Arema Berpeluang Sabet 2 Gelar Hiburan
A
A
A
MALANG - Arema Cronus berpeluang mendapat gelar hiburan setelah tersingkir secara menyakitkan di semifinal Piala Jenderal Sudirman 2015. Striker Christian ''El Loco'' Gonzales dan Aremania masuk nominasi sebagai pemain dan suporter terbaik Piala Jenderal Sudirman 2015.
Kendati Arema gagal ke partai puncak, El Loco masuk sebagai kandidat pemain terbaik. Dia bersanding bersama Yanto Basna dan Rizky Pellu (Mitra Kukar), serta Muhammad Nur Iskandar (Semen Padang). Gonzales menjadi satu-satunya pemain di luar tim yang masuk final.
Selain Gonzales, Aremania juga masuk nominasi suporter terbaik dan bersaing dengan dua suporter asal Kalimantan yakni Mitman (suporter Mitra Kukar) dan Pusamania (suporter Pusamania Borneo FC). Arema sangat berpeluang mendapatkan gelar di kategori ini.
Selain menjadi tuan rumah di babak penyisihan, Aremania juga antusias mendukung timnya ketika bertanding di Maguwoharjo. Selain itu penilaian berdasar antusiasme, cara suporter memasuki stadion, serta respons terhadap kekalahan timnya, semua dimiliki suporter biru ini.
Poin penting adalah ketika Arema menelan kekalahan lewat adu pinalti di kandang sendiri saat menghadapi Mitra Kukar. Kendati sangat mengecewakan, nyatanya Aremania bisa bersikap legawa dan tidak melakulan tindakan di luar batas. Padahal situasi di lapangan terbilang panas karena permainan keras.
"Suporter yang masuk nominasi memiliki kelebihan tersendiri, terutama dalam menjaga ketertiban. Kami masih akan menggelar pertemuan lagi untuk merumuskan siapa yang layak menjadi terbaik. Hasilnya aman diumumkan saat final Piala Jenderal Sudirman," ujar Cahyadi Wanda, Sekjen Piala Jenderal Sudirman.
Yang mengejutkan dalam nominasi ini adalah Bali United Pusam yang sempat menjadi salah satu tuan rumah babak penyisihan. Walau antuasisme sangat besar, ternyata suporter Bali United dinilai mempunyai 'cacat' karena melakukan tindakan di luar sportivitas kala menghadapi Mitra Kukar.
Kendati masuk dalam nominasi, Arema tampaknya belum puas walau seandainya nanti memenangi kategori tersebut. Kegagalan masuk final menjadi kekecewaan besar karena keinginan suporter dan semua elemen di Arema adalah menjadi juara setelah sebelumnya gagal di Piala Presiden.
"Jika menjadi suporter terbaik tentu akan menjadi kebanggaan bagi Aremania. Tapi sebenarnya yang kami inginkan adalah Arema bisa juara dan sampai sekarang saya pribadi masih kecewa. Sejak awal saya ingin melihat Arema juara dibanding gelar lain,"kata Yuli Sumpil, dirijen Aremania.
Kendati Arema gagal ke partai puncak, El Loco masuk sebagai kandidat pemain terbaik. Dia bersanding bersama Yanto Basna dan Rizky Pellu (Mitra Kukar), serta Muhammad Nur Iskandar (Semen Padang). Gonzales menjadi satu-satunya pemain di luar tim yang masuk final.
Selain Gonzales, Aremania juga masuk nominasi suporter terbaik dan bersaing dengan dua suporter asal Kalimantan yakni Mitman (suporter Mitra Kukar) dan Pusamania (suporter Pusamania Borneo FC). Arema sangat berpeluang mendapatkan gelar di kategori ini.
Selain menjadi tuan rumah di babak penyisihan, Aremania juga antusias mendukung timnya ketika bertanding di Maguwoharjo. Selain itu penilaian berdasar antusiasme, cara suporter memasuki stadion, serta respons terhadap kekalahan timnya, semua dimiliki suporter biru ini.
Poin penting adalah ketika Arema menelan kekalahan lewat adu pinalti di kandang sendiri saat menghadapi Mitra Kukar. Kendati sangat mengecewakan, nyatanya Aremania bisa bersikap legawa dan tidak melakulan tindakan di luar batas. Padahal situasi di lapangan terbilang panas karena permainan keras.
"Suporter yang masuk nominasi memiliki kelebihan tersendiri, terutama dalam menjaga ketertiban. Kami masih akan menggelar pertemuan lagi untuk merumuskan siapa yang layak menjadi terbaik. Hasilnya aman diumumkan saat final Piala Jenderal Sudirman," ujar Cahyadi Wanda, Sekjen Piala Jenderal Sudirman.
Yang mengejutkan dalam nominasi ini adalah Bali United Pusam yang sempat menjadi salah satu tuan rumah babak penyisihan. Walau antuasisme sangat besar, ternyata suporter Bali United dinilai mempunyai 'cacat' karena melakukan tindakan di luar sportivitas kala menghadapi Mitra Kukar.
Kendati masuk dalam nominasi, Arema tampaknya belum puas walau seandainya nanti memenangi kategori tersebut. Kegagalan masuk final menjadi kekecewaan besar karena keinginan suporter dan semua elemen di Arema adalah menjadi juara setelah sebelumnya gagal di Piala Presiden.
"Jika menjadi suporter terbaik tentu akan menjadi kebanggaan bagi Aremania. Tapi sebenarnya yang kami inginkan adalah Arema bisa juara dan sampai sekarang saya pribadi masih kecewa. Sejak awal saya ingin melihat Arema juara dibanding gelar lain,"kata Yuli Sumpil, dirijen Aremania.
(aww)