Sriwijaya FC vs Arema: Do or Die!
A
A
A
SOLO - Hari penentuan siapa tim yang lolos ke final Piala Presiden telah tiba. Apakah Arema Cronus ataukah Sriwijaya FC yang akan menantang Persib Bandung di final. Dua tim unggulan ini akan bentrok di leg kedua semifinal di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10).
Leg kedua seharusnya menjadi laga home Laskar Wong Kito sebelum diungsikan ke Solo karena faktor nonteknis (bencana asap di Palembang). Kendati demikian motivasi Titus Bonai dkk. tidak surut untuk menumbangkan Singo Edan. Sedangkan Arema Cronus harus mampu menang telak karena di leg pertama di kandang berhasil ditahan imbang dengan skor 1-1.
Pelatih SFC Benny "Bendol" Dollo mengatakan, timnya hanya butuh skor imbang skor 0-0 dapat lolos dengan predikat menang kandang tanpa gol. Tapi kondisi itu tidak etis dirasa Bendol apabila ingin memberikan sajian terbaik masyarakat pencinta sepak bola Indonesia. Terlebih lagi konflik sepak bola di Tanah Air antara sang pemimpin (Kemenpora-PSSI) tidak menjamin kepastian kompetisi kembali digelar.
"Apabila kita tidak menang, pasti kita tersingkir di sini. Tentunya kami ingin lolos hingga ke final. Kita tidak mau bemain buruk apalagi seri. Pemain harus menunjukkan kemampuannya di laga nanti,"kata Bendol.
Predikat dua tim raksasa di top kompetisi Indonesia, Indonesia Super League (ISL) antara Laskar Wong Kito dan Singo Edan turut di pertaruhan. Bahkan namanya sebagai pelatih senior sebagai nakhoda SFC juga menjadi sorotan publik.
"Target lolos final dan kalahkan Arema menjadi fokus utama sekarang. Saya belum terpikir siapa yang akan menjadi lawan di final. Sebab, itu terlalu sombong,"ucap pelatih asal Manado ini.
Wajar Bendol sedikit berhati-hati dengan ucapannya. Berdasarkan rekor head to head dua klub di Piala Presiden yang berajak dari fase Grup B yang sama. Dua kali pertemuan SFC terkesan sulit menang dan sekali pun tidak bisa menumbangkan Singo Edan.
Terbukti di laga perdana babak delapan besar SFC keok dengan skor 3-1 atas Arema Cronus di Malang. Namun Laskar Wong Kito berhasil menjadi juara Grup B menang satu poin dari Arema Cronus yang juga lolos dari fase grup sebagai runner-up.
Lalu di babak ke empat besar melalui hasil drawing kedua tim bertemu kembali di babak semifinal dengan format home-away. Di pertemuan kedua kali ini, leg pertama laga tandang ke Malang, SFC juga tidak bisa menang hanya berhasil menuai skor imbang 1-1 dari Singo Edan.
"Di leg kedua laga terakhir ini menghadapi Arema! Kami akan tunjukkan kepada pendukung. Kita bisa kalahkan Arema dan masuk ke final. Semangat pemain cukup besar, semua harapkan kita percayakan kepada motivasi tersebut,"tutur Bendol.
Disinggung taktik apa yang akan di lakukan Bendol untuk menjegal langkah Christian Gonzales dan kolega. Terlebih tim lawan tampil full tim dan memiliki kepercayaan diri (Pede) cukup tinggi lolos ke final, walapun tanpa bertanding. Tetapi Bendol menjawab, pede terlalu tinggi itulah membuat Arema akan ditumbangkannya di Manahan Solo nanti.
"Tidak ada yang bisa di sembunyikan lagi dari Arema. Kita sama-sama tau kekuatan masing-masing. Namun, kita banyak memiliki pemain yang lincah dan bisa memainkan strategi lebih baik dari mereka,"pungkasnya.
Leg kedua seharusnya menjadi laga home Laskar Wong Kito sebelum diungsikan ke Solo karena faktor nonteknis (bencana asap di Palembang). Kendati demikian motivasi Titus Bonai dkk. tidak surut untuk menumbangkan Singo Edan. Sedangkan Arema Cronus harus mampu menang telak karena di leg pertama di kandang berhasil ditahan imbang dengan skor 1-1.
Pelatih SFC Benny "Bendol" Dollo mengatakan, timnya hanya butuh skor imbang skor 0-0 dapat lolos dengan predikat menang kandang tanpa gol. Tapi kondisi itu tidak etis dirasa Bendol apabila ingin memberikan sajian terbaik masyarakat pencinta sepak bola Indonesia. Terlebih lagi konflik sepak bola di Tanah Air antara sang pemimpin (Kemenpora-PSSI) tidak menjamin kepastian kompetisi kembali digelar.
"Apabila kita tidak menang, pasti kita tersingkir di sini. Tentunya kami ingin lolos hingga ke final. Kita tidak mau bemain buruk apalagi seri. Pemain harus menunjukkan kemampuannya di laga nanti,"kata Bendol.
Predikat dua tim raksasa di top kompetisi Indonesia, Indonesia Super League (ISL) antara Laskar Wong Kito dan Singo Edan turut di pertaruhan. Bahkan namanya sebagai pelatih senior sebagai nakhoda SFC juga menjadi sorotan publik.
"Target lolos final dan kalahkan Arema menjadi fokus utama sekarang. Saya belum terpikir siapa yang akan menjadi lawan di final. Sebab, itu terlalu sombong,"ucap pelatih asal Manado ini.
Wajar Bendol sedikit berhati-hati dengan ucapannya. Berdasarkan rekor head to head dua klub di Piala Presiden yang berajak dari fase Grup B yang sama. Dua kali pertemuan SFC terkesan sulit menang dan sekali pun tidak bisa menumbangkan Singo Edan.
Terbukti di laga perdana babak delapan besar SFC keok dengan skor 3-1 atas Arema Cronus di Malang. Namun Laskar Wong Kito berhasil menjadi juara Grup B menang satu poin dari Arema Cronus yang juga lolos dari fase grup sebagai runner-up.
Lalu di babak ke empat besar melalui hasil drawing kedua tim bertemu kembali di babak semifinal dengan format home-away. Di pertemuan kedua kali ini, leg pertama laga tandang ke Malang, SFC juga tidak bisa menang hanya berhasil menuai skor imbang 1-1 dari Singo Edan.
"Di leg kedua laga terakhir ini menghadapi Arema! Kami akan tunjukkan kepada pendukung. Kita bisa kalahkan Arema dan masuk ke final. Semangat pemain cukup besar, semua harapkan kita percayakan kepada motivasi tersebut,"tutur Bendol.
Disinggung taktik apa yang akan di lakukan Bendol untuk menjegal langkah Christian Gonzales dan kolega. Terlebih tim lawan tampil full tim dan memiliki kepercayaan diri (Pede) cukup tinggi lolos ke final, walapun tanpa bertanding. Tetapi Bendol menjawab, pede terlalu tinggi itulah membuat Arema akan ditumbangkannya di Manahan Solo nanti.
"Tidak ada yang bisa di sembunyikan lagi dari Arema. Kita sama-sama tau kekuatan masing-masing. Namun, kita banyak memiliki pemain yang lincah dan bisa memainkan strategi lebih baik dari mereka,"pungkasnya.
(aww)