Tak Ada Rahasia di Antara Arema dan Sriwijaya
A
A
A
PALEMBANG - Pertarungan antara Arema Cronus versus Sriwijaya FC di leg pertama semifinal Piala Presiden tidak akan menyuguhkan hal baru bagi kedua kubu. Baik Arema maupun Sriwijaya sama-sama sudah mengetahui luar-dalam kondisi lawannya.
Kebetulan mereka belum lama bersua yakni di laga kedua Grup B di Stadion Kanjuruhan, yang dimenangkan Arema dengan skor mencolok 3-1. Faktor sama-sama tahu inilah yang memungkinkan laga berlangsung ketat dan tidak mudah bagi kedua kubu.
Arema boleh menepuk dada karena di fase grup menjadi pihak superior, tapi bukan berarti Laskar Wong Kito pasrah dan bakal mengulang kekalahan. Manajer Sriwijaya FC Robert Heri mengatakan timnya bakal lebih hati-hati dalam kunjungan kedua kalinya ke kandang Singo Edan di turnamen ini.
"Sriwijaya FC dan Arema sama-sama sudah paham kekuatan lawan. Tidak ada rahasia lagi. Yang jelas kekalahan di fase grup menjadi pelajaran bagi kami agar tak mengulangi kekalahan yang sama. Langkah kami akan berat kalau sampai kalah dengan margin dua gol atau lebih," tukas Robert Heri.
Dia meyakini Pelatih Benny Dollo tentunya sudah menyiapkan formula agar tidak lagi dijebol dengan mudah oleh Cristian Gonzales dkk. Sekaligus mencoba mencuri gol sebagai bekal untuk leg kedua nantinya. "Pertandingan di Kanjuruhan selalu berat. Kami harus bisa progres lebih baik," sebut dia.
General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo mengatakan bahwa Sriwijaya FC sudah tidak asing dengan atmosfer di Stadion Kanjuruhan serta kualitas tim. Itu yang membuat kedua tim dituntut cerdik dalam bertarung nanti.
"Sriwijaya FC tinggal membuka rekaman pertandingan lawan Arema di babak penyisihan lalu untuk evaluasi. Mereka akan lebih hati-hati dan ini menuntut Arema untuk lebih cerdik dan kreatif dalam bermain. Tapi saya yakin tak ada masalah dan kami bisa menang lagi,"sebut Ruddy.
Sebagai tuan rumah lebih dulu di leg pertama, Singo Edan berupaya keras mewujudkan kemenangan meyakinkan agar tak terlalu rumit di leg kedua. Sekali pun Sriwijaya FC nanti terancam tak bisa bisa bermain di Jakabaring karena kabut asap, Arema tak memedulikannya.
''Kami harus fokus pada kemenangan. Bagaimana kondisi leg kedua belum menjadi pemikiran Arema, karena yang terpenting adalah mendapatkan hasil maksimal di leg pertama. Setelah itu baru melihat apa yang harus dilakukan di leg kedua," tegas Ruddy.
Kebetulan mereka belum lama bersua yakni di laga kedua Grup B di Stadion Kanjuruhan, yang dimenangkan Arema dengan skor mencolok 3-1. Faktor sama-sama tahu inilah yang memungkinkan laga berlangsung ketat dan tidak mudah bagi kedua kubu.
Arema boleh menepuk dada karena di fase grup menjadi pihak superior, tapi bukan berarti Laskar Wong Kito pasrah dan bakal mengulang kekalahan. Manajer Sriwijaya FC Robert Heri mengatakan timnya bakal lebih hati-hati dalam kunjungan kedua kalinya ke kandang Singo Edan di turnamen ini.
"Sriwijaya FC dan Arema sama-sama sudah paham kekuatan lawan. Tidak ada rahasia lagi. Yang jelas kekalahan di fase grup menjadi pelajaran bagi kami agar tak mengulangi kekalahan yang sama. Langkah kami akan berat kalau sampai kalah dengan margin dua gol atau lebih," tukas Robert Heri.
Dia meyakini Pelatih Benny Dollo tentunya sudah menyiapkan formula agar tidak lagi dijebol dengan mudah oleh Cristian Gonzales dkk. Sekaligus mencoba mencuri gol sebagai bekal untuk leg kedua nantinya. "Pertandingan di Kanjuruhan selalu berat. Kami harus bisa progres lebih baik," sebut dia.
General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo mengatakan bahwa Sriwijaya FC sudah tidak asing dengan atmosfer di Stadion Kanjuruhan serta kualitas tim. Itu yang membuat kedua tim dituntut cerdik dalam bertarung nanti.
"Sriwijaya FC tinggal membuka rekaman pertandingan lawan Arema di babak penyisihan lalu untuk evaluasi. Mereka akan lebih hati-hati dan ini menuntut Arema untuk lebih cerdik dan kreatif dalam bermain. Tapi saya yakin tak ada masalah dan kami bisa menang lagi,"sebut Ruddy.
Sebagai tuan rumah lebih dulu di leg pertama, Singo Edan berupaya keras mewujudkan kemenangan meyakinkan agar tak terlalu rumit di leg kedua. Sekali pun Sriwijaya FC nanti terancam tak bisa bisa bermain di Jakabaring karena kabut asap, Arema tak memedulikannya.
''Kami harus fokus pada kemenangan. Bagaimana kondisi leg kedua belum menjadi pemikiran Arema, karena yang terpenting adalah mendapatkan hasil maksimal di leg pertama. Setelah itu baru melihat apa yang harus dilakukan di leg kedua," tegas Ruddy.
(aww)