Djadjang Seleksi Pemain Spesialis Babak Kedua

BANDUNG - Jelang laga leg kedua semifinal Piala Presiden melawan Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (10/10/2015) malam, pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mulai diselimuti kecemasan. Penyebabnya adalah ketidakhadiran Tantan di skuat Maung Bandung, sebab pemain bernomor punggung 82 merupakan spesialis babak kedua.

"Di awal babak saya akan menurunkan susunan seperti biasa, namun untuk pengganti, tidak bisa mengandalkan Tantan yang selama ini muncul sebagai super sub. Tapi kita sudah antisipasi itu," ucap Djadjang seperti dikutip situs resmi Persib.

Tantan sendiri diketahui mengalami cedera lutut, meskipun dikategorikan bukan cedera parah, pemain berusia 33 tahun itu masih membutuhkan pemulihan kondisi. Sementara Muhammad Ridwan juga diragukan tampil di leg kedua ini. Pemain serba bisa itu masih dalam proses pemulihan antara empat sampai delapan pekan.

(Baca juga: Ke Bandung, Pelatih Mitra Kukar Pilih Merendah)

Saat Djadjang tengah dirundung kegelisahan, muncul kabar gembiran bahwa lima pemain yang sempat absen di pertemuan pertama sudah kembali ke skuat Maung Bandung. Adalah Achmad Jufriyanto, Vladimir Vujovic, Hariono, Ilija Spasojevic dan Zulham Zamrun.

"Alhamdulillah, pada pertandingan besok insya Allah kami bisa turunkan pemain yang sudah siap tampil, termasuk lima yang sempat absen. Kami akan turun dengan susunan pemain terbaik. Artinya saya sudah bisa kembali menurunkan pemain bisa dikatakan full team, besok lebih bisa leluasa memilih pemain," ucapnya.

Peluang Persib ke final Piala Presiden cukup berat. Atep dkk harus menang dengan selisih dua gol agar mimpi mereka tampil di partai puncak dapat terwujud. Djadjang mengatakan, kondisi tersebut tidak membuat nyali anak asuhnya menciut. Firman Utina dan kawan-kawan sudah diintruksikan untuk tampil all out guna mengejar kemenangan sekaligus membalas kekalahan 0-1 Persib pada pertandingan pertama di Stadion Aji Imbut 4 Oktober lalu.

"Bukan menjadi pekerjaan mudah harus menang 2-0 dari Mitra Kukar. Bukan kami pesimistis duluan, tapi kami akan mengerahkan kekuatan yang ada dan kami tentu harus kerja keras," tutup Djadjang.