Tak Peduli The Jak Mania, Bobotoh Siap 'Birukan' Jakarta
A
A
A
BANDUNG - Salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar memastikan akan tetap datang memberikan dukungan kepada tim idolanya, Persib Bandung sekalipun laga final digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Justru menurutnya, pemilihan venue di Jakarta akan memudahkan para suporter setia Persib Bandung dalam melakukan perjalanan.
"Yang pasti di Jakarta kan lebih enak, durasi perjalanan hanya dua sampai tiga jam. Bobotoh dari Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan seluruh Indonesia pasti datang. Mungkin bisa ratusan ribu bobotoh pasti datang dari berbagai daerah. Bobotoh yang jadi perantauan di Jakarta kan banyak juga. Mereka malah banyak yang ingin final digelar di Jakarta," ucap Yana.
Selama ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan para anggotanya. Menurut Yana, dimanapun laga final digelar, bobotoh akan tetap memberikan dukungan.
"Saya siap di mana saja asal jangan di Singapura saja. Selama di Indonesia saya siap, kalaupun dipindah ke kanjuruhan juga saya siap," tegasnya.
Terkait mengenai The Jakmania yang tidak setuju laga final digelar di GBK, Yana menilai Stadion tersebut adalah milik negara. Maka menurutnya, tim manapun seharusnya diperbolehkan untuk bertanding di stadion tersebut.
"Apa alasan the Jak menolak? GBK milik Indonesia. Kalau maen di Menteng atau di Lebak Bulus bolehlah mereka menolak. Inikan kita mau maen di GBK stadion milik warga Indonesia," katanya.
Namun, apabila terjadi sesuatu, lanjut dia, Mahaka dan Polri diharapkan tidak melepaskan tanggung jawab sebagai pihak penentu tempat final digelar. "Kalau ada apa-apa, tanggung jawab Mahaka dan Polri. Kami ikuti aja keputusan soal venue, kalaupun di Bali, bobotoh juga bisa banyak karena ini final. Kalau ada apa-apa tanggung jawab kepolisian. Jangan lepaskan diri dari tanggung jawab," tegasnya.
Seperti diberitakan, Mahaka Sport and Entertainment santer diberitakan akan menggelar laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Duel ini akan mempertemukan Sriwijaya FC melawan Persib Bandung.
Venue partai puncak turnamen elit ini sempat menimbulkan tanda tanya setelah Persib memastikan diri lolos ke final. Pasalnya selama ini, fans Persib atau bobotoh sudah lama tidak pernah mendampingi timnya saat bertarung di Ibu Kota demi menghindari gesekan dengan suporter Persija Jakarta, Jakmania.
Penolakan dari Jakmania pun memunculkan wacana partai final dipindah ke Stadion I Wayan Dipta, Bali. Namun Vice President Mahaka Sports Cahyadi Wanda, memastikan kalau pihaknya sudah mendapat restu dari Kapolri untuk menggelar laga Persib melawan Sriwijaya FC di SUGBK.
"Kapolri sudah menjamin. Yang pasti, kami harus percaya kepadanya (soal pengamanan). Sampai bertemu di final," kata Cahyadi.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti juga telah mengingatkan The Jakmania harus menjaga sikapnya ketika Bobotoh datang ke Jakarta untuk memberikan dukungan kepada Persib. Dia berharap, Jakmania menghormati keputusan yang telah dibuat.
Selain mempertemukan Sriwijaya dan Persib Bandung, hari terakhir Piala Presiden 2015 juga akan memperebutkan tempat ketiga. Arema Cronus dan Mitra Kukar yang kalah di babak semifinal juga akan bertemu di SUGBK, Senayan, Jakarta.
"Yang pasti di Jakarta kan lebih enak, durasi perjalanan hanya dua sampai tiga jam. Bobotoh dari Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan seluruh Indonesia pasti datang. Mungkin bisa ratusan ribu bobotoh pasti datang dari berbagai daerah. Bobotoh yang jadi perantauan di Jakarta kan banyak juga. Mereka malah banyak yang ingin final digelar di Jakarta," ucap Yana.
Selama ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan para anggotanya. Menurut Yana, dimanapun laga final digelar, bobotoh akan tetap memberikan dukungan.
"Saya siap di mana saja asal jangan di Singapura saja. Selama di Indonesia saya siap, kalaupun dipindah ke kanjuruhan juga saya siap," tegasnya.
Terkait mengenai The Jakmania yang tidak setuju laga final digelar di GBK, Yana menilai Stadion tersebut adalah milik negara. Maka menurutnya, tim manapun seharusnya diperbolehkan untuk bertanding di stadion tersebut.
"Apa alasan the Jak menolak? GBK milik Indonesia. Kalau maen di Menteng atau di Lebak Bulus bolehlah mereka menolak. Inikan kita mau maen di GBK stadion milik warga Indonesia," katanya.
Namun, apabila terjadi sesuatu, lanjut dia, Mahaka dan Polri diharapkan tidak melepaskan tanggung jawab sebagai pihak penentu tempat final digelar. "Kalau ada apa-apa, tanggung jawab Mahaka dan Polri. Kami ikuti aja keputusan soal venue, kalaupun di Bali, bobotoh juga bisa banyak karena ini final. Kalau ada apa-apa tanggung jawab kepolisian. Jangan lepaskan diri dari tanggung jawab," tegasnya.
Seperti diberitakan, Mahaka Sport and Entertainment santer diberitakan akan menggelar laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Duel ini akan mempertemukan Sriwijaya FC melawan Persib Bandung.
Venue partai puncak turnamen elit ini sempat menimbulkan tanda tanya setelah Persib memastikan diri lolos ke final. Pasalnya selama ini, fans Persib atau bobotoh sudah lama tidak pernah mendampingi timnya saat bertarung di Ibu Kota demi menghindari gesekan dengan suporter Persija Jakarta, Jakmania.
Penolakan dari Jakmania pun memunculkan wacana partai final dipindah ke Stadion I Wayan Dipta, Bali. Namun Vice President Mahaka Sports Cahyadi Wanda, memastikan kalau pihaknya sudah mendapat restu dari Kapolri untuk menggelar laga Persib melawan Sriwijaya FC di SUGBK.
"Kapolri sudah menjamin. Yang pasti, kami harus percaya kepadanya (soal pengamanan). Sampai bertemu di final," kata Cahyadi.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti juga telah mengingatkan The Jakmania harus menjaga sikapnya ketika Bobotoh datang ke Jakarta untuk memberikan dukungan kepada Persib. Dia berharap, Jakmania menghormati keputusan yang telah dibuat.
Selain mempertemukan Sriwijaya dan Persib Bandung, hari terakhir Piala Presiden 2015 juga akan memperebutkan tempat ketiga. Arema Cronus dan Mitra Kukar yang kalah di babak semifinal juga akan bertemu di SUGBK, Senayan, Jakarta.
(rus)