Duel PSIS Semarang Kontra PSS Sleman Diundur
A
A
A
SEMARANG - Duel PSIS Semarang dan PSS Sleman yang dijadwalkan Desember tahun ini dipastikan diundur. Pertandingan persahabatan dengan konsep home dan away sulit terealisasi.
Mahesa Jenar merasa keberatan jika digelar dalam waktu dekat, lantaran tidak mudah untuk mengumpulkan pemain. ''Tidak mungkin digelar Desember. Kan tidak ada latihan dan persiapan,”ungkap CEO PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok, laga amal tersebut paling realistis digelar tahun depan, sebelum pelaksanaan Piala Gubernur Jateng. Tidak hanya misi untuk membantu para pemain saja yang diharapkan dalam pertandingan itu, namun juga memiliki sisi positif untuk mempersiapkan pemain dalam Piala Gubernur. ”Itu menyesuaikan dengan jadwal kita,” ucapnya.
Senada juga disampaikan oleh Pelatih PSIS Semarang M Dofir. Dia menilai cukup riskan jika mengumpulkan pemain dalam waktu dekat.
Dengan persiapan yang kurang memadai, dikhawatirkan tim tidak akan maksimal.
”Persiapan itu minimal satu bulan. Saya kira tidak mungkin, manajemen berani mengumpulkan pemain hanya untuk persiapan satu laga persahabatan,” kata Dofir.
Menurut dia, dalam mempersiapkan tim, tentu butuh proses. Karena kondisi satu pemain dengan pemain lainnya tidak memiliki kebugaran yang sama. Jadi perlu ada penanganan khusus, bagi yang kondisi fisiknya mengalami penurunan.
”Jika ada satu atau dua yang masih kondisi fisiknya masih jauh, perlu ada penanganan tersendiri. Dalam satu tim, semua pemain harus dalam kondisi siap tempur dalam menghadapi turnamen atau kompetisi,” ucapnya.
Kemungkinan besar pemain baru dikumpulkan ketika ada persiapan untuk turun dalam Piala Gubernur Jateng 2016. Laga ekshibisi tersebut nantinya bisa menjadi ajang untuk pemantapan tim, sebelum turun dalam turnamen yang cukup panjang. Fokusnya tetap pada Piala Gubernur, jadi kemungkinan baru start Februari 2016.
”Mengumpulkan pemain dalam kondisi seperti ini susah. Tentu mereka juga memikirkan fee berapa?, karena jika main tarkam, sekali turun saja biasa diberi imbalan Rp750.000. Padahal pemain bisa bermain seminggu dua kali,” ujar dia.
Mahesa Jenar merasa keberatan jika digelar dalam waktu dekat, lantaran tidak mudah untuk mengumpulkan pemain. ''Tidak mungkin digelar Desember. Kan tidak ada latihan dan persiapan,”ungkap CEO PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok, laga amal tersebut paling realistis digelar tahun depan, sebelum pelaksanaan Piala Gubernur Jateng. Tidak hanya misi untuk membantu para pemain saja yang diharapkan dalam pertandingan itu, namun juga memiliki sisi positif untuk mempersiapkan pemain dalam Piala Gubernur. ”Itu menyesuaikan dengan jadwal kita,” ucapnya.
Senada juga disampaikan oleh Pelatih PSIS Semarang M Dofir. Dia menilai cukup riskan jika mengumpulkan pemain dalam waktu dekat.
Dengan persiapan yang kurang memadai, dikhawatirkan tim tidak akan maksimal.
”Persiapan itu minimal satu bulan. Saya kira tidak mungkin, manajemen berani mengumpulkan pemain hanya untuk persiapan satu laga persahabatan,” kata Dofir.
Menurut dia, dalam mempersiapkan tim, tentu butuh proses. Karena kondisi satu pemain dengan pemain lainnya tidak memiliki kebugaran yang sama. Jadi perlu ada penanganan khusus, bagi yang kondisi fisiknya mengalami penurunan.
”Jika ada satu atau dua yang masih kondisi fisiknya masih jauh, perlu ada penanganan tersendiri. Dalam satu tim, semua pemain harus dalam kondisi siap tempur dalam menghadapi turnamen atau kompetisi,” ucapnya.
Kemungkinan besar pemain baru dikumpulkan ketika ada persiapan untuk turun dalam Piala Gubernur Jateng 2016. Laga ekshibisi tersebut nantinya bisa menjadi ajang untuk pemantapan tim, sebelum turun dalam turnamen yang cukup panjang. Fokusnya tetap pada Piala Gubernur, jadi kemungkinan baru start Februari 2016.
”Mengumpulkan pemain dalam kondisi seperti ini susah. Tentu mereka juga memikirkan fee berapa?, karena jika main tarkam, sekali turun saja biasa diberi imbalan Rp750.000. Padahal pemain bisa bermain seminggu dua kali,” ujar dia.
(aww)