Regulasi Diakali, Penampilan Pemain U-21 Cuma Basa-basi
A
A
A
MALANG - Niat panitia turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015 yang mewajibkan kontestan menurunkan minimal dua pemain U-21 sebagai starter, sangat bagus dari sisi pembinaan. Namun, regulasi tersebut nyatanya terlalu mudah diakali jika mengaca pada laga pembuka antara Arema Cronus kontra Persegres Gresik United di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (10/11/2015).
Pada laga yang dimenangi Arema dengan skor 4-1 tersebut, pemakaian pemain U-21 memang dipatuhi. Tapi, Arema hanya setengah hati memainkan Junda Irawan dan Dio Permana, karena keduanya hanya 12 menit di dalam lapangan setelah diganti Hendro Siswanto dan Johan Alfarizie.
Persegres juga sudah melakukan pergantian pemain muda di babak pertama, yakni ketika Malik Rizaldi digantikan Reza Mustofa. Tapi pergantian Persegres dilakukan menit ke-24, lebih lama mempertahankan pemain mudanya di lapangan dibanding tuan rumah
Fakta ini jelas sangat disayangkan karena belasan menit di lapangan belum berarti bagi pemain muda. Terlalu cepat menarik pemain keluar juga bisa berpengaruh pada mental mereka, sebab situasi tersebut ibarat menempatkan mereka sebatas alat untuk memanipulasi aturan.
Regulasi pemain U-21 juga tidak memberikan batasan minimal berapa menit pemain di lapangan. Dihadapkan pada regulasi lain, yakni enam kali pergantian pemain, maka aturan pemain U-21 tersebut tidak benar-benar memaksa tim untuk percaya pada pemain muda.
Arema misalnya, terlihat sangat gelisah dan terburu-buru menarik keluar Junda Irawan dan Dio Permana. Padahal keduanya bermain normal di laga awal dan tak melakukan kesalahan mendasar. Tuntutan menang membuat Arema belum sepenuhnya percaya pada mereka.
"Jujur saja sebenarnya kami belum siap dengan regulasi tersebut karena mendadak dan persiapan pemain muda di ajang ini masih minim. Saya sendiri berharap mereka akan terus berkembang dan mendapat menit bermain lebih banyak lagi," ujar Joko Susilo, Pelatih Arema Cronus.
Dia sekaligus yakin Junda maupun Dio secara mental tidak akan terpengaruh dengan cepatnya pergantian, karena sudah memahami situasinya. "Saya sudah bicara sebelumnya dan mereka cukup senang bermain berapa menit pun di lapangan. Di sisi lain Arema juga butuh kemenangan," tambah Joko.
Masuknya nama Junda Irawan dan Dio Permana di line-up Singo Edan secara otomatis juga berpengaruh pada persaingan posisi pemain. Hadirnya dua pemain ini membuat nama Benny Wahyudi dan Gede Sukadana tak masuk daftar pemain. Layak ditunggu bagaimana progres Arema soal regulasi ini di laga berikutnya.
Pada laga yang dimenangi Arema dengan skor 4-1 tersebut, pemakaian pemain U-21 memang dipatuhi. Tapi, Arema hanya setengah hati memainkan Junda Irawan dan Dio Permana, karena keduanya hanya 12 menit di dalam lapangan setelah diganti Hendro Siswanto dan Johan Alfarizie.
Persegres juga sudah melakukan pergantian pemain muda di babak pertama, yakni ketika Malik Rizaldi digantikan Reza Mustofa. Tapi pergantian Persegres dilakukan menit ke-24, lebih lama mempertahankan pemain mudanya di lapangan dibanding tuan rumah
Fakta ini jelas sangat disayangkan karena belasan menit di lapangan belum berarti bagi pemain muda. Terlalu cepat menarik pemain keluar juga bisa berpengaruh pada mental mereka, sebab situasi tersebut ibarat menempatkan mereka sebatas alat untuk memanipulasi aturan.
Regulasi pemain U-21 juga tidak memberikan batasan minimal berapa menit pemain di lapangan. Dihadapkan pada regulasi lain, yakni enam kali pergantian pemain, maka aturan pemain U-21 tersebut tidak benar-benar memaksa tim untuk percaya pada pemain muda.
Arema misalnya, terlihat sangat gelisah dan terburu-buru menarik keluar Junda Irawan dan Dio Permana. Padahal keduanya bermain normal di laga awal dan tak melakukan kesalahan mendasar. Tuntutan menang membuat Arema belum sepenuhnya percaya pada mereka.
"Jujur saja sebenarnya kami belum siap dengan regulasi tersebut karena mendadak dan persiapan pemain muda di ajang ini masih minim. Saya sendiri berharap mereka akan terus berkembang dan mendapat menit bermain lebih banyak lagi," ujar Joko Susilo, Pelatih Arema Cronus.
Dia sekaligus yakin Junda maupun Dio secara mental tidak akan terpengaruh dengan cepatnya pergantian, karena sudah memahami situasinya. "Saya sudah bicara sebelumnya dan mereka cukup senang bermain berapa menit pun di lapangan. Di sisi lain Arema juga butuh kemenangan," tambah Joko.
Masuknya nama Junda Irawan dan Dio Permana di line-up Singo Edan secara otomatis juga berpengaruh pada persaingan posisi pemain. Hadirnya dua pemain ini membuat nama Benny Wahyudi dan Gede Sukadana tak masuk daftar pemain. Layak ditunggu bagaimana progres Arema soal regulasi ini di laga berikutnya.
(sha)