkan sempat meliburkan pemainnya selama tiga hari dari aktivitas latihan.
Pelatih Persepam Jaya Hartono ingin anak asuhnya bisa rileks dan mengembalikan kondisi selama jeda pertandingan. Dia mengakui jadwal di fase grup hingga delapan besar sangat menguras stamina timnya dan beruntung ada jeda sebelum babak semifinal.
"Babak penyisihan hingga fase grup sangat melelahkan. Ada pertandingan beda dua hari, ada juga yang hanya berselang sehari saja. Misalnya setelah lawan Madiun Putra, kami hanya istirahat sehari, pulang ke Madura dan bertanding lagi," jelas Jaya.
Dengan kondisi itu, dia merasa pemain sangat membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya. Kondisi fisik yang bisa sangat berpengaruh pada daya konsentrasi pemain di lapangan. "Sebelum semifinal pemain refreshing dulu agar lebih bagus lagi saat kembali berlatih," tambahnya.
Disinggung calon lawan PSMS Medan, Jaya Hartono menyebut sebagai salah satu lawan terberat yang akan dihadapi Sape Ngamok selama Piala Kemerdekaan. PSMS menurutnya memiliki kualitas dan ambisi yang hampir sama dengan Persepam.
Eks pelatih Persik Kediri dan Persib Bandung ini berhasrat mempersiapkan timnya secara spesial jelang laga semifinal. Semua akan ditangani secara detil agar performa Sirvi Arfani dkk tetap konsisten dan melaju ke partai puncak.
"Semua akan saya persiapkan secara cermat dan detail agar tim tidak sampai mengalami penurunan grafik permainan. Minimal kami harus bisa menjaga kualitas sekarang ini, tapi tetap diupayakan ada peningkatan lagi," tandas Jaya Hartono.
Menjaga konsistensi adalah pekerjaan rumah paling penting bagi tim loreng. Menorehkan rekor sempurna di enam pertandingan Piala Presiden, tim kebanggaan Pulau Garam layak mengantisipasi kemungkinan antiklimaks ketika mendekati partai puncak.
Laga semifinal kontra PSMS Medan rencananya baru digelar 10 September mendatang, sehingga ada kesempatan recovery yang lumayan lama. Persepam bahkan sempat meliburkan pemainnya selama tiga hari dari aktivitas latihan.
Pelatih Persepam Jaya Hartono ingin anak asuhnya bisa rileks dan mengembalikan kondisi selama jeda pertandingan. Dia mengakui jadwal di fase grup hingga delapan besar sangat menguras stamina timnya dan beruntung ada jeda sebelum babak semifinal.
"Babak penyisihan hingga fase grup sangat melelahkan. Ada pertandingan beda dua hari, ada juga yang hanya berselang sehari saja. Misalnya setelah lawan Madiun Putra, kami hanya istirahat sehari, pulang ke Madura dan bertanding lagi," jelas Jaya.
Dengan kondisi itu, dia merasa pemain sangat membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya. Kondisi fisik yang bisa sangat berpengaruh pada daya konsentrasi pemain di lapangan. "Sebelum semifinal pemain refreshing dulu agar lebih bagus lagi saat kembali berlatih," tambahnya.
Disinggung calon lawan PSMS Medan, Jaya Hartono menyebut sebagai salah satu lawan terberat yang akan dihadapi Sape Ngamok selama Piala Kemerdekaan. PSMS menurutnya memiliki kualitas dan ambisi yang hampir sama dengan Persepam.
Eks pelatih Persik Kediri dan Persib Bandung ini berhasrat mempersiapkan timnya secara spesial jelang laga semifinal. Semua akan ditangani secara detil agar performa Sirvi Arfani dkk tetap konsisten dan melaju ke partai puncak.
"Semua akan saya persiapkan secara cermat dan detail agar tim tidak sampai mengalami penurunan grafik permainan. Minimal kami harus bisa menjaga kualitas sekarang ini, tapi tetap diupayakan ada peningkatan lagi," tandas Jaya Hartono.
Menjaga konsistensi adalah pekerjaan rumah paling penting bagi tim loreng. Menorehkan rekor sempurna di enam pertandingan Piala Presiden, tim kebanggaan Pulau Garam layak mengantisipasi kemungkinan antiklimaks ketika mendekati partai puncak.
(aww)