Ternyata Petrucci Berguru Pada Rossi
A
A
A
SILVERSTONE - Tak ada yang pernah menyangka jika Danilo Petrucci dapat berdiri di podium bersama Valentino Rossi di Sirkuit Silverstone, Inggris. Lantas, bagaimana joki Pramac Ducati itu bisa mengimbangi kecepatan juara dunia sembilan kali di lintasan basah akhir pekan kemarin.
Kunci keberhasilan Petrucci diketahui setelah ia berguru pada seniornya (Rossi) di Tavullia, satu pekan sebelum balapan berlangsung. Latihan itu ternyata cukup berkesan karena ia kembali mengulanginya di Silverstone di mana pembalap sesama Italia itu sukses berada satu dan dua di podium.
"Kita berlatih bersama di tempat Valentino dan saat itu dia masih bisa memilih sedikit sesuatu yang ekstra. Baru seminggu yang lalu kami saling menguji kemampuan di Tavullia. Dalam pelatihan itu saya berada di depannya, karena saya terus memaksa dia untuk segera keluar. Mungkin saya pikir itu terakhir kali kita bekerja sama," ujar Petrucci, sambil berkelakar seperti dikutip Speedweek, Rabu (2/9/2015).
Sepanjang balapan seri ke-12, Petrucci tampil apik dengan membayang-bayangi Lorenzo untuk merebut posisi ketiga. Lorenzo yang terus mendapatkan tekanan akhirnya membuat kesalahan hingga pembalap berusia 24 tahun itu memesan tempat ketiga diikuti oleh Dovizioso.
Ketika ditanya perasaannya setelah mendapatkan podium kedua di Silverstone, dia menjawab itu adalah kado terindah dalam kariernya. Karena ia tidak pernah membayangkan sebelumnya.
"Terus terang, saya tidak akan menyodok posisi Rossi. Saya hanya ingin mempertahankan posisi saya sebelum Dovizioso mendahului saya. Saya benar-benar senang bagaimana balapan berakhir, sebab saya mampu memberikan segalanya. Jadi tempat ketiga akan membuat saya bahagia, tapi berada di urutan kedua jauh lebih baik," tandas Petrucci.
Kunci keberhasilan Petrucci diketahui setelah ia berguru pada seniornya (Rossi) di Tavullia, satu pekan sebelum balapan berlangsung. Latihan itu ternyata cukup berkesan karena ia kembali mengulanginya di Silverstone di mana pembalap sesama Italia itu sukses berada satu dan dua di podium.
"Kita berlatih bersama di tempat Valentino dan saat itu dia masih bisa memilih sedikit sesuatu yang ekstra. Baru seminggu yang lalu kami saling menguji kemampuan di Tavullia. Dalam pelatihan itu saya berada di depannya, karena saya terus memaksa dia untuk segera keluar. Mungkin saya pikir itu terakhir kali kita bekerja sama," ujar Petrucci, sambil berkelakar seperti dikutip Speedweek, Rabu (2/9/2015).
Sepanjang balapan seri ke-12, Petrucci tampil apik dengan membayang-bayangi Lorenzo untuk merebut posisi ketiga. Lorenzo yang terus mendapatkan tekanan akhirnya membuat kesalahan hingga pembalap berusia 24 tahun itu memesan tempat ketiga diikuti oleh Dovizioso.
Ketika ditanya perasaannya setelah mendapatkan podium kedua di Silverstone, dia menjawab itu adalah kado terindah dalam kariernya. Karena ia tidak pernah membayangkan sebelumnya.
"Terus terang, saya tidak akan menyodok posisi Rossi. Saya hanya ingin mempertahankan posisi saya sebelum Dovizioso mendahului saya. Saya benar-benar senang bagaimana balapan berakhir, sebab saya mampu memberikan segalanya. Jadi tempat ketiga akan membuat saya bahagia, tapi berada di urutan kedua jauh lebih baik," tandas Petrucci.
(bbk)