Inilah Panggung Pembuktian Pemain Gaek

Jum'at, 13 November 2015 - 14:29 WIB
Inilah Panggung Pembuktian...
Inilah Panggung Pembuktian Pemain Gaek
A A A
MALANG - Piala Jenderal Sudirman 2015 tak hanya menjadi panggung pemain muda berkat regulasi pemakaian pemain U-21. Namun beberapa klub kontestan masih memercayai kekuatan veteran yang rata-rata masih dipandang sebagai kekuatan penting dan belum tergantikan perannya.

Memasuki usia 35 tahun atau lebih, sejatinya sudah melewati usia produktif pemain normal. Tapi beberapa pemain masih berlarian dengan stamina dan performa yang masih bisa diandalkan. Kebetulan di Grup Malang ada beberapa pemain yang dikategorikan sebagai pemain veteran. Siapa saja?

Cristian Gonzales
Pemain berjuluk El Loco ini lahir di Montevideo, Uruguay, 39 tahun silam. Sebagai striker, usia ini tergolong langka karena setiap geraknya membutuhkan stamina lebih. Tampaknya dia tidak menghadapi masalah dengan fisik dan usianya, hingga kini masih menjadi aset utama Singo Edan. Malah di tim Arema tidak ada pemain lain yang benar-benar bersaing langsung dengan El Loco di posisinya. Dalam melakukan transfer pun Arema tak memburu pemain yang setipe dengan Gonzalez, saking percayanya pada pemain naturalisasi ini. Di PJS 2015, suami Eva Siregar ini tetap menjadi andalan utama di lini depan Singo Edan dan hampir selalu dipasang penuh dalam setiap pertandingan.

Bima Sakti Tukiman
Pemain superior lainnya dalam hal stamina adalah Bima Sakti, pemain kelahiran 1976 di Balikpapan. Sebentar lagi menginjam usia 40 tahun, ketahanan fisik eks pemain tim nasional ini memang spesial. Itu juga didukung stabilitas performa, terbukti klub kasta teratas Indonesia masih memercayai kemampuannya, salah satunya Persegres Gresik United. Senioritas dan kemampuannya membuat Persegres memercayai dia menyandang ban kapten sekaligus pembimbing bagi pemain-pemain muda di sekitarnya. Sama seperti Gonzalez, pemain ramah ini masih mampu bertanding selama 90 menit.

Ismed Sofyan
Ismed Sofyan kini menjadi pemain paling senior di skuad Persija Jakarta. Pemain berposisi wing back atau full back ini masih menjadi bagian penting bagi kekuatan Macan Kemayoran. Tidak hanya soal konsistensi dan stamina yang tak lekang oleh usia, loyalitas Ismed patut diacungi jempol. Dia tetap memilih berada di tim oranye walau klub ini sempat menghadapi berbagai persoalan. Tak salah pemain kelahiran Aceh pada 1979 ini mengidolai Bima Sakti. Dia sampai sekarang masih eksis dan berpotensi bisa meneruskan karirnya sebagai pemain, setidaknya untuk beberapa musim ke depan.

Muhammad Kamri
Pemain yang dibesarkan Persema Malang ini tergolong eksis di kancah tertinggi sepak bola Indonesia. Di PJS 2015, Kamri menjadi bagian dari Arema Cronus setelah sebelumnya berkostum Persegres Gresik United. Prospek untuk menjadi bagian tim inti Singo Edan tampaknya bakal sulit bagi pemain kelahiran 1979 ini. Berposisi sebagai winger, Arema sudah banyak memiliki stok pemain di posisi tersebut, apalagi dengan datangnya Esteban Vizcarra. Saingan utamanya adalah Samsul Arif yang beroperasi di sisi kiri pola serang Arema. Walau demikian, dia usianya ke-36 sudah luar biasa masih mampu menjadi bagian tim sekaliber Arema.


Emmanuele 'Pacho' Kenmogne dan Bambang Pamungkas
Dua pemain berposisi penyerang ini memiliki level sama dalam hal usia, yakni 35 tahun. Pacho masih tergolong bagus untuk ukuran striker asing di Indonesia dan sangat produktif ketika kali terakhir memperkuat Persebaya Surabaya pada 2014. Dia tampaknya juga menjalani skenario penting Persija di bawah asuhan Bambang Nurdiansyah. Lain dengan Bambang yang hingga kini masih menjadi tanda tanya walau tetap didaftarkan sebagai pemain Persija. Walau sama-sama gaek, duet keduanya bisa menjadi senjata serius Macan Kemayoran jika bisa diturunkan secara bersamaan
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8315 seconds (0.1#10.140)