Navas Menangis Nyaris Tinggalkan Madrid
A
A
A
MADRID - Penjaga gawang Real Madrid, Keylor Navas mengalami pergolakan emosi saat dirinya nyaris meninggalkan Santiago Bernabeu -kandang Madrid- untuk kemudian bergabung bersama Manchester United di detik-detik terakhir bursa transfer musim panas lalu. Seperti diketahui pemain 28 tahun itu ambil bagian dari rencana mega transfer David de Gea ke Ibukota Spanyol.
Namun beruntung buat Navas karena negosiasi batal terjadi dengan alasan konyol yakni dokumen terlambat dikirimkan saat jendela transfer sudah ditutup. Navas sendiri menegaskan tidak pernah ingin meninggalkan Bernabeu, apapun yang terjadi. Tidak ketinggalan kiper timnas Kosta Rika itu buka-buka terkait transfer yang melibatkan dirinya dan De Gea pada 31 Agustus lalu.
(Baca Juga: Ketajaman Ronaldo Terhalang Krisis Cedera Madrid)
"Saya pikir jika Tuhan ingin saya meninggalkan Madrid, mungkin itu menjadi yang terbaik. Tapi ternyata semuanya tidak terjadi dan saya masih berada di sini. Saya menangis malam itu ketika mengetahui akan tetap bertahan, kejadian itu sangat menguras emosi. Saya tidak pernah ingin meninggalkan Madrid, ini adalah rumah saya," jelas Navas dilansir Sportsmole, Selasa (22/9/2015).
Navas juga menjelaskan bila saat itu dirinya sudah pasrah bila harus meninggalkan Madrid, lantaran sudah siap pergi ke bandara. "Ada sebuah kamar pribadi di bandara yang menunggu saya, ketika menunggu pemberitahuan lebih lanjut. Setiap lima menit, saya selalu mempertanyakan apa yang akan terjadi. Apakah saya pergi ke bandara atau tidak, tidak ada yang jelas saat itu," sambungnya.
"Itu semua saat-saat sulit dan tidak ingin mengulanginya lagi hingga saya memakai sarung tangan dan kembali ke sesi latihan. Saya sangat berterima kasih kepada para fans, mereka selalu menunjukkan dukungan di momen tersulit. Ada saat semuanya tidak berjalan lancar, tapi Tuhan memberikan keluarga dan saya kekuatan dan kedamaian untuk terus melangkah maju," tutup Navas.
Namun beruntung buat Navas karena negosiasi batal terjadi dengan alasan konyol yakni dokumen terlambat dikirimkan saat jendela transfer sudah ditutup. Navas sendiri menegaskan tidak pernah ingin meninggalkan Bernabeu, apapun yang terjadi. Tidak ketinggalan kiper timnas Kosta Rika itu buka-buka terkait transfer yang melibatkan dirinya dan De Gea pada 31 Agustus lalu.
(Baca Juga: Ketajaman Ronaldo Terhalang Krisis Cedera Madrid)
"Saya pikir jika Tuhan ingin saya meninggalkan Madrid, mungkin itu menjadi yang terbaik. Tapi ternyata semuanya tidak terjadi dan saya masih berada di sini. Saya menangis malam itu ketika mengetahui akan tetap bertahan, kejadian itu sangat menguras emosi. Saya tidak pernah ingin meninggalkan Madrid, ini adalah rumah saya," jelas Navas dilansir Sportsmole, Selasa (22/9/2015).
Navas juga menjelaskan bila saat itu dirinya sudah pasrah bila harus meninggalkan Madrid, lantaran sudah siap pergi ke bandara. "Ada sebuah kamar pribadi di bandara yang menunggu saya, ketika menunggu pemberitahuan lebih lanjut. Setiap lima menit, saya selalu mempertanyakan apa yang akan terjadi. Apakah saya pergi ke bandara atau tidak, tidak ada yang jelas saat itu," sambungnya.
"Itu semua saat-saat sulit dan tidak ingin mengulanginya lagi hingga saya memakai sarung tangan dan kembali ke sesi latihan. Saya sangat berterima kasih kepada para fans, mereka selalu menunjukkan dukungan di momen tersulit. Ada saat semuanya tidak berjalan lancar, tapi Tuhan memberikan keluarga dan saya kekuatan dan kedamaian untuk terus melangkah maju," tutup Navas.
(akr)