Balas Sakit Hati Sang Adik, Venus ke Final
Balas Sakit Hati Sang Adik, Venus ke Final
A
A
A
WUHAN - Venus Williams membalaskan sakit sang adik, Serena Williams di AS Terbuka. Venus melangkah ke final Wuhan Terbuka usai menggulung Roberta Vinci dari Italia.
Kemenangan ini sangat berarti buat Venus. Setidaknya ia menambah rekor kemenangannya menjadi 801 kali sekaligus mencoba Serena tersenyum puas.
Vinci menjadi mimpi buruk buat Serena di AS Terbuka. Bagaimana tidak, Serena yang berambisi mencetak sejarah untuk menyamai rekor Steffi Graf guna merebut semua gelar grand slam selama setahun penuh harus tertunduk lesu. Vinci membuyarkan semua keinginan tersebut setelah mengalahkannya di semifinal.
Tapi, semuanya terbayar setelah Venus bisa mengalahkan Vinci di semifinal pula meski level turnamennya tidak sebesar AS Terbuka. "Oh, wow, saya senang bisa bermain di final. Itu sudah menjadi mimpi saya sejak datang ke turnamen ini, bermain di final dan mendapatkan kesempatan meraih gelar di Wuhan," papar Venus seperti dikutip laman resmi WTA, Jumat (2/10/2015).
Meski menang, Venus harus mengerahkan semua kemampuan dan pengalamannya untuk menjinakan Vinci. Benar saja, Venus yang sekarang berada di peringkat 24 dunia sempat kalah di set pertama. Bangkit di set kedua, Venus akhirnya bisa meraih tiket final setelah menang kembali di set ketiga dengan skor akhir 5-7, 6-2, 7-6(4).
"Vinci bermain sangat luar biasa. Dia sempat meraih match point. Jadi sebenarnya saya beruntung bisa menang di laga ini," kata Venus.
Kemenangan yang diraih Venus diakuinya tak lepas dari pengamatannya saat Vinci mengalahkan Serena di AS Terbuka. "Pastinya saya menyaksikan Vinci saat bermain di AS Terbuka. Saya belajar banyak dari Serena. Kalau saya bisa, saya akan memberikan kemenangan ini buat Serena di AS Terbuka. Sayangnya tidak bisa seperti itu," imbuh Venus.
Kemenangan ini sangat berarti buat Venus. Setidaknya ia menambah rekor kemenangannya menjadi 801 kali sekaligus mencoba Serena tersenyum puas.
Vinci menjadi mimpi buruk buat Serena di AS Terbuka. Bagaimana tidak, Serena yang berambisi mencetak sejarah untuk menyamai rekor Steffi Graf guna merebut semua gelar grand slam selama setahun penuh harus tertunduk lesu. Vinci membuyarkan semua keinginan tersebut setelah mengalahkannya di semifinal.
Tapi, semuanya terbayar setelah Venus bisa mengalahkan Vinci di semifinal pula meski level turnamennya tidak sebesar AS Terbuka. "Oh, wow, saya senang bisa bermain di final. Itu sudah menjadi mimpi saya sejak datang ke turnamen ini, bermain di final dan mendapatkan kesempatan meraih gelar di Wuhan," papar Venus seperti dikutip laman resmi WTA, Jumat (2/10/2015).
Meski menang, Venus harus mengerahkan semua kemampuan dan pengalamannya untuk menjinakan Vinci. Benar saja, Venus yang sekarang berada di peringkat 24 dunia sempat kalah di set pertama. Bangkit di set kedua, Venus akhirnya bisa meraih tiket final setelah menang kembali di set ketiga dengan skor akhir 5-7, 6-2, 7-6(4).
"Vinci bermain sangat luar biasa. Dia sempat meraih match point. Jadi sebenarnya saya beruntung bisa menang di laga ini," kata Venus.
Kemenangan yang diraih Venus diakuinya tak lepas dari pengamatannya saat Vinci mengalahkan Serena di AS Terbuka. "Pastinya saya menyaksikan Vinci saat bermain di AS Terbuka. Saya belajar banyak dari Serena. Kalau saya bisa, saya akan memberikan kemenangan ini buat Serena di AS Terbuka. Sayangnya tidak bisa seperti itu," imbuh Venus.
(bbk)
Explore More