Finis Terbaik di Bahrain Modal Sean Gelael Ke Yas Marina
A
A
A
BAHRAIN - Pebalap Indonesia dari tim Jagonya Ayam with Carlin, Sean Gelael, menunjukkan perkembangan signifikan di balapan GP2. Sean mencatat finis terbaik di posisi kel-15 dalam balapan keduasprint raceGP2 di Sirkuit Internasional Bahrain, Sabtu (21/11).
Sean menunjukkan perkembangan sejak terjun ke ajang GP2 pada seri keenam di Budapest, Hungaria, Juli silam. ''Ini balapan yang sulit. Kami mengalami sejumlah kendala teknis pada mesin yang membuat mobil kehilangan kecepatan hingga 18 tenaga kuda. Meski mampu menjaga ban dengan baik, saya tetap membutuhkan kecepatan yang ideal agar dapat bersaing,''ungkap putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu.
Sean pun berharap tim teknisi dan mekanik mampu membenahi persoalan laju mobilnya jelang seri penutup GP2 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, 27-29 November mendatang.
Dalam GP2 di Bahrain, Sean menuntaskan lomba di posisi ke-15 setelah menggeber jet daratnya di sirkuit sepanjang 5,412 kilometer itu. Sean melahap 23 putaran dalam waktu 43 menit 40,073 detik. Pebalap yang start dari posisi ke-23 itu mengalahkan sejumlah lawan yang lebih berpengalaman, seperti Arthur Pic (Perancis) dan Sergio Canamasas (Spanyol).
Jalan Sean menuju peringkat terbaiknya tidaklah mudah. Pebalap berusia 19 tahun yang mesti memulai lomba di urutan ke-23 menghadapi kerasnya pertarungan di tikungan pertama. Beruntung, dalam insiden yang melibatkan sejumlah pebalap itu, ia dengan jitu menghindar dan melanjutkan lomba dengan mulus.
Meski demikian, posisi Sean terpaku di posisi ke-21 karena mobilnya kurang kompetitif. Ia tak kuasa meladeni laju para pesaing di lintasan lurus. Sean pun mau tak mau mesti cerdik mengatur tingkat keausan ban agar dapat bersaing di ajang balap yang berada selevel di bawah Formula 1 itu.
Strategi tersebut akhirnya membuahkan hasil. Gaya mengemudi Sean yang halus membuat kondisi ban tetap terjaga di tengah panasnya permukaan lintasan. Saat lomba tersisa empat putaran, posisi Sean melejit ke urutan 15 melewati sejumlah pebalap yang kedodoran mengatasi karet ban yang mulai menipis.
Sean menunjukkan perkembangan sejak terjun ke ajang GP2 pada seri keenam di Budapest, Hungaria, Juli silam. ''Ini balapan yang sulit. Kami mengalami sejumlah kendala teknis pada mesin yang membuat mobil kehilangan kecepatan hingga 18 tenaga kuda. Meski mampu menjaga ban dengan baik, saya tetap membutuhkan kecepatan yang ideal agar dapat bersaing,''ungkap putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu.
Sean pun berharap tim teknisi dan mekanik mampu membenahi persoalan laju mobilnya jelang seri penutup GP2 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, 27-29 November mendatang.
Dalam GP2 di Bahrain, Sean menuntaskan lomba di posisi ke-15 setelah menggeber jet daratnya di sirkuit sepanjang 5,412 kilometer itu. Sean melahap 23 putaran dalam waktu 43 menit 40,073 detik. Pebalap yang start dari posisi ke-23 itu mengalahkan sejumlah lawan yang lebih berpengalaman, seperti Arthur Pic (Perancis) dan Sergio Canamasas (Spanyol).
Jalan Sean menuju peringkat terbaiknya tidaklah mudah. Pebalap berusia 19 tahun yang mesti memulai lomba di urutan ke-23 menghadapi kerasnya pertarungan di tikungan pertama. Beruntung, dalam insiden yang melibatkan sejumlah pebalap itu, ia dengan jitu menghindar dan melanjutkan lomba dengan mulus.
Meski demikian, posisi Sean terpaku di posisi ke-21 karena mobilnya kurang kompetitif. Ia tak kuasa meladeni laju para pesaing di lintasan lurus. Sean pun mau tak mau mesti cerdik mengatur tingkat keausan ban agar dapat bersaing di ajang balap yang berada selevel di bawah Formula 1 itu.
Strategi tersebut akhirnya membuahkan hasil. Gaya mengemudi Sean yang halus membuat kondisi ban tetap terjaga di tengah panasnya permukaan lintasan. Saat lomba tersisa empat putaran, posisi Sean melejit ke urutan 15 melewati sejumlah pebalap yang kedodoran mengatasi karet ban yang mulai menipis.
(aww)