Tim Kasta Kedua Terancam Menganggur Lebih Lama

Rabu, 16 Desember 2015 - 21:49 WIB
Tim Kasta Kedua Terancam...
Tim Kasta Kedua Terancam Menganggur Lebih Lama
A A A
SURABAYA - Asa tim-tim kasta kedua atau Divisi Utama tampil di turnamen dalam waktu dekat sulit terealisasi. Hingga kini, belum ada kabar pasti soal keterlibatan tim kasta kedua di pesta bola awal tahun 2016.

Tim Transisi bentukan Menpora memang telah menggagas dua turnamen anyar pada 2016, yakni Marahalim Cup 2016 dan Piala Gubernur Kalimantan Timur. Namun, dari dua event tersebut tidak ada tanda-tanda tim Divisi Utama bakal dilibatkan.

Tersirat, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S Dewa Broto, menyebut kontestan di dua turnamen tersebut tak akan berbeda dengan Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Itu berarti akan dijejali tim-tim dari kasta tertinggi atau Indonesia Super League (ISL).

Kabar ini tentu membuat tim Divisi Utama lebih lama tidur karena tidak ada event yang bisa diikuti. Terakhir mereka bertanding adalah di Piala Kemerdekaan yang digelar Agustus-Oktober 2015. Setelah itu semua tim tidak ada lagi kegiatan alias vakum, kecuali PSMS Medan yang dilebur menjadi PS TNI di PJS 2015.

Praktis rencana dua turnamen tersebut kurang menggembirakan bagi tim Divisi Utama. Persepam Madura Utama misalnya, tetap meminta ada turnamen sebelum ada kepastian dihelatnya kompetisi Divisi Utama. Apalagi tim juga belum dibubarkan hingga saat ini.

"Harus ada wadah buat kami, yakni tim dari Divisi Utama. Karena bagaimana pun juga kami ikut terimbas oleh tidak adanya kompetisi. Semoga nanti di antara turnamen yang digagas pada 2016 ada perubahan peserta dan lebih berpihak ke tim seperti Persepam," ujar Manajer Persepam Said Abdullah.

Setelah pergelaran Piala Kemerdekaan, tim berjuluk Sape Ngamok tidak ada kegiatan berarti yang diikuti. Para pemain pun dibebaskan membela tim lain di PJS 2015, dinantaranya Faris Aditama, Qischil Gandruminny, serta Rosi Noprihanis.

Jika melihat kondisi, kata Said, apa yang dialami tim Divisi Utama sama persis dengan tim ISL. "Semua tim mengalami nasib yang sama. Jadi seharusnya turnamen juga digelar seimbang di antara keduanya. Walau beda level, tapi tim Divisi Utama juga termasuk tim profesional," tandas dia.

Tak hanya Persepam, tim Divisi Utama lain seperti Persinga Ngawi, Persatu Tuban, yang sangat serius membangun kekuatan di awal 2015 lalu juga berharap bisa secepatnya merasakan atmosfir pertandingan walau hanya sebatas turnamen.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8038 seconds (0.1#10.140)