Bobotoh Minta Persib Jajal PSMS

Rabu, 21 Oktober 2015 - 15:14 WIB
Bobotoh Minta Persib...
Bobotoh Minta Persib Jajal PSMS
A A A
BANDUNG - Salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar memiliki harapan besar jika tim kebanggaannya bisa bertanding dengan PSMS Medan yang merupakan jawara Piala Kemerdekaan 2015. Yana ingin mengulang sejarah yang pernah tercatat pada 1985 silam.‎

Kala itu, kedua tim bertemu dalam laga final kompetisi Divisi Utama Perserikatan. Laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta itu kedua tim menampilkan pertandingan yang sangat heroik dan tercatat dalam sejarah sepakbola Indonesia.

Berbagai alasan pertandingan tersebut dinilai sejarah. Pertama, Persib yang sudah ketinggalan 0-2 dari PSMS di babak pertama, dapat menyamakan kedudukan 2-2 melalui penalti Iwan Sunarya. Dan gol kelas dunia Ajat Sudrajat melalui sundulannya yang sangat indah.

Sundulan Ajat yang cukup jauh jaraknya untuk ukuran sebuah gol dengan kepala ini menerpa mistar bagian dalam PSMS Medan. Sehingga kiper hebat Ponirin Mekka hanya bisa melohok tak bereaksi.

Bukan karena hanya dari kualitas pertandingan saja, namun dari segi penonton bisa juga menjadi rekor dunia. Bayangkan SUGBK yang dalam keadaan normal berkapasitas 110 ribu orang ketika itu (belum direnovasi seperti sekarang yang kapasitasnya menjadi 88.000 kursi) dipaksakan melampaui kapasitasnya mancapai 150 ribu orang. Baru dalam sejarah SUGBK penonton diperbolehkan nonton sampai luber ke pinggir lapangan, tempat biasanya para anak gawang memungut bola out.

Meskipun jumlah penonton membludak, kedua suporter tak saling bentrok sepanjang pertandingan berlangsung. Bahkan para suporter Persib tetap sportif menerima meski tim kebanggaannya mengalami kekalahan dari PSMS untuk kedua kalinya pada final melalui adu penalti setelah pertandingan diperpanjang 2x15 menit skor tetap 2-2. Persib kalah untuk kedua kalinya karena tahun 1983 Persib kalah juga dari PSMS melalui adu penalti setelah perpanjangan waktu.

Pasca pertandingan tak terjadi kerusuhan sedikit pun. Padahal kerusuhan menjadi kejadian biasa belakangan ini bahkan eksesnya merembet sampai ke luar lapangan sehingga menjadi liar dan memakan korban jiwa dan harta benda. Bobotoh Persib pulang ke Jawa Barat (Banten masih masuk Jawa Barat) dan juga bobotoh yang tinggal di Jabotabek, dengan hati sangat sedih. Tetapi mereka tetap lapang dada.‎

Oleh karena itu, Yana berkeinginan sejarah pertemuan kedua kesebelasan bisa terulang di laga nanti. Apalagi momennya sangat tepat, Persib sebagai jawara Piala Presiden 2015 dan PSMS Medan sebagai juara Piala Kemerdekaan 2015.

"Itu (pertandingan Persib melawan PSMS) merupakan sejarah yang tidak pernah bisa kita lupakan. Makannya mumpung momennya tepat, kenapa kedua tim (Persib dan PSMS) tidak dipertemukan. Bagus juga kan untuk mengulang sejarah," ujar Yana, rABU (21/10/2015).

Namun bukan berarti, lanjut Yana laga tersebut digelar di SUGBK Jakarta. Bisa saja laga tersebut dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung yang selama ini menjadi markas tim Maung Bandung dalam menjamu lawan-lawannya.
(bbk)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5142 seconds (0.1#10.24)