Stok Terbatas, Arema Modifikasi Formasi Lini Tengah
A
A
A
MALANG - Arema Cronus akan melakukan beberapa modifikasi pasca berkurangnya stok pemain akibat akumulasi kartu kuning. Terutama di lapangan tengah yang terlalu banyak kehilangan pemain setelah akumulasi kartu yang diterima Ferry Aman Saragih dan Juan Revi.
Turut istirahatnya Samsul Arif dengan alasan sama, membuat pelatih harus merancang beberapa opsi. Arema sebenarnya masih bisa tampil solid melihat komposisi yang tersisa, tapi jelas dengan stok pemain yang sangat terbatas di lapangan tengah.
Hingga kini Pelatih Arema Cronus Joko Susilo belum mengindikasikan ada perubahan formasi 4-2-3-1 yang dipakai selama Piala Presiden 2015. Hanya saja dia melakukan modifikasi terkait posisi pemain di lapangan. Untuk lapangan tengah hanya tersisa tiga pemain berpengalaman.
Gede Sukadana, Hendro Siswanto, dan Morimakan Koita menjadi pilihan paling logis. Sebenarnya ada Lancine Kone yang bisa ditempatkan di belakang striker, namun mobilitasnya kemungkinan dibutuhkan untuk mengganti tugas Samsul Arif sebagai striker-winger.
Kone dibutuhkan sebagai pendobrak dari sayap karena winger seperti Arif Suyono dan Dendi Santoso belum begitu stabil performanya dan riskan diturunkan bersamaan. Dengan formasi ini sebenarnya Arema tak terlalu krisis, hanya saja harus mempersiapkan pemain pengganti yang mumpuni.
"Perhatian kami jelas ada di lini tengah karena ada beberapa pemain yang absen. Arema sebenarnya masih normal dengan komposisi yang ada dan tidak terlalu bermasalah. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana proses rotasi nantinya. Semua akan saya persiapkan secara detail,"demikian penjelasan Joko Susilo.
Morimakan Koita, pemain asing yang selama inj jarang dipakai sebagai starter, mendapat kesempatan besar membuktikan kapasitasnya. Bisa jadi pelatih menempatkannya di barisan starter mengingat tipisnya persediaan aset berpengalaman di lapangan tengah.
Dia menjadi satu-satunya pemain asing yang tidak menempati posisi reguler. Berbanding terbalik dengan Lancine Kone yang menjadi langganan di tim utama. Menghadapi mantan timnya, Koita tentu bakal diiringi ekspektasi puluhan ribu Aremania di Stadion Kanjuruhan.
Selain fokus ke lini tengah, sebenarnya Joko juga masih risau dengan soliditas lini belakangnya. Fabiano Beltrame dkk sama sekali belum mencatat clean sheet di Piala Presiden. Bahkan di laga terakhir kebobolan dua gol ketika mengunjungi markas Bali United di leg kedua babak delapan besar.
"Saya masih penasaran dengan lini belakang karena selalu gagal mencatat clean sheet. Padahal berbagai upaya sudah saya lakukan untuk membenahi semuanya. Semoga pemain berupaya lebih keras lagi agar tidak kecolongan karena masih masih memakai sistem agregat," tandas Joko.
Turut istirahatnya Samsul Arif dengan alasan sama, membuat pelatih harus merancang beberapa opsi. Arema sebenarnya masih bisa tampil solid melihat komposisi yang tersisa, tapi jelas dengan stok pemain yang sangat terbatas di lapangan tengah.
Hingga kini Pelatih Arema Cronus Joko Susilo belum mengindikasikan ada perubahan formasi 4-2-3-1 yang dipakai selama Piala Presiden 2015. Hanya saja dia melakukan modifikasi terkait posisi pemain di lapangan. Untuk lapangan tengah hanya tersisa tiga pemain berpengalaman.
Gede Sukadana, Hendro Siswanto, dan Morimakan Koita menjadi pilihan paling logis. Sebenarnya ada Lancine Kone yang bisa ditempatkan di belakang striker, namun mobilitasnya kemungkinan dibutuhkan untuk mengganti tugas Samsul Arif sebagai striker-winger.
Kone dibutuhkan sebagai pendobrak dari sayap karena winger seperti Arif Suyono dan Dendi Santoso belum begitu stabil performanya dan riskan diturunkan bersamaan. Dengan formasi ini sebenarnya Arema tak terlalu krisis, hanya saja harus mempersiapkan pemain pengganti yang mumpuni.
"Perhatian kami jelas ada di lini tengah karena ada beberapa pemain yang absen. Arema sebenarnya masih normal dengan komposisi yang ada dan tidak terlalu bermasalah. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana proses rotasi nantinya. Semua akan saya persiapkan secara detail,"demikian penjelasan Joko Susilo.
Morimakan Koita, pemain asing yang selama inj jarang dipakai sebagai starter, mendapat kesempatan besar membuktikan kapasitasnya. Bisa jadi pelatih menempatkannya di barisan starter mengingat tipisnya persediaan aset berpengalaman di lapangan tengah.
Dia menjadi satu-satunya pemain asing yang tidak menempati posisi reguler. Berbanding terbalik dengan Lancine Kone yang menjadi langganan di tim utama. Menghadapi mantan timnya, Koita tentu bakal diiringi ekspektasi puluhan ribu Aremania di Stadion Kanjuruhan.
Selain fokus ke lini tengah, sebenarnya Joko juga masih risau dengan soliditas lini belakangnya. Fabiano Beltrame dkk sama sekali belum mencatat clean sheet di Piala Presiden. Bahkan di laga terakhir kebobolan dua gol ketika mengunjungi markas Bali United di leg kedua babak delapan besar.
"Saya masih penasaran dengan lini belakang karena selalu gagal mencatat clean sheet. Padahal berbagai upaya sudah saya lakukan untuk membenahi semuanya. Semoga pemain berupaya lebih keras lagi agar tidak kecolongan karena masih masih memakai sistem agregat," tandas Joko.
(aww)