Khianati Chelsea, Petr Cech Ingin Patahkan Kutukan Arsenal
A
A
A
LONDON - Petr Cech, kiper pemilik catatan clean sheet terbanyak, mengungkapkan alasannya hijrah dari Chelsea ke Arsenal musim ini. Ia mengaku ingin mencari tantangan bersama klub yang kesulitan menjuarai Liga Inggris.
Cech membuat keputusan besar dengan meninggalkan Chelsea, klub yang membesarkan namanya, dengan nyeberang ke Arsenal yang notabenenya tim rival sekota The Blues. Mahar sebesar 11 juta pounds atau sekitar Rp231 miliar saat itu memuluskannya jadi pemain The Gunners.
Pemain yang baru saja menorehkan clean sheet terbanyak di Liga Inggris sepanjang sejarah menyebut keputusannya memang tidak mudah diambil. "Itu bukanlah keputusan yang mudah, tetapi saya selalu ingin pindah ke tim yang mungkin bisa menang. Jika saya tak percaya, maka saya tak tahu mengapa bisa di sana," ungkapnya dilansir Independent.co.uk, Kamis (30/12/2015).
Apa yang dimaksud kiper berusia 33 tahun tak lain ingin memecahkan kutukan Arsenal jadi juara Liga Inggris. Sebab, terakhir kali tim besutan Arsene Wenger mengangkat trofi juara liga utama pada musim 2003-2004. Saat itu Arsenal dijuluki The Invicibles lantaran tak terkalahkan selama semusim.
Cech menambahkan, hasratnya di sepak bola tak lain memenangkan trofi. Dan, kutukan Arsenal dirasa pas memenuhi ambisinya yang masih haus gelar kendati sudah meraih segalanya bersama Chelsea. (Baca Juga: Bangganya Petr Cech Cetak Rekor Kesucian Gawang)
"Saya bermain sepak bola, bukan hanya untuk menikmatinya dan menyukai tantangan bersaing dengan pemain hebat lainnya, tetapi ingin dapatkan kesempatan memenangkan pertandingan," imbuhnya.
"Saya percaya tim ini punya kualitas untuk memenangkan pertandingan dan berharap kami bisa mengaturnya sepanjang perjalanan kompetisi. Ini sangat sulit dan masih sangat jauh, tapi saya percaya tim ini punya kapasitas memenangkannya," tegasnya.
Saat ini, Arsenal keluar sebagai juara paruh musim usai mengungguli produktivitas Leicester City. Menanggapi hal tersebut, pemain asal Republik Ceko menyebut timnya sudah berada di jalur yang tepat untuk menggapai titel juara.
"Kami sedang dalam posisi yang bagus. Kami berada di tengah-tengah tim yang sedang bersaing memperebutkan gelar (Leicester dan Manchester City) jadi akan berada di sini selama mungkin. Setiap waktu kami punya kesempatan untuk memerbaiki posisi dan kami suka melakukannya," pungkasnya.
Cech membuat keputusan besar dengan meninggalkan Chelsea, klub yang membesarkan namanya, dengan nyeberang ke Arsenal yang notabenenya tim rival sekota The Blues. Mahar sebesar 11 juta pounds atau sekitar Rp231 miliar saat itu memuluskannya jadi pemain The Gunners.
Pemain yang baru saja menorehkan clean sheet terbanyak di Liga Inggris sepanjang sejarah menyebut keputusannya memang tidak mudah diambil. "Itu bukanlah keputusan yang mudah, tetapi saya selalu ingin pindah ke tim yang mungkin bisa menang. Jika saya tak percaya, maka saya tak tahu mengapa bisa di sana," ungkapnya dilansir Independent.co.uk, Kamis (30/12/2015).
Apa yang dimaksud kiper berusia 33 tahun tak lain ingin memecahkan kutukan Arsenal jadi juara Liga Inggris. Sebab, terakhir kali tim besutan Arsene Wenger mengangkat trofi juara liga utama pada musim 2003-2004. Saat itu Arsenal dijuluki The Invicibles lantaran tak terkalahkan selama semusim.
Cech menambahkan, hasratnya di sepak bola tak lain memenangkan trofi. Dan, kutukan Arsenal dirasa pas memenuhi ambisinya yang masih haus gelar kendati sudah meraih segalanya bersama Chelsea. (Baca Juga: Bangganya Petr Cech Cetak Rekor Kesucian Gawang)
"Saya bermain sepak bola, bukan hanya untuk menikmatinya dan menyukai tantangan bersaing dengan pemain hebat lainnya, tetapi ingin dapatkan kesempatan memenangkan pertandingan," imbuhnya.
"Saya percaya tim ini punya kualitas untuk memenangkan pertandingan dan berharap kami bisa mengaturnya sepanjang perjalanan kompetisi. Ini sangat sulit dan masih sangat jauh, tapi saya percaya tim ini punya kapasitas memenangkannya," tegasnya.
Saat ini, Arsenal keluar sebagai juara paruh musim usai mengungguli produktivitas Leicester City. Menanggapi hal tersebut, pemain asal Republik Ceko menyebut timnya sudah berada di jalur yang tepat untuk menggapai titel juara.
"Kami sedang dalam posisi yang bagus. Kami berada di tengah-tengah tim yang sedang bersaing memperebutkan gelar (Leicester dan Manchester City) jadi akan berada di sini selama mungkin. Setiap waktu kami punya kesempatan untuk memerbaiki posisi dan kami suka melakukannya," pungkasnya.
(sha)