Masa Depan Blatter dan Platini Gelap
A
A
A
ZURICH - Komite Etik FIFA membuat langkah baru terkait skandal korupsi yang diduga dilakukan Presiden FIFA Sepp Blatter. Komite Etik merekomendasikan Blatter diskorsing selama 90 hari atau sekitar tiga bulan, dan menuntut Presiden UEFA yang juga calon Presiden FIFA, Michel Platini, menghadapi hukuman yang sama.
Blatter dan Platini diselidiki Jaksa Swiss dan Badan Penyelidikan Komite Etik FIFA atas kasus pembayaran Blatter kepada Platini yang menjadi penasihat teknis senilai 1,35 juta pounds (Rp28 miliar) pada tahun 2011. Platini menjadi penasihat teknis Blatter cukup lama, antara tahun 1999 hingga 2012.
Blatter juga menghadapi proses pidana oleh Jaksa Agung Swiss atas kasus korupsi dan dugaan penyalahgunaan atas kesepakatan hak siar televisi Piala Dunia. Kasus itu menyangkut pula Presiden Asosiasi Sepak Bola Karibia sekaligus mantan wakil presiden FIFA Jack Wagner pada 2005. Blatter dituduh melanggar tanggung jawab keuangan dan bertindak melawan kepentingan FIFA karena nilai hak siar versinya bernilai 20 kali di bawah harga sebenarnya.
Klaus Stohlker, teman sekaligus mantan konsultan Blatter, menyatakan penyelidik dari Komite Etik FIFA telah merekomendasikan kepada Kejaksaan Swiss skorsing selama 90 hari bagi Blatter. "Apa yang kita tahu adalah bahwa Presiden Blatter diberitahu dia bisa ditangguhkan selama 90 hari," katanya seperti dilansir media Jerman Die Welt.
"Komite Etik belum mengambil keputusan akhir, dan masih menunggu penyelidikan lebih lanjut. belum ada keputusan bersalah, Komite Etik memberi bola ke Mr Lauber (Jaksa Agung Swiss). Lauber sekarang dalam posisi untuk penyelidikan lebih lanjut."
"Setidaknya, hingga kini Presiden Blatter belum turun dari singgasananya dan masih berkuasa. Sejauh ini Blatter tenang dan tidak keberatan. Blatter sepenuhnya siap mengambil tanggung jawab."
Sementara mengenai status Platini, telah dijelaskan oleh Jaksa Agung Michael Lauber sebagai antara 'saksi' dan 'terdakwa'. Hukuman kepada Platini oleh Komite Etika FIFA akan mengacaukan pemilihan Presiden FIFA yang akan digelar awal tahun, sejauh ini Platini menjadi favorit menggantikan Blatter.
Blatter dan Platini diselidiki Jaksa Swiss dan Badan Penyelidikan Komite Etik FIFA atas kasus pembayaran Blatter kepada Platini yang menjadi penasihat teknis senilai 1,35 juta pounds (Rp28 miliar) pada tahun 2011. Platini menjadi penasihat teknis Blatter cukup lama, antara tahun 1999 hingga 2012.
Blatter juga menghadapi proses pidana oleh Jaksa Agung Swiss atas kasus korupsi dan dugaan penyalahgunaan atas kesepakatan hak siar televisi Piala Dunia. Kasus itu menyangkut pula Presiden Asosiasi Sepak Bola Karibia sekaligus mantan wakil presiden FIFA Jack Wagner pada 2005. Blatter dituduh melanggar tanggung jawab keuangan dan bertindak melawan kepentingan FIFA karena nilai hak siar versinya bernilai 20 kali di bawah harga sebenarnya.
Klaus Stohlker, teman sekaligus mantan konsultan Blatter, menyatakan penyelidik dari Komite Etik FIFA telah merekomendasikan kepada Kejaksaan Swiss skorsing selama 90 hari bagi Blatter. "Apa yang kita tahu adalah bahwa Presiden Blatter diberitahu dia bisa ditangguhkan selama 90 hari," katanya seperti dilansir media Jerman Die Welt.
"Komite Etik belum mengambil keputusan akhir, dan masih menunggu penyelidikan lebih lanjut. belum ada keputusan bersalah, Komite Etik memberi bola ke Mr Lauber (Jaksa Agung Swiss). Lauber sekarang dalam posisi untuk penyelidikan lebih lanjut."
"Setidaknya, hingga kini Presiden Blatter belum turun dari singgasananya dan masih berkuasa. Sejauh ini Blatter tenang dan tidak keberatan. Blatter sepenuhnya siap mengambil tanggung jawab."
Sementara mengenai status Platini, telah dijelaskan oleh Jaksa Agung Michael Lauber sebagai antara 'saksi' dan 'terdakwa'. Hukuman kepada Platini oleh Komite Etika FIFA akan mengacaukan pemilihan Presiden FIFA yang akan digelar awal tahun, sejauh ini Platini menjadi favorit menggantikan Blatter.
()