Tragis, Federer Diramal Terpuruk di Australia Terbuka
A
A
A
MELBOURNE - Nama besar Roger Federer sepertinya sudah habis di kancah tenis internasional. Bahkan di rumah taruhan pun nama Federer tak dijagokan bisa menjadi juara di Australia Terbuka. Sejumlah prestasi masa lalu pun seolah buyar dan tak jadi jaminan ia bisa keluar dari keterpurukan.
Tragis memang. Namun itu adalah kenyataan yang harus dihadapi petenis asal Swiss yang pernah bercokol di peringkat satu dunia beberapa tahun lalu.
Tapi bukan tanpa alasan kalau Federer tak ditempatkan lagi sebagai favorit mengingat saat ini Novak Djokovic terus meningkat performanya. Djokovic lebih dijagokan bakal menggondol gelar pertama grand slam musim ini jika melihat perjalanan prestasinya musim lalu.
Alasan terkuat lain adalah kondisi fisik dan tentunya mental Federer. Kalau akhirnya harus bertemu dengan Djokovic di partai final, petenis Serbia lebih dijagokan walau dalam catatan rekor pertemuan selama ini kedua petenis membagi angka kemenangan yang sama, 22.
Seperti dilansir IBTimes, Jumat (15/1/2016), penampilan terakhir di pentas grand slam rupanya jadi patokan. Kali terakhir Federer merasakan mengangkat trofi grand slam pada 2012. Hal tersebut terjadi kala ia mengalahkan Andy Murray di final Wimbledon.
Inilah yang jadi catatan penting buat para penggemar tenis tidak begitu melirik Federer di Australia Terbuka. Rekor buruk ketika bertemu dengan Djokovic juga perlu dicermati. Tiga kali bertemu di final, kekalahan selalu menyertai Federer.
Tragis memang. Namun itu adalah kenyataan yang harus dihadapi petenis asal Swiss yang pernah bercokol di peringkat satu dunia beberapa tahun lalu.
Tapi bukan tanpa alasan kalau Federer tak ditempatkan lagi sebagai favorit mengingat saat ini Novak Djokovic terus meningkat performanya. Djokovic lebih dijagokan bakal menggondol gelar pertama grand slam musim ini jika melihat perjalanan prestasinya musim lalu.
Alasan terkuat lain adalah kondisi fisik dan tentunya mental Federer. Kalau akhirnya harus bertemu dengan Djokovic di partai final, petenis Serbia lebih dijagokan walau dalam catatan rekor pertemuan selama ini kedua petenis membagi angka kemenangan yang sama, 22.
Seperti dilansir IBTimes, Jumat (15/1/2016), penampilan terakhir di pentas grand slam rupanya jadi patokan. Kali terakhir Federer merasakan mengangkat trofi grand slam pada 2012. Hal tersebut terjadi kala ia mengalahkan Andy Murray di final Wimbledon.
Inilah yang jadi catatan penting buat para penggemar tenis tidak begitu melirik Federer di Australia Terbuka. Rekor buruk ketika bertemu dengan Djokovic juga perlu dicermati. Tiga kali bertemu di final, kekalahan selalu menyertai Federer.
(bbk)