Trio Legiun Impor Anyar Singo Edan Menjanjikan
A
A
A
MALANG - Arema Cronus cukup puas dengan performa tiga pemain asing saat mengalahkan Persegres Gresik United 4-1 di laga pembuka Piala Jenderal Sudirman. Esteban Vizcarra, Kiko Insa, dan Toni Espinosa semuanya langsung dimainkan sebagai starter.
Tak peduli mereka masih melakukan adaptasi, terutama Kiko dan Espinosa yang baru datang, pelatih Joko Susilo memberikan kesempatan menjajal atmofer di Stadion Kanjuruhan. Hasilnya cukup meyakinkan.
Esteban Vizcarra memberikan nuansa baru di sektor sayap karena dia diposisikan lebih ke pinggir dalam formasi 4-3-3. Centre back Kiko Insa terlihat solid pada aga debutnya di sepak bola Indonesia dan menciptakan satu gol. Toni Espinosa juga tak terlalu buruk walau belum menonjol.
Memakai laga perdana sebagai parameter penilaian, Joko Susilo optimistis mereka memiliki prospek yang bagus. Dia melihat penampilan perdana aset impornya sangat menjanjikan dan diharapkan terus meningkat seiring proses adaptasi yang lebih dalam di tim Singo Edan.
"Jelas mereka masih proses adaptasi. Kalau Vizcarra mungkin sudah mengenal sepak bola Indonesia, tapi Kiko Insa dan Toni Espinosa kan baru beberapa hari sampai di Malang dan langsung bermain. Melihat penampilan mereka lawan Persegres, saya optimistis mereka akan berkembang lagi," tutur Joko Susilo.
Beruntung Arema memiliki jadwal yang relatif longgar setelah laga pembuka, yakni istirahat sepekan sebelum laga kedua. Ini menjadi kesempatan bagi Kiko dan Toni untuk mengejar level stamina sekaligus mencerna strategi dan karakter Arema secara lebih mendalam lagi.
Staf pelatih Arema sempat waswas sebelum mereka dimainkan kontra Persegres Gresik United. Maklum, mereka pemain yang baru datang ke Indonesia tanpa diketahui latar belakangnya secara detail. Sudah begitu Singo Edan merekrutnya hanya berdasar satu laga uji coba lawan tim U-21.
"Sejak datang saya sudah yakin dengan kemampuan individunya. Hanya saja perlu dilihat bagaimana permainannya bersama tim. Syukurlah performa mereka tak mengecewakan dan ada harapan melihat mereka lebih baik lagi," demikian Joko Susilo.
Sementara untuk Esteban Vizcarra, pergerakan sudah menunjukkan standar performanya selama ini. Beroperasi di sayap, dia sudah cukup memberikan gairah baru terhadap sistem serangan Arema. Belum ada keputusan apakah itu posisi paten dia atau ada skenario lain, misalnya digeser ke tengah sesuai spesialisasinya.
Tak peduli mereka masih melakukan adaptasi, terutama Kiko dan Espinosa yang baru datang, pelatih Joko Susilo memberikan kesempatan menjajal atmofer di Stadion Kanjuruhan. Hasilnya cukup meyakinkan.
Esteban Vizcarra memberikan nuansa baru di sektor sayap karena dia diposisikan lebih ke pinggir dalam formasi 4-3-3. Centre back Kiko Insa terlihat solid pada aga debutnya di sepak bola Indonesia dan menciptakan satu gol. Toni Espinosa juga tak terlalu buruk walau belum menonjol.
Memakai laga perdana sebagai parameter penilaian, Joko Susilo optimistis mereka memiliki prospek yang bagus. Dia melihat penampilan perdana aset impornya sangat menjanjikan dan diharapkan terus meningkat seiring proses adaptasi yang lebih dalam di tim Singo Edan.
"Jelas mereka masih proses adaptasi. Kalau Vizcarra mungkin sudah mengenal sepak bola Indonesia, tapi Kiko Insa dan Toni Espinosa kan baru beberapa hari sampai di Malang dan langsung bermain. Melihat penampilan mereka lawan Persegres, saya optimistis mereka akan berkembang lagi," tutur Joko Susilo.
Beruntung Arema memiliki jadwal yang relatif longgar setelah laga pembuka, yakni istirahat sepekan sebelum laga kedua. Ini menjadi kesempatan bagi Kiko dan Toni untuk mengejar level stamina sekaligus mencerna strategi dan karakter Arema secara lebih mendalam lagi.
Staf pelatih Arema sempat waswas sebelum mereka dimainkan kontra Persegres Gresik United. Maklum, mereka pemain yang baru datang ke Indonesia tanpa diketahui latar belakangnya secara detail. Sudah begitu Singo Edan merekrutnya hanya berdasar satu laga uji coba lawan tim U-21.
"Sejak datang saya sudah yakin dengan kemampuan individunya. Hanya saja perlu dilihat bagaimana permainannya bersama tim. Syukurlah performa mereka tak mengecewakan dan ada harapan melihat mereka lebih baik lagi," demikian Joko Susilo.
Sementara untuk Esteban Vizcarra, pergerakan sudah menunjukkan standar performanya selama ini. Beroperasi di sayap, dia sudah cukup memberikan gairah baru terhadap sistem serangan Arema. Belum ada keputusan apakah itu posisi paten dia atau ada skenario lain, misalnya digeser ke tengah sesuai spesialisasinya.
(aww)