Taklukkan Olimpico
Taklukkan Olimpico
A
A
A
ROMA - Barcelona kembali ke Olimpico, lokasi kemenangan atas Manchester United pada final Liga Champions 2008/2009. Namun, klub Katalan itu mengalami banyak perubahan dari tim yang berkunjung enam tahun lalu.
Bertemu AS Roma pada matchday1 Grup E Liga Champions, dini hari nanti, hanya lima pemain yang masih memperkuat El Azulgrana, empat di antaranya hampir pasti menghadapi tuan rumah.
Mereka adalah Lionel Messi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Gerard Pique, sedangkan Dani Alves absen akibat cedera. Meski banyak perbedaan, Barcelona era 2015 dan 2009 hampir mirip. Keduanya sama-sama meraihtreble winners. Lini depan tim saat ini bahkan bisa dikatakan lebih kuat berkat kehadiran Messi, Luis Suarez, dan Neymar.
Tumpuan utama Barcelona tetap terletak pada pundak Messi. Akan melakoni laga ke-100 di Liga Champions, sosok yang baru saja menyambut putra keduanya tersebut tentu ingin menandai momen dengan catatan gol. Namun, Suarez dan Neymar tidak boleh dilupakan. Suarez bakal bekerja keras bagi kepentingan tim. Sedangkan Neymar siap mencuri momen jika Roma terlalu memperhatikan kedua rekannya.
“Kami tetap harus bekerja keras mencetak angka. Roma bukan tim defensif. Tapi, mereka tetap tim Italia yang terkenal punya pertahanan kuat. Laga nanti bakal sulit,” tutur bek Barcelona Javier Mascherano. Roma memang sudah menyusun strategi demi meredam Messi dkk dan mencuri angka. Jika mampu mencapainya, Roma boleh percaya diri memenangkan persaingan melawan Bayer Leverkusen dan BATE Borisov demi mendampingi Barcelona ke babak gugur.
Sejauh ini Roma belum mengetahui posisi mereka di peta sepak bola Eropa. I Giallorossi menerima pelajaran berarti ketika kembali ke panggung paling prestisius di Benua Biru musim lalu, setelah terakhir kali berpartisipasi pada 2010/2011. Dibayangi optimisme sehabis mengimbangi tuan rumah Manchester City, mereka nyatanya belum ada apa-apanya di antara raksasa Eropa.
Kekalahan memalukan 1-7 dari Bayern Muenchen pada laga berikutnya di Olimpico menjadi indikatornya. Selepas itu, Roma kemudian lagi-lagi dibekuk Bayern pada duel tandang. Ditambah hasil imbang versus CSKA Moskva dan keterpurukan melawan Man City, mereka harus puas menduduki peringkat 3 dan tergusur ke Liga Europa.
“Kami tidak takut bertemu Barcelona. Kemenangan atas Juventus menunjukkan kemampuan kami meladeni tim terbaik Eropa. Kami bakal mencoba menaklukkan mereka,” kata kiper Roma Wojciech Szczesny, dikutipGazzetta dello Sport.
Roma sebenarnya merasakan supremasi Barcelona pada duel persahabatan bulan lalu. Bersua di Joan Gamper Trophy, mereka menyerah 0-3 lewat gol Messi, Neymar, dan Ivan Rakitic.
Harley ikhsan
Bertemu AS Roma pada matchday1 Grup E Liga Champions, dini hari nanti, hanya lima pemain yang masih memperkuat El Azulgrana, empat di antaranya hampir pasti menghadapi tuan rumah.
Mereka adalah Lionel Messi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Gerard Pique, sedangkan Dani Alves absen akibat cedera. Meski banyak perbedaan, Barcelona era 2015 dan 2009 hampir mirip. Keduanya sama-sama meraihtreble winners. Lini depan tim saat ini bahkan bisa dikatakan lebih kuat berkat kehadiran Messi, Luis Suarez, dan Neymar.
Tumpuan utama Barcelona tetap terletak pada pundak Messi. Akan melakoni laga ke-100 di Liga Champions, sosok yang baru saja menyambut putra keduanya tersebut tentu ingin menandai momen dengan catatan gol. Namun, Suarez dan Neymar tidak boleh dilupakan. Suarez bakal bekerja keras bagi kepentingan tim. Sedangkan Neymar siap mencuri momen jika Roma terlalu memperhatikan kedua rekannya.
“Kami tetap harus bekerja keras mencetak angka. Roma bukan tim defensif. Tapi, mereka tetap tim Italia yang terkenal punya pertahanan kuat. Laga nanti bakal sulit,” tutur bek Barcelona Javier Mascherano. Roma memang sudah menyusun strategi demi meredam Messi dkk dan mencuri angka. Jika mampu mencapainya, Roma boleh percaya diri memenangkan persaingan melawan Bayer Leverkusen dan BATE Borisov demi mendampingi Barcelona ke babak gugur.
Sejauh ini Roma belum mengetahui posisi mereka di peta sepak bola Eropa. I Giallorossi menerima pelajaran berarti ketika kembali ke panggung paling prestisius di Benua Biru musim lalu, setelah terakhir kali berpartisipasi pada 2010/2011. Dibayangi optimisme sehabis mengimbangi tuan rumah Manchester City, mereka nyatanya belum ada apa-apanya di antara raksasa Eropa.
Kekalahan memalukan 1-7 dari Bayern Muenchen pada laga berikutnya di Olimpico menjadi indikatornya. Selepas itu, Roma kemudian lagi-lagi dibekuk Bayern pada duel tandang. Ditambah hasil imbang versus CSKA Moskva dan keterpurukan melawan Man City, mereka harus puas menduduki peringkat 3 dan tergusur ke Liga Europa.
“Kami tidak takut bertemu Barcelona. Kemenangan atas Juventus menunjukkan kemampuan kami meladeni tim terbaik Eropa. Kami bakal mencoba menaklukkan mereka,” kata kiper Roma Wojciech Szczesny, dikutipGazzetta dello Sport.
Roma sebenarnya merasakan supremasi Barcelona pada duel persahabatan bulan lalu. Bersua di Joan Gamper Trophy, mereka menyerah 0-3 lewat gol Messi, Neymar, dan Ivan Rakitic.
Harley ikhsan
(ars)
Explore More