Dikepung Trio Raksasa ISL, PS TNI Perkuat Pertahanan
A
A
A
MEDAN - PS TNI yang mayoritas skuat PSMS Medan serius menghadapi 8 Besar Piala Jenderal Sudirman 2015. Defense menjadi perhatian pelatih kepala PS TNI, Suharto A.D. Apalagi PS TNI akan kembali dikepung tiga klub Indonesia Super League (ISL).
Tergabung di Grup D bersama Persija Jakarta, Semen Padang dan Mitra Kukar akan menjadi petualangan baru bagi skuat PS TNI. Stadion Manahan Solo pun menjadi panggung baru bagi Wiganda Pradika dkk untuk menjaga dan meneruskan tren positif di hadapan tim-tim ISL.
Sukses mencatatkan clean sheet di fase penyisihan Grup B tak menjamin hal yang sama di babak 8 Besar ini. Suharto mengakui, pekerjaan rumah yang tengah dibenahinya saat ini adalah pertahanan yang dirasakannya belum membuat nyaman. ''Persiapan babak 8 besar, kami perbaiki defense. Saya melihat masih banyak celah,”ungkap Suharto.
Suharto menegaskan, laga babak 8 Besar akan lebih berat dihadapi dari pada penyisihan grup. Semua tim, diyakininya, mengapungkan asa yang sama, raih kemenangan dan melaju ke babak berikutnya.
''Tim-tim yang lolos ke babak 8 Besar ini pasti juga mengoreksi hasil dari babak penyisihan. Semua pasti mempersiapkan tim lebih tangguh lagi dan kualitas lebih meningkat,''akunya.
Evaluasi di babak penyisihan, PS TNI sukses melahap lawan-lawannya di Grup B. Surabaya United berhasil dipermalukan di hadapan publik sendiri 2-1. Keangkuhan Pusamania Borneo FC terdiam saat kalah melalui drama adu penalti 6-5 (2-2). Persela Lamongan tak bisa berbuat banyak dengan kekalahan 4-2, dan Persib Bandung tak berkutik dibungkam 2-0.
''Semua tim 8 besar, sama kuat. Kami Jadi, kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Hasil babak penyisihan kami harus introspeksi diri, dan itu sudah lewat sekarang kami fokus 8 Besar,” tegas prajurit TNI itu.
Total 10 gol berhasil ditorehkan dengan kebobolan 5 gol. Evaluasi dari inilah, pelatih kepala plontos itu melihat, masih rapuhnya barisan pertahanan PS TNI. Dikomandoi Hardiantono, ketangguhan benteng pertahanan pun dikuatkan. ''Banyak kebocoran yang terjadi dan itu harus kami benahi sekarang,” tandasnya.
Tak hanya itu, proses transisi juga mendapat sorotan mantan arsitek PS Bintang Jaya Asahan. Karakteristik PS TNI ala PSMS Medan pun tak ketinggalan. Soal ini, Suharto menekankan, pressure dan cover sudah menjadi ciri khas gaya permainan PS TNI selama melakoni turnamen Piala Jendera Sudirman. ''Juga kerja sama tim, karakteristik pun harus kami tingkatkan. Pressure dan cover sudah menjadi ciri khas permainan tim,''jelasnya.
Faktor utama dari semua itu adalah stamina. Soal ini, Suharto mengakui, jika menu latihan pemain ditambah dari biasanya. Namun, hal ini dilakukan bukan melihat lemahnya stamina Legimin Raharjo dkk.
Suharto meyakini, tensi pertandingan babak 8 Besar akan semakin tinggi. Ini tentu patut digarisbawahi dengan menyiapkan stamina pemain lebih baik lagi. ''Stamina pemain kami tambah lagi, bukan karena stamina pemain lemah atau menurun. Tapi menjaga dan ditingkatkan lagi,”pungkasnya.
Tergabung di Grup D bersama Persija Jakarta, Semen Padang dan Mitra Kukar akan menjadi petualangan baru bagi skuat PS TNI. Stadion Manahan Solo pun menjadi panggung baru bagi Wiganda Pradika dkk untuk menjaga dan meneruskan tren positif di hadapan tim-tim ISL.
Sukses mencatatkan clean sheet di fase penyisihan Grup B tak menjamin hal yang sama di babak 8 Besar ini. Suharto mengakui, pekerjaan rumah yang tengah dibenahinya saat ini adalah pertahanan yang dirasakannya belum membuat nyaman. ''Persiapan babak 8 besar, kami perbaiki defense. Saya melihat masih banyak celah,”ungkap Suharto.
Suharto menegaskan, laga babak 8 Besar akan lebih berat dihadapi dari pada penyisihan grup. Semua tim, diyakininya, mengapungkan asa yang sama, raih kemenangan dan melaju ke babak berikutnya.
''Tim-tim yang lolos ke babak 8 Besar ini pasti juga mengoreksi hasil dari babak penyisihan. Semua pasti mempersiapkan tim lebih tangguh lagi dan kualitas lebih meningkat,''akunya.
Evaluasi di babak penyisihan, PS TNI sukses melahap lawan-lawannya di Grup B. Surabaya United berhasil dipermalukan di hadapan publik sendiri 2-1. Keangkuhan Pusamania Borneo FC terdiam saat kalah melalui drama adu penalti 6-5 (2-2). Persela Lamongan tak bisa berbuat banyak dengan kekalahan 4-2, dan Persib Bandung tak berkutik dibungkam 2-0.
''Semua tim 8 besar, sama kuat. Kami Jadi, kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Hasil babak penyisihan kami harus introspeksi diri, dan itu sudah lewat sekarang kami fokus 8 Besar,” tegas prajurit TNI itu.
Total 10 gol berhasil ditorehkan dengan kebobolan 5 gol. Evaluasi dari inilah, pelatih kepala plontos itu melihat, masih rapuhnya barisan pertahanan PS TNI. Dikomandoi Hardiantono, ketangguhan benteng pertahanan pun dikuatkan. ''Banyak kebocoran yang terjadi dan itu harus kami benahi sekarang,” tandasnya.
Tak hanya itu, proses transisi juga mendapat sorotan mantan arsitek PS Bintang Jaya Asahan. Karakteristik PS TNI ala PSMS Medan pun tak ketinggalan. Soal ini, Suharto menekankan, pressure dan cover sudah menjadi ciri khas gaya permainan PS TNI selama melakoni turnamen Piala Jendera Sudirman. ''Juga kerja sama tim, karakteristik pun harus kami tingkatkan. Pressure dan cover sudah menjadi ciri khas permainan tim,''jelasnya.
Faktor utama dari semua itu adalah stamina. Soal ini, Suharto mengakui, jika menu latihan pemain ditambah dari biasanya. Namun, hal ini dilakukan bukan melihat lemahnya stamina Legimin Raharjo dkk.
Suharto meyakini, tensi pertandingan babak 8 Besar akan semakin tinggi. Ini tentu patut digarisbawahi dengan menyiapkan stamina pemain lebih baik lagi. ''Stamina pemain kami tambah lagi, bukan karena stamina pemain lemah atau menurun. Tapi menjaga dan ditingkatkan lagi,”pungkasnya.
(aww)