Arema Favorit, Tapi Waspadalah, Surabaya United Punya Kelebihan Ini

Kamis, 17 Desember 2015 - 15:28 WIB
Arema Favorit, Tapi...
Arema Favorit, Tapi Waspadalah, Surabaya United Punya Kelebihan Ini
A A A
SLEMAN - Arema Cronus difavoritkan memenangi matchday 2 penyisihan Grup E babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman 2015 kontra Surabaya United. Dukungan Aremania dan rekor mentereng membuat Singo Edan di atas angin. Tapi itu prediksi di atas kertas, sebab Surabaya United juga tak bisa dianggap remeh pada laga krusial di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/12/2105).

Sejatinya Arema tidak bisa memandang Surabaya United sebagai lawan empuk. Unggul di berbagai aspek bukan jaminan pertandingan akan berjalan mudah. Ada sejumlah faktor yang membuat Singo Edan tetap harus bekerja keras untuk melanjutkan rekor sempurna di Piala Jenderal Sudirman.

Surabaya United memang kalah 1-2 dari Pusamania Borneo FC di laga perdana delapan besar. Tapi itu bisa menjadi titik balik kebangkitan Pasukan Ibnu Grahan, sebab laga kontra Arema menjadi kesempatan terakhir menyelamatkan nasib mereka di turnamen ini.

Berikut faktor teknis dan non-teknis yang layak menjadi perhatian Arema sebelum menghadapi tim asal Kota Pahlawan tersebut.

Respons Positif Kekalahan
Surabaya United menelan kekalahan di laga pembuka kontra Pusamania Borneo FC dan mereka menginginkan respons positif dari kekalahan tersebut. Menilik ke belakang, tim asuhan Ibnu Grahan bisa memberikan respons bagus di babak penyisihan, saat kalah di laga perdana kontra PS TNI. Mereka kemudian bangkit di tiga laga berikutnya dan lolos ke babak delapan besar. Jika respons seperti itu kembali bisa ditunjukkan tim dengan nama suporter Alligator Mania, maka Arema pantas waspada dan harus bekerja ekstra keras di lapangan.

Motivasi Selamat
Pertemuan dengan Arema Cronus merupakan laga penentuan nasib Surabaya United. Jika sampai kembali menelan kekalahan, maka mereka harus melupakan lolos dari Grup E. Jadi pilihan logis bagi Evan Dimas dkk adalah memenangi dua laga kontra Arema Cronus dan Persipura Jayapura. Kondisi ini bisa memantik motivasi anak-anak Surabaya untuk lebih bersemangat di dua laga delapan besar berikutnya. Situasi tersebut menjadi peringatan sekaligus ujian bagi Arema yang sangat stabil dalam hal spirit di lapangan.

Tanpa Beban
Bertanding di depan ribuan Aremania yang berada di Sleman, Surabaya United kalah dalam jumlah suporter. Maklum, suporter mereka bukan lagi Bonek tapi Alligator Mania yang jumlahnya belum begitu besar jika melihat kiprah di Gelora Delta, Sidoarjo, pada babak penyisihan lalu. Jika dalam atmosfir seperti ini mereka bermain tanpa tekanan atau beban, maka kualitas tim asuhan Ibnu Grahan bisa terdongkrak. Tapi memang ini sangat sulit, karena bagaimana pun Surabaya United dalam situasi dituntut harus menang. (Baca juga: Surabaya United vs Arema Cronus: Rivalitas Rasa Baru).

Skuat Merata
Walau kehilangan Rudi Widodo yang diganjar kartu merah di laga kontra Pusamania Borneo FC, kekuatan Surabaya United sejatinya tak terlihat buruk. Malah mereka memiliki skuat dengan kualitas merata, perpaduan pemain muda dan senior. Jendri Pitoy, Otavio Dutra, Evan Dimas, Putu Gede, hingga Ilham Udin, adalah sederet pemain dengan kemampuan di atas rata-rata. Secara level teknis jelas tak bisa menempatkan Surabaya United terlalu jauh dari Arema. Ibnu Grahan memiliki aset yang tak jauh berbeda dengan Arema, hanya saja faktor mental masih perlu dilihat lagi di lapangan. Selama Surabaya United tak memiliki konfidensi memadai, maka sulit untuk sekadar mengimbangi Singo Edan.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7692 seconds (0.1#10.140)