Praveen/Debby Gagal Menyelamatkan Muka Indonesia
A
A
A
FUZHOU - Praveen Jordan/Debby Susanto gagal menyelamatkan muka Indonesia di turnamen China Terbuka 2015. Duet ganda campuran tim Merah Putih ini harus menyerah di tangan musuh bebuyutannya Zhang Nan/Zhao Yunlei melalui rubber game 19-21, 21-13, dan 21-16 dalam waktu satu jam di perempat final.
Hasil minor ini sekaligus membuyarkan mimpi pebulutangkis Indonesia merebut juara di turnamen yang menyediakan hadiah sebesar USD700.000 atau sekira Rp9,5 miliar. Tak hanya itu, ini menjadi kekalahan keenam bagi Praveen/Debby alias tak pernah menang selama berhadapan dengan Zhang/Zhao.
Pertemuan terakhir mereka sebelumnya terjadi di BWF World Championships 2015 lalu. Saat itu Praveen/Debby kalah 13-21 dan 14-21. Usai kekalahan ini, keduanya pun langsung mengevaluasi penampilannya.
"Yang perlu diperbaiki dari kami adalah saat mereka merubah pola permainan. Kami agak telat untuk mengubah pola kami. Tapi secara keseluruhan penampilan kami lebih baik dari pertemuan sebelum-sebelumnya," kata Debby seperti dikutip Badmintonindonesia, Sabtu (14/11/2015).
Debby menambahkan: "Strategi kami sebenarnya berjalan. Karena di pertemuan sebelumnya kami selalu kalah, tapi kurang ada perlawanan. Kali ini paling nggak walaupun kalah, mereka tidak mengalahkan kami dengan gampang," sambung Debby lagi.
Kekalahan Praveen/Debby membuat Indonesia kehilangan semua wakilnya di China Terbuka Super Series Premier 2015. Sebelumnya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sudah kalah di babak dua.
Sementara tuan rumah mengirimkan delapan wakilnya di perempat final. Tunggal putra terdapat Chen Long dan Lin Dan, sedang sektor tunggal putri menempatkan tiga pebulutangkis yakni putri Wang Yihan, Li Xuerui serta Wang Shixian.
Bahkan sektor tunggal putri sudah memastikan tempat di semifinal setelah Li dan Wang saling berhadapan di perempat final. Di ganda putra terdapat Chai Biao/Hong Wei.
Lanjut, ganda putri Tang Yuanting/Yu Yang dan duet unggulan kelima Tian Qing/Zhao Yunlei. Ganda campuran menempatkan tiga wakil yakni Zhang/Zhao, Liu Cheng/BAO Yixin, dan XU Chen/Ma Jin.
Hasil minor ini sekaligus membuyarkan mimpi pebulutangkis Indonesia merebut juara di turnamen yang menyediakan hadiah sebesar USD700.000 atau sekira Rp9,5 miliar. Tak hanya itu, ini menjadi kekalahan keenam bagi Praveen/Debby alias tak pernah menang selama berhadapan dengan Zhang/Zhao.
Pertemuan terakhir mereka sebelumnya terjadi di BWF World Championships 2015 lalu. Saat itu Praveen/Debby kalah 13-21 dan 14-21. Usai kekalahan ini, keduanya pun langsung mengevaluasi penampilannya.
"Yang perlu diperbaiki dari kami adalah saat mereka merubah pola permainan. Kami agak telat untuk mengubah pola kami. Tapi secara keseluruhan penampilan kami lebih baik dari pertemuan sebelum-sebelumnya," kata Debby seperti dikutip Badmintonindonesia, Sabtu (14/11/2015).
Debby menambahkan: "Strategi kami sebenarnya berjalan. Karena di pertemuan sebelumnya kami selalu kalah, tapi kurang ada perlawanan. Kali ini paling nggak walaupun kalah, mereka tidak mengalahkan kami dengan gampang," sambung Debby lagi.
Kekalahan Praveen/Debby membuat Indonesia kehilangan semua wakilnya di China Terbuka Super Series Premier 2015. Sebelumnya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sudah kalah di babak dua.
Sementara tuan rumah mengirimkan delapan wakilnya di perempat final. Tunggal putra terdapat Chen Long dan Lin Dan, sedang sektor tunggal putri menempatkan tiga pebulutangkis yakni putri Wang Yihan, Li Xuerui serta Wang Shixian.
Bahkan sektor tunggal putri sudah memastikan tempat di semifinal setelah Li dan Wang saling berhadapan di perempat final. Di ganda putra terdapat Chai Biao/Hong Wei.
Lanjut, ganda putri Tang Yuanting/Yu Yang dan duet unggulan kelima Tian Qing/Zhao Yunlei. Ganda campuran menempatkan tiga wakil yakni Zhang/Zhao, Liu Cheng/BAO Yixin, dan XU Chen/Ma Jin.
(akr)