Persinga Ingin Teruskan Kejutan di Kompetisi Reguler
A
A
A
NGAWI - Sukses menjadi runner-up Piala Kemerdekaan 2015 merupakan prestasi luar biasa bagi skuat Persinga Ngawi. Mereka pulang dengan kepala tegak meski dikalahkan PSMS Medan, 1-2, di final.
Pertanyaannya, apakah kejutan ini nantinya bakal berimbas positif pada perjalanan klub? Pertanyaan yang terlampau sulit dijawab. Persinga musim ini sebenarnya bermain di Divisi Utama 2015 sebelum akhirnya kompetisi urung digelar pada April silam.
Praktis kemungkingan besar level Divisi Utama baru digelar tahun depan, itu pun jika kegaduhan sepak bola Indonesia terselesaikan. Manajemen Persinga berharap kejutan Persinga Ngawi di Piala Kemerdekaan bukan hanya sebuah keberuntungan semata.
Namun bisa menjadi inspirasi dan motivasi manajemen, pemain, maupun suporter, untuk mencatat prestasi lebih baik lagi terutama di liga reguler.
"Ini (menjadi fnalis) mendatangkan tantangan tersenditi bagi kami. Jelas ke depannya harus berupaya agar lebih baik lagi dalam mengelola tim dan mengejar prestasi. Saya berharap kejutan Persinga Ngawi tak hanya berlaku di Piala Kemerdekaan saja,"tutur Manajer Persinga Dwi Riyanto Jadmiko.
Dirinya mengakui bakal butuh kerja lebih keras lagi untuk mempertahankan, apalagi meningkatkan kualitas tim. "Menjadi finalis adalah inspirasi bagi kami. Setidaknya kini Persinga tahu bahwa keterbatasan bukan halangan meraih hasil bagus," tambahnya.
Persinga Ngawi sedang bersemangat setelah mengakhiri Piala Kemerdekaan 2015 dengan sukses, Persinga tak sabar mengikuti turnamen serupa sembari menunggu bergulirnya Divisi Utama. Diakui Dwi Riyanto, Laskar Alas Ketonggo butuh tantangan-tantangan agar semakin solid dan kualitas yang ada bisa minimal dipertahankan.
"Kami siap mengikuti turnamen lagi dan akan berupaya memberikan yang terbaik. Justru berharap lebih sering ada turnamen saat kompetisi sedang kosong, karena kami merasa tidak nyaman ketika tak ada kegiatan apa pun," tandas dia.
Persinga Ngawi adalah salah satu dari belasan tim Divisi Utama asal Jawa Timur. Tim yang kini dilatih M Hasan tergolong tim muda di kompetisi profesional karena baru semusim mencicipi Divisi Utama, yakni pada 2014. Pada musim itu, Persinga hanya sampai di babak delapan besar.
Pertanyaannya, apakah kejutan ini nantinya bakal berimbas positif pada perjalanan klub? Pertanyaan yang terlampau sulit dijawab. Persinga musim ini sebenarnya bermain di Divisi Utama 2015 sebelum akhirnya kompetisi urung digelar pada April silam.
Praktis kemungkingan besar level Divisi Utama baru digelar tahun depan, itu pun jika kegaduhan sepak bola Indonesia terselesaikan. Manajemen Persinga berharap kejutan Persinga Ngawi di Piala Kemerdekaan bukan hanya sebuah keberuntungan semata.
Namun bisa menjadi inspirasi dan motivasi manajemen, pemain, maupun suporter, untuk mencatat prestasi lebih baik lagi terutama di liga reguler.
"Ini (menjadi fnalis) mendatangkan tantangan tersenditi bagi kami. Jelas ke depannya harus berupaya agar lebih baik lagi dalam mengelola tim dan mengejar prestasi. Saya berharap kejutan Persinga Ngawi tak hanya berlaku di Piala Kemerdekaan saja,"tutur Manajer Persinga Dwi Riyanto Jadmiko.
Dirinya mengakui bakal butuh kerja lebih keras lagi untuk mempertahankan, apalagi meningkatkan kualitas tim. "Menjadi finalis adalah inspirasi bagi kami. Setidaknya kini Persinga tahu bahwa keterbatasan bukan halangan meraih hasil bagus," tambahnya.
Persinga Ngawi sedang bersemangat setelah mengakhiri Piala Kemerdekaan 2015 dengan sukses, Persinga tak sabar mengikuti turnamen serupa sembari menunggu bergulirnya Divisi Utama. Diakui Dwi Riyanto, Laskar Alas Ketonggo butuh tantangan-tantangan agar semakin solid dan kualitas yang ada bisa minimal dipertahankan.
"Kami siap mengikuti turnamen lagi dan akan berupaya memberikan yang terbaik. Justru berharap lebih sering ada turnamen saat kompetisi sedang kosong, karena kami merasa tidak nyaman ketika tak ada kegiatan apa pun," tandas dia.
Persinga Ngawi adalah salah satu dari belasan tim Divisi Utama asal Jawa Timur. Tim yang kini dilatih M Hasan tergolong tim muda di kompetisi profesional karena baru semusim mencicipi Divisi Utama, yakni pada 2014. Pada musim itu, Persinga hanya sampai di babak delapan besar.
(aww)