Gagal Jadi 3 Terbaik, Laskar Wong Kito Pulang ke Palembang
A
A
A
MALANG - Skuat Sriwijaya FC dijadwalkan pulang ke Palembang pada Minggu (29/11) pagi. Keputusan tersebut dikarenakan Sriwijaya FC (SFC) gagal menjadi peringkat ketiga terbaik meski di laga terakhir Grup A menang adu penalti atas Persipasi Bandung Raya (PBR), 3-2 (1-1) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (28/11).
Sesuai regulasi, Sriwijaya FC hanya menambah dua poin dari kemenangan adu penalti. Sehingga nilai maksimal Laskar Wong Kito di Grup A hanya 5. Sedngkan dua tim peringkat ketiga di Grup B dan Grup C) sudah mengumpulkan 6 poin dan menyisakan satu laga. (Baca juga: Menang Adu Penalti Lawan PBR, Sriwijaya FC Tersingkir)
''Mau bagaimana lagi kita harus terima keputusan tersebut. Memang kita kalah poin dari grup lain. Sejak awal juga peluang kita sangat tipis untuk lolos,”kata Asisten Pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo seusai pertandingan.
Terkait pertandingan Hendri menjelaskan, anak asuhnya bermain sangat lambat hingga ritme bola dapat dikuasai lawan. Terlebih lagi tekanan dari Persipasi Bandung Raya cukup tinggi membuat tim sulit untuk melakukan perlawanan.
''Tekanan lawan juga sangat tinggi dan pemain kita lambat sekali panas. Makanya hasilnya kurang baik, kita hanya mampu tahan mereka imbang,”ucap Hendri.
Hendri mengakui, walapun tim harus kembali pulang ke Palembang. Ia mewakili semua pemain cukup senang bisa tetap bermain sepakbola di tengah konflik sepakbola Indonesia masih ada. Setidaknya karut-marut sepak bola Tanah Air bisa dilupakan bagi para pelaku olahraga ini.
''Kita senang ikut terlibat di turnamen daripada nganggur dan semua pelaku sepak bola menjadi larut dengan konflik sekarang. Setidaknya turnamen ini bisa menjawab semua itu. Rencananya tim segera pulang Minggu pagi ke Palembang dan menunggu tindakan selanjutnya dari manajemen,”pungkasnya.
Sesuai regulasi, Sriwijaya FC hanya menambah dua poin dari kemenangan adu penalti. Sehingga nilai maksimal Laskar Wong Kito di Grup A hanya 5. Sedngkan dua tim peringkat ketiga di Grup B dan Grup C) sudah mengumpulkan 6 poin dan menyisakan satu laga. (Baca juga: Menang Adu Penalti Lawan PBR, Sriwijaya FC Tersingkir)
''Mau bagaimana lagi kita harus terima keputusan tersebut. Memang kita kalah poin dari grup lain. Sejak awal juga peluang kita sangat tipis untuk lolos,”kata Asisten Pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo seusai pertandingan.
Terkait pertandingan Hendri menjelaskan, anak asuhnya bermain sangat lambat hingga ritme bola dapat dikuasai lawan. Terlebih lagi tekanan dari Persipasi Bandung Raya cukup tinggi membuat tim sulit untuk melakukan perlawanan.
''Tekanan lawan juga sangat tinggi dan pemain kita lambat sekali panas. Makanya hasilnya kurang baik, kita hanya mampu tahan mereka imbang,”ucap Hendri.
Hendri mengakui, walapun tim harus kembali pulang ke Palembang. Ia mewakili semua pemain cukup senang bisa tetap bermain sepakbola di tengah konflik sepakbola Indonesia masih ada. Setidaknya karut-marut sepak bola Tanah Air bisa dilupakan bagi para pelaku olahraga ini.
''Kita senang ikut terlibat di turnamen daripada nganggur dan semua pelaku sepak bola menjadi larut dengan konflik sekarang. Setidaknya turnamen ini bisa menjawab semua itu. Rencananya tim segera pulang Minggu pagi ke Palembang dan menunggu tindakan selanjutnya dari manajemen,”pungkasnya.
(aww)