Manajemen Minta Rapor Skuat Persegres di Piala Presiden
A
A
A
GRESIK - Manajemen Persegres Gresik United meminta tim pelatih memberikan hasil evaluasi pasca gagal total di Piala Presiden 2015. Hasil evaluasi tersebut juga bakal dijadikan acuan untuk mempertahankan komposisi tim selanjutnya.
Evaluasi terhadap tim sejatinya tidak semudah yang dibayangkan. Pelatih Persegres Liestiadi menyebut dirinya kesulitan melakukan evaluasi yang benar-benar mewakili kualitas pemain secara keseluruhan atau secara total. Itu tak lain karena kondisi di Piala Presiden sendiri.
"Evaluasi terhadap kinerja pemain sebenarnya belum bisa menyentuh semua aspek. Kami hanya bertanding tiga kali di Piala Presiden, selain itu kondisi pemain juga belum sempurna saat bertanding di sana. Jadi sulit membuat penilaian secara menyeluruh," sebut Liestiadi.
Dipaparkannya, evaluasi yang dilakukannya berdasar atas kinerja di Piala Presiden semata, belum bisa benar-benar bisa menjadi acuan kualitas seorang pemain. "Sulit untuk menjadi acuan. Pemain belum berada di kondisi puncak saat bermain di Piala Presiden. Performanya masih labil," tambah dia.
Di tiga pertandingan Grup D di Makassar, Laskar Jaka Samudra menelan tiga kekalahan beruntun dengan rekor delapan kali kebobolan dan hanya sekali mencetak gol. Itu menjadi rekor terburuk di antara kontestan turnamen yang dipromotori Mahaka Sports.
Liestiadi mengatakan timnya baru sekadar berkembang di tiga laga itu, tapi belum menyentuh level kompetitif. "Saya tetap akan memberikan hasil evaluasi. Terserah manajemen apakah nantinya hasil tersebut dijadikan acuan dalam mempertahankan pemain atau tidak," tandas Listiadi.
Sementara, setelah pulang dari Makassar, pemain Persegres kembali dipulangkan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Mereka kembali menjadi 'penunggu telepon' alias menunggu dihubungi manajemen jika sewaktu-waktu tim dikumpulkan kembali saat ada event sepak bola.
"Untuk sementara tim diliburkan. Kami menunggu kabar adanya turnamen seusai Piala Presiden. Nanti kalau ada event dan tim perlu dikumpulkan, kami tinggal menghubungi mereka. Semoga ada kegiatan sepak bola lagi akhir tahun 2015 ini," harap Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Secara umum, tim kuning melakukan kegiatan sepak bola selama sebulan. Tim dikumpulkan pada pertengahan Agustus lalu dan kembali menganggur pertengahan September setelah tersingkir di fase grup Piala Presiden 2015.
Evaluasi terhadap tim sejatinya tidak semudah yang dibayangkan. Pelatih Persegres Liestiadi menyebut dirinya kesulitan melakukan evaluasi yang benar-benar mewakili kualitas pemain secara keseluruhan atau secara total. Itu tak lain karena kondisi di Piala Presiden sendiri.
"Evaluasi terhadap kinerja pemain sebenarnya belum bisa menyentuh semua aspek. Kami hanya bertanding tiga kali di Piala Presiden, selain itu kondisi pemain juga belum sempurna saat bertanding di sana. Jadi sulit membuat penilaian secara menyeluruh," sebut Liestiadi.
Dipaparkannya, evaluasi yang dilakukannya berdasar atas kinerja di Piala Presiden semata, belum bisa benar-benar bisa menjadi acuan kualitas seorang pemain. "Sulit untuk menjadi acuan. Pemain belum berada di kondisi puncak saat bermain di Piala Presiden. Performanya masih labil," tambah dia.
Di tiga pertandingan Grup D di Makassar, Laskar Jaka Samudra menelan tiga kekalahan beruntun dengan rekor delapan kali kebobolan dan hanya sekali mencetak gol. Itu menjadi rekor terburuk di antara kontestan turnamen yang dipromotori Mahaka Sports.
Liestiadi mengatakan timnya baru sekadar berkembang di tiga laga itu, tapi belum menyentuh level kompetitif. "Saya tetap akan memberikan hasil evaluasi. Terserah manajemen apakah nantinya hasil tersebut dijadikan acuan dalam mempertahankan pemain atau tidak," tandas Listiadi.
Sementara, setelah pulang dari Makassar, pemain Persegres kembali dipulangkan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Mereka kembali menjadi 'penunggu telepon' alias menunggu dihubungi manajemen jika sewaktu-waktu tim dikumpulkan kembali saat ada event sepak bola.
"Untuk sementara tim diliburkan. Kami menunggu kabar adanya turnamen seusai Piala Presiden. Nanti kalau ada event dan tim perlu dikumpulkan, kami tinggal menghubungi mereka. Semoga ada kegiatan sepak bola lagi akhir tahun 2015 ini," harap Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Secara umum, tim kuning melakukan kegiatan sepak bola selama sebulan. Tim dikumpulkan pada pertengahan Agustus lalu dan kembali menganggur pertengahan September setelah tersingkir di fase grup Piala Presiden 2015.
(aww)