Tendangan Holly Holm Nyaris Bikin Ronda Rousey Meninggal
A
A
A
SYDNEY - Ronda Rousey masih diselimuti keberuntungan setelah sepakan Holly Holm tidak menyebabkan kematian. Ahli saraf Australia, Profesor Chris Levi mengatakan bahwa tendangan lawan yang membuat dia KO dalam pertarungan perebutan sabuk juara di UFC 193 pada 15 November 2015 lalu, mengingatkannya pada kejadian yang menimpa pemain kriket Phillip Hughes.
Dalam sebuah wawancara, Levi berkata Ronda berisiko menderita trauma leher, stroke, atau bahkan kematian. Karena kekuatan tendangan yang dilepaskan Holm dari jarak dekat berisiko tinggi, sehingga menyebabkan petarung cantik berambut pirang terkapar. (Baca juga: Ronda Rousey KO, Bandar Judi Bangkrut)
Ini seperti mengingatkan Levi pada peristiwa tragis yang terjadi di Sydney Cricket Ground (SCG). Sean Abbott, yang bertugas membaling (melemparkan) bola malah mengenai pipi kiri pemukul (Hughes). Seketika, dia pun terkapar di lapangan dan dinyatakan koma setelah dilarikan ke Rumah Sakit St Vincent.
Salah satu pemain berbakat yang dimiliki Australia hanya mendapatkan perawatan secara intensif selama satu hari. Sebelum pihak rumah sakit menyatakan bahwa Hughes meninggal dunia pada November tahun lalu. (Baca juga: Perdana Menteri hingga Pemain Kriket Kehilangan Hughes)
"Cukup bahaya ketika seseorang menderita cedera pada bagian atas leher. Karena ada arteri vertebralis yang relatif terbuka sehingga dengan mudah memasok darah ke otak. Kami sudah mengenal hal itu selama bertahun-tahun bahwa kekuatan bisa merobek arteri," ungkap Levi seperti dikutip dari Sportal, Senin (23/11/2015).
"Jika ada penggumpalan darah dan peredaran darah menuju otak tidak bisa berjalan seperti biasa, maka bisa menyebabkan stroke," tutup Levi.
Dalam sebuah wawancara, Levi berkata Ronda berisiko menderita trauma leher, stroke, atau bahkan kematian. Karena kekuatan tendangan yang dilepaskan Holm dari jarak dekat berisiko tinggi, sehingga menyebabkan petarung cantik berambut pirang terkapar. (Baca juga: Ronda Rousey KO, Bandar Judi Bangkrut)
Ini seperti mengingatkan Levi pada peristiwa tragis yang terjadi di Sydney Cricket Ground (SCG). Sean Abbott, yang bertugas membaling (melemparkan) bola malah mengenai pipi kiri pemukul (Hughes). Seketika, dia pun terkapar di lapangan dan dinyatakan koma setelah dilarikan ke Rumah Sakit St Vincent.
Salah satu pemain berbakat yang dimiliki Australia hanya mendapatkan perawatan secara intensif selama satu hari. Sebelum pihak rumah sakit menyatakan bahwa Hughes meninggal dunia pada November tahun lalu. (Baca juga: Perdana Menteri hingga Pemain Kriket Kehilangan Hughes)
"Cukup bahaya ketika seseorang menderita cedera pada bagian atas leher. Karena ada arteri vertebralis yang relatif terbuka sehingga dengan mudah memasok darah ke otak. Kami sudah mengenal hal itu selama bertahun-tahun bahwa kekuatan bisa merobek arteri," ungkap Levi seperti dikutip dari Sportal, Senin (23/11/2015).
"Jika ada penggumpalan darah dan peredaran darah menuju otak tidak bisa berjalan seperti biasa, maka bisa menyebabkan stroke," tutup Levi.
(bbk)