Kejar Poin Olimpiade 2016, Indonesia Target Sapu Bersih
Kejar Poin Olimpiade 2016, Indonesia Target Sapu Bersih
A
A
A
MALANG - Sejumlah pebulu tangkis top dunia berburu poin ke Olimpiade 2016 di Turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015. Bahkan, Indonesia menargetkan sapu bersih gelar dengan menurunkan 66 orang pemain Pelatnas dalam ajang yang digelar di GOR Graha Cakrawala, Malang, 1-6 Desember.
"Kita turun full team karena ada tujuan juga. Even ini masuk dalam pengambilan poin Olimpiade. Juara di Indonesian Masters dapat poin 7 ribu. Jadi, kalau ingin lolos Olimpiade, harus bisa juara di Indonesian Masters," ujar Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Maniaky.
Tidak menutup kemungkinan Indonesia menyapu bersih seluruh nomor yang dipertandingkan. "Saya berharap Indonesia mampu meraih gelar sebanyak-banyaknya. Kalau perlu bisa menyapu bersih,"ujar Rexy Maniaky.
Peluang sapu bersih, menurutnya, tetap ada. Selain turun kekuatan penuh, persiapan anak didiknya jauh lebih baik. "Yang paling berat, mungkin ada di ganda putri. Di ganda campuran, ganda putra peluang kita bisa merebut juara sangat terbuka,"tambahnya.
Pemain top Indonesia yang siap merebut gelar Indonesian Masters 2015, antara lain ganda putra Hendra Setiawan/M Ahsan, ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Greysia Polii/Nitya Krishinda.
Selain itu, juga ada tunggal putra Sony Dwi Kuncoro yang kini bergabung di klub Tjakrindo, Jakarta. Di Indonesian Masters ini, Sony menempati unggulan 13 dan langsung bertemu pemain Indonesia, Alamsyah Yunus di babak awal. Selain itu juga ada Tommy Sugiarto.
"Di tunggal putra, kita berharap kepada Tommy Sugiarto. Kalau Tommy bermain bagus, seperti di Denmark terbuka, peluang merebut juara terbuka lebar. Lawan berat Srikanth (India) sudah bisa dikalahkan pemain muda kita,"ungkapnya.
Sementara di tunggal putri, harapan ada di pundak Maria Febe dan Lindaweni Fanetri. Lawan terberat keduanya yaitu Venkata Sindu (India) yang menempati unggulan pertama, Kim Hyo Min (Korea) dan unggulan kelima, Jing Yi Tee (Malaysia).
"Untuk tiga nomor, ganda putra, campuran dan putri, kita optimis sekali. Kita punya pemain ganda yang berpengalaman, seperti Hendra Setiawan/M Ahsan, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Greysia Polii/Nitya Krishinda," tandasnya.
"Kita turun full team karena ada tujuan juga. Even ini masuk dalam pengambilan poin Olimpiade. Juara di Indonesian Masters dapat poin 7 ribu. Jadi, kalau ingin lolos Olimpiade, harus bisa juara di Indonesian Masters," ujar Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Maniaky.
Tidak menutup kemungkinan Indonesia menyapu bersih seluruh nomor yang dipertandingkan. "Saya berharap Indonesia mampu meraih gelar sebanyak-banyaknya. Kalau perlu bisa menyapu bersih,"ujar Rexy Maniaky.
Peluang sapu bersih, menurutnya, tetap ada. Selain turun kekuatan penuh, persiapan anak didiknya jauh lebih baik. "Yang paling berat, mungkin ada di ganda putri. Di ganda campuran, ganda putra peluang kita bisa merebut juara sangat terbuka,"tambahnya.
Pemain top Indonesia yang siap merebut gelar Indonesian Masters 2015, antara lain ganda putra Hendra Setiawan/M Ahsan, ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Greysia Polii/Nitya Krishinda.
Selain itu, juga ada tunggal putra Sony Dwi Kuncoro yang kini bergabung di klub Tjakrindo, Jakarta. Di Indonesian Masters ini, Sony menempati unggulan 13 dan langsung bertemu pemain Indonesia, Alamsyah Yunus di babak awal. Selain itu juga ada Tommy Sugiarto.
"Di tunggal putra, kita berharap kepada Tommy Sugiarto. Kalau Tommy bermain bagus, seperti di Denmark terbuka, peluang merebut juara terbuka lebar. Lawan berat Srikanth (India) sudah bisa dikalahkan pemain muda kita,"ungkapnya.
Sementara di tunggal putri, harapan ada di pundak Maria Febe dan Lindaweni Fanetri. Lawan terberat keduanya yaitu Venkata Sindu (India) yang menempati unggulan pertama, Kim Hyo Min (Korea) dan unggulan kelima, Jing Yi Tee (Malaysia).
"Untuk tiga nomor, ganda putra, campuran dan putri, kita optimis sekali. Kita punya pemain ganda yang berpengalaman, seperti Hendra Setiawan/M Ahsan, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Greysia Polii/Nitya Krishinda," tandasnya.
(aww)
Explore More