Dihujat Fans, Olivier Giroud Dibela Pelatih
A
A
A
Gagal menghasilkan gol pada empat pertandingan bersama tim nasional Prancis tidak membuat Didier Deschamps kecewa kepada Olivier Giroud. Sang nakhoda justru membela penyerang Arsenal itu dari kritik pedas media-media Negeri Mode.
Menurut Deschamps, Giroud hanya kurang beruntung pada empat laga uji coba terkini Les Bleusversus Belgia (7 Juni), Albania (13 Juni), Portugal (4 September), dan Serbia (dini hari kemarin). Mantan nakhoda Olympique Marseille itu menyatakan, para pengunjung Stade Bordeaux- Atlantique tidak seharusnya menyoraki Giroud. Di mata Deschamps, penampilan mantan penyerang Montpellier itu pada laga dini hari kemarin cukup bagus. ”Kehadirannya di lapangan banyak membantu.
Dia hanya kurang beruntung ketika harus mengubah peluang menjadi gol. Kiper lawan sangat bagus. Dia melakukan banyak penyelamatan. Jadi, tidak seharusnya penonton mencemooh Giroud,” ujar Deschamps, dilansir goal.fr. Catatan statistik menunjukkan, Giroud terakhir kali mencetak gol saat Prancis beruji coba melawan Denmark, 29 Maret lalu. Pada pertandingan di Stade Geoffroy-Guichard, Saint-Etienne, itu Les Bleus menang 2-0.
Pemain kelahiran 30 September 1986 itu mengemas gol kedua Prancis. Itu menjadi gol ke-10 striker berpostur 192 cm tersebut. ”Tentu saja dari segi efisiensi, Giroud kurang bagus. Namun, jika melihat penampilan secara umum, dia sudah menunjukkan kualitas yang bagus. Harus diingat, di sepak bola hal seperti itu (tidak beruntung) kadang terjadi. Bukan hanya Giroud, Karim Benzema juga bisa sial.
Bagi saya, yang paling penting tim bermain bagus dan menghasilkan kemenangan,” ungkap pelatih berusia 46 tahun itu. Mendengar pembelaan dari sang pelatih, Giroud mengaku senang. Dia juga bersedia menerima kritik dari media tentang ketidakmampuan mencetak gol pada sejumlah laga terkini Prancis.
Giroud menyebut tidak mempermasalahkan cemoohan yang dilontarkan para penonton. Bagi pemilik 39 capsbersama Prancis itu, sangat wajar striker dicaci lantaran gagal menjebol jala lawan. ”Sebagai penyerang, tugas Anda mencetak gol. Akan ada pujian saat gol lahir. Ketika gagal Anda akan dihujat.
Kritik akan membuat saya makin termotivasi. Saya memiliki mentalitas yang bagus. Saya yakin akan kembali mencetak gol saat dipanggil ke timnas lagi. Jangan cemas, saya akan memberi mereka gol,” kata Giroud. Kemenangan 2-0 atas Serbia di kandang Girondins Bordeaux lewat dua gol Blaise Matuidi itu membuat Prancis mendulang dua hasil positif beruntun. Beberapa hari lalu mereka juga mengalahkan Portugal di Lisabon.
Artinya, di tangan Deschamps, Les Bleustelah melewati 41 pertandingan internasional dengan 23 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 10 kekalahan. ”Malam ini (dini hari kemarin) saya memang tidak cukup efisien bermain. Syukurlah kami bisa memenangkan pertandingan. Kami bermain bagus melawan Portugal. Kini kami juga tampil memuaskan menghadapi Serbia. Tim ini berkembang semakin baik,” pungkas Giroud.
Andri ananto
Jakarta
Menurut Deschamps, Giroud hanya kurang beruntung pada empat laga uji coba terkini Les Bleusversus Belgia (7 Juni), Albania (13 Juni), Portugal (4 September), dan Serbia (dini hari kemarin). Mantan nakhoda Olympique Marseille itu menyatakan, para pengunjung Stade Bordeaux- Atlantique tidak seharusnya menyoraki Giroud. Di mata Deschamps, penampilan mantan penyerang Montpellier itu pada laga dini hari kemarin cukup bagus. ”Kehadirannya di lapangan banyak membantu.
Dia hanya kurang beruntung ketika harus mengubah peluang menjadi gol. Kiper lawan sangat bagus. Dia melakukan banyak penyelamatan. Jadi, tidak seharusnya penonton mencemooh Giroud,” ujar Deschamps, dilansir goal.fr. Catatan statistik menunjukkan, Giroud terakhir kali mencetak gol saat Prancis beruji coba melawan Denmark, 29 Maret lalu. Pada pertandingan di Stade Geoffroy-Guichard, Saint-Etienne, itu Les Bleus menang 2-0.
Pemain kelahiran 30 September 1986 itu mengemas gol kedua Prancis. Itu menjadi gol ke-10 striker berpostur 192 cm tersebut. ”Tentu saja dari segi efisiensi, Giroud kurang bagus. Namun, jika melihat penampilan secara umum, dia sudah menunjukkan kualitas yang bagus. Harus diingat, di sepak bola hal seperti itu (tidak beruntung) kadang terjadi. Bukan hanya Giroud, Karim Benzema juga bisa sial.
Bagi saya, yang paling penting tim bermain bagus dan menghasilkan kemenangan,” ungkap pelatih berusia 46 tahun itu. Mendengar pembelaan dari sang pelatih, Giroud mengaku senang. Dia juga bersedia menerima kritik dari media tentang ketidakmampuan mencetak gol pada sejumlah laga terkini Prancis.
Giroud menyebut tidak mempermasalahkan cemoohan yang dilontarkan para penonton. Bagi pemilik 39 capsbersama Prancis itu, sangat wajar striker dicaci lantaran gagal menjebol jala lawan. ”Sebagai penyerang, tugas Anda mencetak gol. Akan ada pujian saat gol lahir. Ketika gagal Anda akan dihujat.
Kritik akan membuat saya makin termotivasi. Saya memiliki mentalitas yang bagus. Saya yakin akan kembali mencetak gol saat dipanggil ke timnas lagi. Jangan cemas, saya akan memberi mereka gol,” kata Giroud. Kemenangan 2-0 atas Serbia di kandang Girondins Bordeaux lewat dua gol Blaise Matuidi itu membuat Prancis mendulang dua hasil positif beruntun. Beberapa hari lalu mereka juga mengalahkan Portugal di Lisabon.
Artinya, di tangan Deschamps, Les Bleustelah melewati 41 pertandingan internasional dengan 23 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 10 kekalahan. ”Malam ini (dini hari kemarin) saya memang tidak cukup efisien bermain. Syukurlah kami bisa memenangkan pertandingan. Kami bermain bagus melawan Portugal. Kini kami juga tampil memuaskan menghadapi Serbia. Tim ini berkembang semakin baik,” pungkas Giroud.
Andri ananto
Jakarta
(bbg)