Arema Janjikan Neraka Buat Mitra Kukar
A
A
A
MALANG - Arema Cronus menjanjikan neraka buat Mitra Kukar yang akan dijamunya di leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman. Singo Edan akan memainkan strategi super ofensif setelah kalah 1-2 di leg pertama.
Laga kedua akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (17/1/2016). Arema wajib menang minimal dengan skor 1-0 jika ingin tampil di laga pamungkas.
Tetap menggunakan pola 4-3-3 atau bisa menjadi 4-2-3-1, sekitar delapan pemain Arema akan terlibat dalam misi serangan. Dengan pola tersebut, posisi striker dan lini tengah sudah pasti menjadi aset untuk menerjemahkan strategi menyerang arahan pelatih Joko Susilo.
Ditambah dengan dua wing back yang kerap naik, maka ada sekitar delapan pemain yang terlibat aktif dalam skema ofensif. Arema hanya akan meninggalkan kiper dan dua centre back, yakni Kiko Insa dan Purwaka Yudhi ketika dalam kondisi menekan lawan.
Situasi malah bisa berubah karena Kiko Insa kerap naik jika Arema memperoleh set piece atau eksekusi bola mati. Sehingga jumlah pemain Singo Edan di area pertahanan Mitra Kukar bisa bertambah. Strategi ini hampir dipastikan akan dipakai tuan rumah.
Joko Susilo sendiri sudah mengutarakan bahwa timnya akan bermain seofensif mungkin demi memperbesar kans mencetak gol. "Arema harus dominan dalam serangan. Kami akan bermain ofensif karena itulah karakter Arema selama ini. Tapi tentu saja tak hanya menyerang, tapi juga harus kreatif," tutur Joko, Kamis (14/1/2016).
Hanya saja, strategi super ofensif ada sisi negatifnya. Lini belakang menjadi lowong dan Arema layak mewaspadai pemain cepat macam Yogi Rahardian dan Patrick Dos Santos yang pastinua selalu mengintip momentum. Transisi permainan dari menyerang dan bertahan tetap wajib diperhatikan skuat Singo Edan.
Kiko Insa dan Purwaka Yudhi sebagai benteng utama, diminta untuk awas terhadap serangan balik Mitra Kukar. Dua pemain ini lumayan memiliki kecepatan dalam mengantisipasi serangan kilat lawan walau masih sering kecolongan, misalnya di leg pertama lalu.
"Jadi walau dituntut mencetak gol, bukan lini depan saja yang bekerja keras. Pertahanan juga harus fokus penuh selama pertandingan, karena lawan bisa mengincar longgarnya pertahanan saat sebagian besar pemain Arema konsentrasi menyerang," demikian Joko.
Sementara, Arema memiliki peluang kecil untuk bisa memainkan Samsul Arif yang masih mengalami bengkak di kakinya. Dengan estimasi istirahat sepekan sejak leg pertama lalu, maka diprediksi kondisi striker berusia 30 tahun tersebut belum 100% fit saat leg kedua nanti.
Laga kedua akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (17/1/2016). Arema wajib menang minimal dengan skor 1-0 jika ingin tampil di laga pamungkas.
Tetap menggunakan pola 4-3-3 atau bisa menjadi 4-2-3-1, sekitar delapan pemain Arema akan terlibat dalam misi serangan. Dengan pola tersebut, posisi striker dan lini tengah sudah pasti menjadi aset untuk menerjemahkan strategi menyerang arahan pelatih Joko Susilo.
Ditambah dengan dua wing back yang kerap naik, maka ada sekitar delapan pemain yang terlibat aktif dalam skema ofensif. Arema hanya akan meninggalkan kiper dan dua centre back, yakni Kiko Insa dan Purwaka Yudhi ketika dalam kondisi menekan lawan.
Situasi malah bisa berubah karena Kiko Insa kerap naik jika Arema memperoleh set piece atau eksekusi bola mati. Sehingga jumlah pemain Singo Edan di area pertahanan Mitra Kukar bisa bertambah. Strategi ini hampir dipastikan akan dipakai tuan rumah.
Joko Susilo sendiri sudah mengutarakan bahwa timnya akan bermain seofensif mungkin demi memperbesar kans mencetak gol. "Arema harus dominan dalam serangan. Kami akan bermain ofensif karena itulah karakter Arema selama ini. Tapi tentu saja tak hanya menyerang, tapi juga harus kreatif," tutur Joko, Kamis (14/1/2016).
Hanya saja, strategi super ofensif ada sisi negatifnya. Lini belakang menjadi lowong dan Arema layak mewaspadai pemain cepat macam Yogi Rahardian dan Patrick Dos Santos yang pastinua selalu mengintip momentum. Transisi permainan dari menyerang dan bertahan tetap wajib diperhatikan skuat Singo Edan.
Kiko Insa dan Purwaka Yudhi sebagai benteng utama, diminta untuk awas terhadap serangan balik Mitra Kukar. Dua pemain ini lumayan memiliki kecepatan dalam mengantisipasi serangan kilat lawan walau masih sering kecolongan, misalnya di leg pertama lalu.
"Jadi walau dituntut mencetak gol, bukan lini depan saja yang bekerja keras. Pertahanan juga harus fokus penuh selama pertandingan, karena lawan bisa mengincar longgarnya pertahanan saat sebagian besar pemain Arema konsentrasi menyerang," demikian Joko.
Sementara, Arema memiliki peluang kecil untuk bisa memainkan Samsul Arif yang masih mengalami bengkak di kakinya. Dengan estimasi istirahat sepekan sejak leg pertama lalu, maka diprediksi kondisi striker berusia 30 tahun tersebut belum 100% fit saat leg kedua nanti.
(bbk)