Bila Tak Ada Pemutihan Kartu, Arema Krisis Lini Tengah

Selasa, 29 September 2015 - 14:56 WIB
Bila Tak Ada Pemutihan...
Bila Tak Ada Pemutihan Kartu, Arema Krisis Lini Tengah
A A A
MALANG - Arema Cronus terancam mengalami krisis di lapangan tengah menjelang semifinal Piala Presiden 2015. Dua pemain di sektor ini mendapat akumulasi kartu kuning, yakni Juan Revi dan Ferry Aman Saragih. Padahal sebelumnya sudah tak bisa diperkuat Ahmad Bustomi.

Belum ada keputusan apakah akumulasi kartu kuning bakal diputihkan di semifinal. Yang pasti, jika akumulasi kartu tetap diberlakukan, maka Singo Edan mengalami keterbatasan di sektor ini. Hanya ada empat pemain utama yang tersisa.
Seandainya tanpa Revi dan Ferry, pemain yang tersedia adalah Hendro Siswanto, Gede Sukadana, Morimakan Koita dan Lancine Kone. Selain itu hanya ada stok pemain muda seperti Oki Derry, Dio Permana dan lainnya. Pilihan yang tentu sangat terbatas untuk pelatih Joko Susilo.

"Saya tunggu dulu bagaimana nanti soal akumulasi kartu kuning. Yang pasti, apa pun situasi tim, jangan sampai mengurangi kepercayaan diri tim. Kami akan berupaya tetap total dengan komposisi bagaimana pun di semifinal nanti," tutur Joko Susilo.

Selain akumulasi kartu, sejatinya Arema juga dihinggapi waswas dengan banyaknya pemain yang terkena kartu kuning. Kurnia Meiga, Hasim Kipuw, Fabiano Beltrame, Arif Suyono, Samsul Arif, Dendi Santoso, adalah pemain yang hanya berjarak satu kartu kuning dari skorsing.

Joko sendiri akan berupaya mencari solusi jika dua pemain tengahnya harus berkurang di partai krusial nanti. "Asalkan tidak ada yang cedera, saya rasa masih ada langkah-langkah antisipatif ketika ada yang terkena akumulasi. Tidak perlu dipusingkan," tegasnya.

Juan Revi, pemain yang mendapat porsi bermain cukup besar di Piala Presiden, sangat ingin bermain di partai semifinal nanti. Dia berharap ada pemutihan akumulasi kartu sehingga dirinya tetap bisa berkontribusi untuk timnya. "Saya jelas ingin bermain," ucapnya.

"Semua pemain tentu ingin bermain di partai semifinal, termasuk saya. Tapi kalau tidak ada pemutihan akumulasi kartu, semoga tim ini tetap bisa bermain solid dan lolos ke final," demikian harapan Revi, gelandang bertahan Singo Edan. Kartu kuning bukan sebuah hal aneh bagi pemain seperti dia.

Sebagai gelandang bertahan yang menjadi penyaring pertama serangan lawan, Revi lebih sering bermain lugas dan keras. Urusan pendekatan fisik menjadi menu wajib dalam setiap pertandingan. Namun absen di semifinal tentunya bukan sebuah hal yang menyenangkan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1094 seconds (0.1#10.140)