IPW Desak Menpora Tunda Pelaksanaan Piala Jenderal Soedirman
A
A
A
JAKARTA - Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak Mabes Polri untuk tidak mengeluarkan izin keamanan terhadap turnamen Piala Jenderal Soedirman yang bakal bergulir pada 14 November hingga 29 Januari 2016 mendatang. Apalagi turnamen ketiga pasca kompetisi resmi ISL 'mati suri' berpotensi merepotkan pihak kepolisian, sebab ini bertepatan dengan Pilkada serentak yang jatuh pada 9 Desember 2015.
Neta juga mendesak kepada Menpora Imam Nahrawi untuk menunda pelaksanaan Piala Jenderal Soedirman hingga proses Pilkada serentak selesai. Jika politikus partai PKB keukeuh untuk menggulirkan turnamen, maka Polri hendaknya tidak memberi izin pertandingan atau keramaian bagi event tersebut.
"Menpora diharapkan menunda pelaksanaan kejuaraan sepak bola Piala Jenderal Soedirman hingga proses Pilkada serentak selesai. Jika Menpora tetap memaksakan diri untuk melaksanakan turnamen pada 14 November 2015, Polri hendaknya tidak memberi ijin pertandingan atau izin keramaian bagi even tersebut," papar Neta, dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (30/10/2015).
Ketua IPW menambahkan pelaksanaan Piala Jenderal Soedirman pada 14 November mendatang akan sangat merepotkan Polri dan ini tidak menguntungkan kamtibmas. Apalagi event ini berlangsung di tengah pelaksanaan proses Pilkada serentak yang rawan akan konflik. (Baca juga: Dias Berat Tinggalkan Si Jalak Harupat)
"Dari jadwal yang dikeluarkan panitia Piala Jenderal Soedirman akan berlangsung dari 14 November 2015 hingga 29 Januari 2016. Babak penyisihan 14 November hingga 1 Desember. Delapan besar 12-20 Desember. Semifinal 9-19 januari 2016 dan final 29 Januari. Sementara tempat pelaksanaan Piala Soedirman adalah Surabaya, Malang, dan Bali yang notabene ikut melaksanakan Pilkada serentak. Jadwal ini jelas berbenturan dengan Pilkada serentak, yang butuh pengamanan ekstra ketat, mengingat ancaman kerawanan konflik antar para pendukung calon kepala daerah begitu tinggi. Sementara event sepak bola juga rawan benturan antar suporter," tambah Neta.
"Dari data yang ada, pelaksanaan Pilkada serentak di Jatim akan berlangsung 19 daerah, yang diikuti 45 pasangan calon, termasuk Kabupaten Malang dan Kota Surabaya dimana Piala Soedirman dilaksanakan. Di Bali ada 6 daerah yang melaksanakan pilkada, yg diikuti 14 pasang, termasuk Denpasar dan Karangasam yang dinilai rawan rusuh. Mengingat berbagai potensi gangguan ancaman keamanan dan mengingat Polri butuh konsentrasi yang prima untuk mengamankan Pilkada serentak, sebaiknya Menpora menunda pelaksanaan Piala Soedirman hingga proses Pilkada serentak selesai. Artinya, Piala Soedirman bisa dilakukan pada Januari 2016."
IPW berharap semua pihak yang terlibat bisamencermati hal ini dan Polri jangan gegabah untuk mengeluarkan izin. Bagaimana pun pelaksanaan Pilkada serentak yang aman, tertib, dan kondusif menjadi pertaruhan bagi jajaran Kepolisian.
"Sementara Piala Soedirman hanya sebuah hiburan untuk kegembiraan rakyat yang bisa ditunda pelaksanaannya hingga Januari 2015," tutup Ketua IPW.
Neta juga mendesak kepada Menpora Imam Nahrawi untuk menunda pelaksanaan Piala Jenderal Soedirman hingga proses Pilkada serentak selesai. Jika politikus partai PKB keukeuh untuk menggulirkan turnamen, maka Polri hendaknya tidak memberi izin pertandingan atau keramaian bagi event tersebut.
"Menpora diharapkan menunda pelaksanaan kejuaraan sepak bola Piala Jenderal Soedirman hingga proses Pilkada serentak selesai. Jika Menpora tetap memaksakan diri untuk melaksanakan turnamen pada 14 November 2015, Polri hendaknya tidak memberi ijin pertandingan atau izin keramaian bagi even tersebut," papar Neta, dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (30/10/2015).
Ketua IPW menambahkan pelaksanaan Piala Jenderal Soedirman pada 14 November mendatang akan sangat merepotkan Polri dan ini tidak menguntungkan kamtibmas. Apalagi event ini berlangsung di tengah pelaksanaan proses Pilkada serentak yang rawan akan konflik. (Baca juga: Dias Berat Tinggalkan Si Jalak Harupat)
"Dari jadwal yang dikeluarkan panitia Piala Jenderal Soedirman akan berlangsung dari 14 November 2015 hingga 29 Januari 2016. Babak penyisihan 14 November hingga 1 Desember. Delapan besar 12-20 Desember. Semifinal 9-19 januari 2016 dan final 29 Januari. Sementara tempat pelaksanaan Piala Soedirman adalah Surabaya, Malang, dan Bali yang notabene ikut melaksanakan Pilkada serentak. Jadwal ini jelas berbenturan dengan Pilkada serentak, yang butuh pengamanan ekstra ketat, mengingat ancaman kerawanan konflik antar para pendukung calon kepala daerah begitu tinggi. Sementara event sepak bola juga rawan benturan antar suporter," tambah Neta.
"Dari data yang ada, pelaksanaan Pilkada serentak di Jatim akan berlangsung 19 daerah, yang diikuti 45 pasangan calon, termasuk Kabupaten Malang dan Kota Surabaya dimana Piala Soedirman dilaksanakan. Di Bali ada 6 daerah yang melaksanakan pilkada, yg diikuti 14 pasang, termasuk Denpasar dan Karangasam yang dinilai rawan rusuh. Mengingat berbagai potensi gangguan ancaman keamanan dan mengingat Polri butuh konsentrasi yang prima untuk mengamankan Pilkada serentak, sebaiknya Menpora menunda pelaksanaan Piala Soedirman hingga proses Pilkada serentak selesai. Artinya, Piala Soedirman bisa dilakukan pada Januari 2016."
IPW berharap semua pihak yang terlibat bisamencermati hal ini dan Polri jangan gegabah untuk mengeluarkan izin. Bagaimana pun pelaksanaan Pilkada serentak yang aman, tertib, dan kondusif menjadi pertaruhan bagi jajaran Kepolisian.
"Sementara Piala Soedirman hanya sebuah hiburan untuk kegembiraan rakyat yang bisa ditunda pelaksanaannya hingga Januari 2015," tutup Ketua IPW.
(bbk)