Telan Dua Kekalahan, PS TNI Pede Lolos
A
A
A
Dewi fortuna menjauhi PS TNI di babak 8 Besar Piala Jenderal Sudirman 2015. Kekalahan kedua Legimin Raharjo dkk saat dibekuk Persija Jakarta, 0-1 menjadi buktinya. Sebelumnya, tim yang mayoritas pemain PSMS Medan itu sebelumnya ditekuk Semen Padang 1-2.
Pelatih PS TNI Suharto A.D. hanya pasrah dengan kekalahan kedua pasukannya. Padahal, dalam laga tersebut timnya cukup mendominasi permainan atas Persija yang bermain dengan 10 pemain. "Kami kurang beruntung dalam laga malam itu. Banyak peluang, tapi tidak ada yang berhasil menjadi gol," aku Suharto.
Selain faktor dewi fortuna, mantan arsitek PS Bintang Jaya Asahan itu juga melihat penampilan Persija yang menerapkan negatif football. Di mana, strategi yang diterapkan Persija didominasi bertahan.
"Inilah hasil pertandingan yang harus kita terima. Tim lawan menerapkan strategi yang tidak jauh berbeda dengan Semen Padang yang menghadapi PS TNI sebagai tim amatir," tegasnya.
Pelatih kepala plontos itu menyebut, skuadnya masih memiliki peluang. Meski peluang tipis, hal tersebut harus benar-benar dimanfaatkan di pertandingan terakhir melawan Mitra Kukar, Minggu (20/12). Ini setelah persaingan Grup D masih berjalan ketat. Setelah Mitra Kukar takluk dari Semen Padang 2-1.
Tak ayal, posisi klasemen grup pun memberi peluang bagi PS TNI untuk melaju ke babak 4 Besar. "Peluang kami masih ada. Jadi, pertandingan terakhir kami harus maksimalkan semuanya dengan kemenangan yang signifikan selisih gol dengan lawan,"jelasnya.
Manajer tim, Andry Mahyar Matondang menegaskan, Dhika Bhayangkara dkk tetap fight menatap pertandingan terakhir. Kekalahan beruntun yang dirasakan, tak mau berlanjut di laga penutup babak 8 Besar nanti. "Pemain harus fight. Peluang kami masih ada dan itu harus dimanfaatkan maksimal tim," pungkasnya.
Pelatih PS TNI Suharto A.D. hanya pasrah dengan kekalahan kedua pasukannya. Padahal, dalam laga tersebut timnya cukup mendominasi permainan atas Persija yang bermain dengan 10 pemain. "Kami kurang beruntung dalam laga malam itu. Banyak peluang, tapi tidak ada yang berhasil menjadi gol," aku Suharto.
Selain faktor dewi fortuna, mantan arsitek PS Bintang Jaya Asahan itu juga melihat penampilan Persija yang menerapkan negatif football. Di mana, strategi yang diterapkan Persija didominasi bertahan.
"Inilah hasil pertandingan yang harus kita terima. Tim lawan menerapkan strategi yang tidak jauh berbeda dengan Semen Padang yang menghadapi PS TNI sebagai tim amatir," tegasnya.
Pelatih kepala plontos itu menyebut, skuadnya masih memiliki peluang. Meski peluang tipis, hal tersebut harus benar-benar dimanfaatkan di pertandingan terakhir melawan Mitra Kukar, Minggu (20/12). Ini setelah persaingan Grup D masih berjalan ketat. Setelah Mitra Kukar takluk dari Semen Padang 2-1.
Tak ayal, posisi klasemen grup pun memberi peluang bagi PS TNI untuk melaju ke babak 4 Besar. "Peluang kami masih ada. Jadi, pertandingan terakhir kami harus maksimalkan semuanya dengan kemenangan yang signifikan selisih gol dengan lawan,"jelasnya.
Manajer tim, Andry Mahyar Matondang menegaskan, Dhika Bhayangkara dkk tetap fight menatap pertandingan terakhir. Kekalahan beruntun yang dirasakan, tak mau berlanjut di laga penutup babak 8 Besar nanti. "Pemain harus fight. Peluang kami masih ada dan itu harus dimanfaatkan maksimal tim," pungkasnya.
(aww)