Perjalanan Karier Lleyton Hewitt Berakhir Tragis
A
A
A
MELBOURNE - Petualangan Lleyton Hewitt di olahraga tenis berakhir tragis. Mantan petenis nomor 1 dunia gagal mempersembahkan gelar terakhir di Grand Slam Australia Terbuka 2016 usai ditekuk David Ferrer di babak kedua dengan tiga set langsung 2-6, 4-6, dan 4-6.
Australia Terbuka dijadikan Hewitt sebagai turnamen terakhirnya sebelum ia memutuskan pensiun. Alih-alih ingin tampil maksimal di depan penggemar, petenis tuan rumah malah tersingkir di babak kedua. Pasca pertandingan ia terlihat melambaikan tangan ke arah penonton dan air matanya tak berhenti membasahi pipi ketika istri dan kedua anaknya menghampiri sosok yang disayanginya tersebut.
"Bermain di Grand Slam Australia Terbuka selalu dijadikan sebagai sebuah kehormatan terbesar saya. Karena saya merasa terhormat bisa memiliki dukungan dan cinta dari semua penggemar di sini. Ini sangat berarti bagi saya, sebab saya sudah merasakan keberhasilan di lapangan ini (Rod Laver Arena) dan saya merasa beruntung mengakhiri pensiun saya di sini. Ini adalah tempat yang sempurna untuk memutuskan pensiun," beber Hewitt seperti dikutip BBC, Sabtu (23/1/2016).
Petenis yang doyan mengenakan topi tersebut tercatat berpartisipasi di grand slam ini sebanyak 20 kali. Hewitt sukses mencantumkan namanya dalam sejarah tenis Australia dengan menjadi pemain pertama yang mencapai final sejak Pat Cash pada 1988. Namun takdir belum berpihak kepadanya dan ia harus puas menjadi runner up usai kalah atas Marat Safin melalui pertarungan sengit empat set 1-6, 6-3, 6-4, dan 6-4.
"Saya suka datang ke sini (Australia Terbuka) dan bersaing dengan pemain lain. Saya begitu beruntung memiliki kesempatan tampil sebanyak 20 kali berturut-turut dan saya telah menghabiskan karier saya dengan memberikan 100 persen penampilan di sini," ungkap Hewitt.
Meskipun mengakhiri kariernya di nomor tunggal, Hewitt setidaknya masih memiliki satu pertandingan di nomor ganda dengan bermitra bersama Sam Groth di babak kedua Australia Terbuka. Kedua petenis andalan Negeri Kanguru itu akan berhadapan dengan duet gado-gado Henri Kontinen (Finlandia)/John Peers, sebelum menjadi kapten tim Piala Davis Australia.
Fakta menarik tentang Lleyton Hewitt
- Lleyton Hewitt menjadi petenis termuda dalam sejarah Grand Slam Australia Terbuka sejak keikutsertaannya di turnamen bergengsi sejak 1997 lalu.
- Lleyton Hewitt memulai karier profesionalnya pada 1998 dan dia menjadi salah satu pemenang termuda dari Asosiasi Tenis Profesional (ATP) turnamen ketika ia memenangkan Generation Adelaide International usai mengalahkan Jason Stoltenberg di final.
- Lleyton Hewitt masuk sebagai petenis terbaik dunia termuda dalam usia 20 tahun sembilan bulan pada 2001. Dia sukses memecahkan rekor 69 tahun yang dipegang oleh juara Wimbledon Ellsworth Vines pada 1932.
- Lleyton Hewitt berhasil mengunci gelar Grand Slam pertamanya di AS Terbuka pada 2001, dengan mengalahkan Pete Sampras melalui pertarungan tiga set langsung 7-6, 6-1, dan 6-1 di final.
- Satu tahun kemudina, Lleyton Hewitt dinobatkan sebagai juara Wimbledon. Dia berhasil menyudahi perlawanan wakil Argentina David Nalbandian 6-1, 6-3, 6-2 di final.
- Lleyton Hewitt berhasil mengantarkan tim Piala Davis Australia memenangkan gelar sebanyak dua kali pada 1999 dan 2003.
Australia Terbuka dijadikan Hewitt sebagai turnamen terakhirnya sebelum ia memutuskan pensiun. Alih-alih ingin tampil maksimal di depan penggemar, petenis tuan rumah malah tersingkir di babak kedua. Pasca pertandingan ia terlihat melambaikan tangan ke arah penonton dan air matanya tak berhenti membasahi pipi ketika istri dan kedua anaknya menghampiri sosok yang disayanginya tersebut.
"Bermain di Grand Slam Australia Terbuka selalu dijadikan sebagai sebuah kehormatan terbesar saya. Karena saya merasa terhormat bisa memiliki dukungan dan cinta dari semua penggemar di sini. Ini sangat berarti bagi saya, sebab saya sudah merasakan keberhasilan di lapangan ini (Rod Laver Arena) dan saya merasa beruntung mengakhiri pensiun saya di sini. Ini adalah tempat yang sempurna untuk memutuskan pensiun," beber Hewitt seperti dikutip BBC, Sabtu (23/1/2016).
Petenis yang doyan mengenakan topi tersebut tercatat berpartisipasi di grand slam ini sebanyak 20 kali. Hewitt sukses mencantumkan namanya dalam sejarah tenis Australia dengan menjadi pemain pertama yang mencapai final sejak Pat Cash pada 1988. Namun takdir belum berpihak kepadanya dan ia harus puas menjadi runner up usai kalah atas Marat Safin melalui pertarungan sengit empat set 1-6, 6-3, 6-4, dan 6-4.
"Saya suka datang ke sini (Australia Terbuka) dan bersaing dengan pemain lain. Saya begitu beruntung memiliki kesempatan tampil sebanyak 20 kali berturut-turut dan saya telah menghabiskan karier saya dengan memberikan 100 persen penampilan di sini," ungkap Hewitt.
Meskipun mengakhiri kariernya di nomor tunggal, Hewitt setidaknya masih memiliki satu pertandingan di nomor ganda dengan bermitra bersama Sam Groth di babak kedua Australia Terbuka. Kedua petenis andalan Negeri Kanguru itu akan berhadapan dengan duet gado-gado Henri Kontinen (Finlandia)/John Peers, sebelum menjadi kapten tim Piala Davis Australia.
Fakta menarik tentang Lleyton Hewitt
- Lleyton Hewitt menjadi petenis termuda dalam sejarah Grand Slam Australia Terbuka sejak keikutsertaannya di turnamen bergengsi sejak 1997 lalu.
- Lleyton Hewitt memulai karier profesionalnya pada 1998 dan dia menjadi salah satu pemenang termuda dari Asosiasi Tenis Profesional (ATP) turnamen ketika ia memenangkan Generation Adelaide International usai mengalahkan Jason Stoltenberg di final.
- Lleyton Hewitt masuk sebagai petenis terbaik dunia termuda dalam usia 20 tahun sembilan bulan pada 2001. Dia sukses memecahkan rekor 69 tahun yang dipegang oleh juara Wimbledon Ellsworth Vines pada 1932.
- Lleyton Hewitt berhasil mengunci gelar Grand Slam pertamanya di AS Terbuka pada 2001, dengan mengalahkan Pete Sampras melalui pertarungan tiga set langsung 7-6, 6-1, dan 6-1 di final.
- Satu tahun kemudina, Lleyton Hewitt dinobatkan sebagai juara Wimbledon. Dia berhasil menyudahi perlawanan wakil Argentina David Nalbandian 6-1, 6-3, 6-2 di final.
- Lleyton Hewitt berhasil mengantarkan tim Piala Davis Australia memenangkan gelar sebanyak dua kali pada 1999 dan 2003.
(aww)