Tradisi Juara Milik Arema
A
A
A
SLEMAN - Babak 8 Besar Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015 memunculkan empat semifinalis, yakni Arema Cronus, Mitra Kukar, Semen Padang dan Pusamania Borneo FC. Arema bakal berseteru dengan Mitra, sedangkan Semen Padang berhadapan dengan Pusamania.
Secara keseluruhan, dari keempat tim tersebut, hanya Arema yang mencatat prestasi paling tinggi dalam berbagai turnamen sepanjang 2015. Arema sudah merengkuh lima trofi. Walau gagal di Piala Presiden 2015, pencapaian Arema masih lebih tinggi dibanding lainnya.
Kecuali Semen Padang yang tidak tampil di Piala Presiden, Arema masih bisa merebut peringkat ketiga turnamen tersebut. Sedangkan Mitra Kukar di peringkat empat setelah dikalahkan Singo Edan. Pusamania Borneo FC hanya sampai di babak perempat final setelah dikalahkan Persib Bandung.
Menarik sejarah ke belakang, Arema masih memiliki tradisi terbaik dibanding semifinalis lainnya. Sudah lima trofi turnamen dikoleksi, termasuk SCM Cup 2015 yang skalanya sama besar dengan Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
Lantas, apakah Arema benar-benar akan memiliki mental juara di semifinal nanti? Masih perlu ditunggu pembuktiannya. Apalagi format semifinal adalah home and away, sama persis dengan babak perempat final dan semifinal Piala Presiden lalu. Hasilnya kurang begitu meyakinkan.
Arema memamg sukses saat menghadapi Bali United di perempatfinal dengan format home and away. Tapi di semifinal, Singo Edan harus mengakui ketangguhan Sriwijaya FC dengan format yang sama. Jadi memang cukup beralasan jika di fase ini semua tim disebut memiliki peluang fifty-fifty.
"Saya rasa semua tim memiliki peluang fifty-fifty di semifinal nanti. Apa pun catatan sebelumnya, yang jelas semuanya terbukti memiliki kapabilitas untuk lolos ke semifinal. Ditambah lagi semua tim pasti akan melakukan persiapan sangat intensif,"tutur Pelatih Arema Cronus Joko Susilo.
Dia tidak menyebut timnya sebagai favorit dan bakal mudah menyingkirkan Mitra Kukar setelah melewati fase penyisihan dan babak delapan besar tanpa kekalahan. Menurutnya semua ditentukan persiapan, kondisi tim, serta fokus pada pertandingan yang leg pertama di lakoni di Kutai Kertanegara.
Rekor kemenangan Arema sempat 'cacat' di laga terakhir lawan Pusamania Borneo FC, karena untuk pertama kalinya di turnamen ini gagal menang dalam 90 menit. Meski begitu Joko yakin timnya masih stabil dan bakal terus meningkatkan level performa sebelum bertarung di semifinal.
"Pertandingan semifinal masih jauh (Januari). Semua akan dipersiapkan lagi, baik kondisi, taktik, serta organisasi tim. Target minimal tentu kami tidak ingin mengalami kemerosotan dalam berbagai aspek dan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi," tambah pelatih bersapa Gethuk.
Hingga usainya babak 8 Besar lalu, Singo Edan masih mencatat rekor terbaik dibanding kontestan lainnya. Menuai tujuh kemenangan, salah satunya lewat adu penalti, Cristian Gonzales dkk mencetak 17 gol dan kemasukan enam gol. Kalkulasi itu tak termasuk hasil tendangan penalti lawan Borneo FC.
Secara keseluruhan, dari keempat tim tersebut, hanya Arema yang mencatat prestasi paling tinggi dalam berbagai turnamen sepanjang 2015. Arema sudah merengkuh lima trofi. Walau gagal di Piala Presiden 2015, pencapaian Arema masih lebih tinggi dibanding lainnya.
Kecuali Semen Padang yang tidak tampil di Piala Presiden, Arema masih bisa merebut peringkat ketiga turnamen tersebut. Sedangkan Mitra Kukar di peringkat empat setelah dikalahkan Singo Edan. Pusamania Borneo FC hanya sampai di babak perempat final setelah dikalahkan Persib Bandung.
Menarik sejarah ke belakang, Arema masih memiliki tradisi terbaik dibanding semifinalis lainnya. Sudah lima trofi turnamen dikoleksi, termasuk SCM Cup 2015 yang skalanya sama besar dengan Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
Lantas, apakah Arema benar-benar akan memiliki mental juara di semifinal nanti? Masih perlu ditunggu pembuktiannya. Apalagi format semifinal adalah home and away, sama persis dengan babak perempat final dan semifinal Piala Presiden lalu. Hasilnya kurang begitu meyakinkan.
Arema memamg sukses saat menghadapi Bali United di perempatfinal dengan format home and away. Tapi di semifinal, Singo Edan harus mengakui ketangguhan Sriwijaya FC dengan format yang sama. Jadi memang cukup beralasan jika di fase ini semua tim disebut memiliki peluang fifty-fifty.
"Saya rasa semua tim memiliki peluang fifty-fifty di semifinal nanti. Apa pun catatan sebelumnya, yang jelas semuanya terbukti memiliki kapabilitas untuk lolos ke semifinal. Ditambah lagi semua tim pasti akan melakukan persiapan sangat intensif,"tutur Pelatih Arema Cronus Joko Susilo.
Dia tidak menyebut timnya sebagai favorit dan bakal mudah menyingkirkan Mitra Kukar setelah melewati fase penyisihan dan babak delapan besar tanpa kekalahan. Menurutnya semua ditentukan persiapan, kondisi tim, serta fokus pada pertandingan yang leg pertama di lakoni di Kutai Kertanegara.
Rekor kemenangan Arema sempat 'cacat' di laga terakhir lawan Pusamania Borneo FC, karena untuk pertama kalinya di turnamen ini gagal menang dalam 90 menit. Meski begitu Joko yakin timnya masih stabil dan bakal terus meningkatkan level performa sebelum bertarung di semifinal.
"Pertandingan semifinal masih jauh (Januari). Semua akan dipersiapkan lagi, baik kondisi, taktik, serta organisasi tim. Target minimal tentu kami tidak ingin mengalami kemerosotan dalam berbagai aspek dan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi," tambah pelatih bersapa Gethuk.
Hingga usainya babak 8 Besar lalu, Singo Edan masih mencatat rekor terbaik dibanding kontestan lainnya. Menuai tujuh kemenangan, salah satunya lewat adu penalti, Cristian Gonzales dkk mencetak 17 gol dan kemasukan enam gol. Kalkulasi itu tak termasuk hasil tendangan penalti lawan Borneo FC.
(aww)