Surabaya United Sulit Bangkit dari Tekanan Arema
A
A
A
SLEMAN - Kekalahan telak 1-3 Surabaya United oleh Arema Cronus memang menyesakkan. Pelatih Surabaya United Ibnu Grahan menilai timnya kesulitan bangkit dari tekanan. Apalagi setelah tertinggal lebih dulu. Walau sempat memulai laga dengan baik dan steril gol hingga satu jam lebih, nyatanya tekanan dari Singo Edan sangat sulit dihadapi timnya.
"Kami seperti bermain di kandang Arema, karena stadion dipenuhi Aremania. Ini jelas kondisi yang tidak mudah, apalagi secara kualitas tim kami berada di bawah Arema. Setelah gol pertama Arema, kami agak sedikit drop sehingga kemasukan gol lagi tiga menit kemudian. Secara teknis, Arema memang lebih baik," demikian kata Ibnu Grahan seusai pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/12).
Kekalahan itu memastikan Surabaya United tersingkir bersama Persipura Jayapura di Grup E. Keduanya tak mungkin lagi mengejar perolehan poin Arema maupun Pusamania Borneo FC. Praktis, laga terakhir nanti hanya sekadar 'cari keringat' bagi Persebaya dan Persipura.
"Kami seperti bermain di kandang Arema, karena stadion dipenuhi Aremania. Ini jelas kondisi yang tidak mudah, apalagi secara kualitas tim kami berada di bawah Arema. Setelah gol pertama Arema, kami agak sedikit drop sehingga kemasukan gol lagi tiga menit kemudian. Secara teknis, Arema memang lebih baik," demikian kata Ibnu Grahan seusai pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/12).
Kekalahan itu memastikan Surabaya United tersingkir bersama Persipura Jayapura di Grup E. Keduanya tak mungkin lagi mengejar perolehan poin Arema maupun Pusamania Borneo FC. Praktis, laga terakhir nanti hanya sekadar 'cari keringat' bagi Persebaya dan Persipura.
(aww)