Asap Ancam GP Singapura
A
A
A
SINGAPURA - Dampak kebakaran hutan di berbagai titik di wilayah Pulau Sumatera mulai dirasakan Singapura. Kabut asap yang mulai mengepung negara tetangga tersebut membuat pelaksanaan Formula One (F1) GP Singapura, Minggu (20/9), terancam berantakan.
Panitia kini terus memonitor kondisi udara Singapura yang tercemar kabut asap dan sudah membuat berbagai eventolahraga lokal Singapura batal. Mereka tak mau ambil risiko dengan tetap menggelar perlombaan di tengah kondisi udara yang bisa mengganggu kesehatan.
“Masalah kabut asap ini hanya satu dari beberapa isu potensial yang bisa mengganggu GP Singapura. Rencana kami adalah bekerja sama dengan berbagai pihak sebelum mengambil keputusan terkait ajang tersebut,” ujar juru bicara GP dilansir Telegraph. Agensi Nasional Lingkungan Singapura mengatakan, Indeks Standar Polutan akan tetap membahayakan kesehatan publik hingga setidaknya pekan depan.
“Selama sisa hari ini dan besok, angin diperkirakan bertiup ke barat daya dan kondisi kabut diharapkan hilang. Tapi, situasi kabut bisa memburuk jika kabut asap di Sumatra terus menebal,” ujarnya. Kekhawatiran soal kabut asap ini bukan hal baru yang mengancam pelaksanaan F1. Ancaman serupa pernah terjadi di GP China lantaran dipengaruhi kualitas udara di Kota Shanghai, tempat pelaksanaan balapan.
Pada musim 2013 sesi latihan bebas GP India juga sempat tertunda selama 20 menit karena jarak pandang yang terbatas di trek. Gangguan ini disebabkan tingkat polusi udara yang sangat mengganggu. Alhasil, helikopter medis pun tak bisa lepas landas. Apalagi, seri ke-13 di Sirkuit Jalanan Marina Bay bakal berlangsung malam hari.
Sementara itu, pembalap Mercedes sekaligus runner-upklasemen sementara Nico Rosberg berambisi memperpendek gapdengan rekan satu timnya, Lewis Hamilton, di puncak klasemen. Tertinggal 53 poin, Rosberg tak ingin kehilangan poin lagi di balapan nanti. Setelah mesin mobilnya mati di tiga lap terakhir di Monza, dia mengakui telah melakukan peningkatan pada kendaraannya.
Bahkan, pembalap berusia 30 tahun itu merasa yakin tidak akan kehilangan poin di tujuh balapan terakhir, termasuk di Sirkuit Marina Bay Street, Singapura, akhir pekan ini. “Jelas, hasil di Monza bukan dari bagian rencana. Itu kesempatan mendekatkan jarak, tapi sekarang balapan tinggal tujuh balapan dan saya berharap tidak kembali kehilangan poin.
Saya tidak akan menyerah berjuang, tidak ada cara lain. Singapura adalah salah satu racefavorit saya. Jadi, itu adalah tempat yang baik untuk memulai,” papar Rosberg.
Raikhul amar
Panitia kini terus memonitor kondisi udara Singapura yang tercemar kabut asap dan sudah membuat berbagai eventolahraga lokal Singapura batal. Mereka tak mau ambil risiko dengan tetap menggelar perlombaan di tengah kondisi udara yang bisa mengganggu kesehatan.
“Masalah kabut asap ini hanya satu dari beberapa isu potensial yang bisa mengganggu GP Singapura. Rencana kami adalah bekerja sama dengan berbagai pihak sebelum mengambil keputusan terkait ajang tersebut,” ujar juru bicara GP dilansir Telegraph. Agensi Nasional Lingkungan Singapura mengatakan, Indeks Standar Polutan akan tetap membahayakan kesehatan publik hingga setidaknya pekan depan.
“Selama sisa hari ini dan besok, angin diperkirakan bertiup ke barat daya dan kondisi kabut diharapkan hilang. Tapi, situasi kabut bisa memburuk jika kabut asap di Sumatra terus menebal,” ujarnya. Kekhawatiran soal kabut asap ini bukan hal baru yang mengancam pelaksanaan F1. Ancaman serupa pernah terjadi di GP China lantaran dipengaruhi kualitas udara di Kota Shanghai, tempat pelaksanaan balapan.
Pada musim 2013 sesi latihan bebas GP India juga sempat tertunda selama 20 menit karena jarak pandang yang terbatas di trek. Gangguan ini disebabkan tingkat polusi udara yang sangat mengganggu. Alhasil, helikopter medis pun tak bisa lepas landas. Apalagi, seri ke-13 di Sirkuit Jalanan Marina Bay bakal berlangsung malam hari.
Sementara itu, pembalap Mercedes sekaligus runner-upklasemen sementara Nico Rosberg berambisi memperpendek gapdengan rekan satu timnya, Lewis Hamilton, di puncak klasemen. Tertinggal 53 poin, Rosberg tak ingin kehilangan poin lagi di balapan nanti. Setelah mesin mobilnya mati di tiga lap terakhir di Monza, dia mengakui telah melakukan peningkatan pada kendaraannya.
Bahkan, pembalap berusia 30 tahun itu merasa yakin tidak akan kehilangan poin di tujuh balapan terakhir, termasuk di Sirkuit Marina Bay Street, Singapura, akhir pekan ini. “Jelas, hasil di Monza bukan dari bagian rencana. Itu kesempatan mendekatkan jarak, tapi sekarang balapan tinggal tujuh balapan dan saya berharap tidak kembali kehilangan poin.
Saya tidak akan menyerah berjuang, tidak ada cara lain. Singapura adalah salah satu racefavorit saya. Jadi, itu adalah tempat yang baik untuk memulai,” papar Rosberg.
Raikhul amar
(ars)