Skuat Bertabur Bintang, Sriwijaya FC Jangan Deja Vu
A
A
A
PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) harus banyak belajar dari kesalahan di musim 2015. Dengan skuat bertabur bintang, Sriwijaya FC dituntut tidak mengalami deja vu di musim 2016.
Sukses menembus final Piala Presiden tanpa kekuatan dan persiapan besar membuat semangat manajemen memuncak dengan mengumpulkan tim terbaik di turnamen berikutnya. Persiapan gelaran laga Piala Jenderal Sudirman, jajaran manajemen menyuntikkan tiga amunisi pemain asing plus amunisi anyar.
Namun Laskar Wong Kito justru tim keok di fase babak penyisihan grup. Kegagalan itu berdampak kepada kekecewaan publik Palembang, hingga jajaran pelatih nyaris dilepas karena dinilai gagal.
Menanggapi hal itu pelatih kepala SFC Benny "Bendol" Dollo menyatakan semua itu tidak akan terulang di Piala Gubernur Kalimantan Timur turnamen ketiga diikuti tim selama kompetisi masih mati. "Di laga berikutnya semua itu tidak akan terulang. Karena kita akan mengantisipasinya,"kata Bendol.
Bendol berdalih, alasan non teknik lah membuat SFC gigit jari di Sudirman Cup lalu. Karena banyak pemain kelelahan saat ditarik kembali ke klub dengan mengikuti beragam liga tarkam.
"Kita tidak bisa melarang mereka karena dapur harus ngebul. Terpaksa mereka memperkuat tim tidak maksimal. Seperti kelelahan dan kurang persiapan bergabung berasama tim. Gara-gara faktor non teknis penyebab gagalnya tim tahun lalu,"papar Bendol.
Bendol mencontohkan dampak nonteknis tidak hanya terjadi kepada Laskar Wong Kito. Tim-tim besar lainnya juga berguguran di Jenderal Sudirman Cup karena banyak pemainnya ikut ikutan berlaga di tarkam. Hal ini yang memperkuat yang diutarakan Bendol.
"Buktinya saja tim besar juga banyak yang tidak lolos seperti Persib Bandung, Persipura dan klub lainnya. Karena pemainnya juga berlaga di tarkam,"tegas Bendol.
Hal itu juga membuat manajemen SFC tidak lagi memberikan ruang kepada para pemain yang ingin izin sebenar mencari uang saku di antar kampung (tarkam). Dikabarkan Achmad Jufrianto dan Supardi Nasir tidak mendapatkan restu oleh manajemen untuk ikut laga amal sekelas tarkam.
"Sekarang semua tim harus fokus agenda tim. Karena semua pemain telah dikontrak dan aturan tim sepenuhnya dijalankan,"kata Manajer Sriwijaya FC Nasrun Umar.
Sukses menembus final Piala Presiden tanpa kekuatan dan persiapan besar membuat semangat manajemen memuncak dengan mengumpulkan tim terbaik di turnamen berikutnya. Persiapan gelaran laga Piala Jenderal Sudirman, jajaran manajemen menyuntikkan tiga amunisi pemain asing plus amunisi anyar.
Namun Laskar Wong Kito justru tim keok di fase babak penyisihan grup. Kegagalan itu berdampak kepada kekecewaan publik Palembang, hingga jajaran pelatih nyaris dilepas karena dinilai gagal.
Menanggapi hal itu pelatih kepala SFC Benny "Bendol" Dollo menyatakan semua itu tidak akan terulang di Piala Gubernur Kalimantan Timur turnamen ketiga diikuti tim selama kompetisi masih mati. "Di laga berikutnya semua itu tidak akan terulang. Karena kita akan mengantisipasinya,"kata Bendol.
Bendol berdalih, alasan non teknik lah membuat SFC gigit jari di Sudirman Cup lalu. Karena banyak pemain kelelahan saat ditarik kembali ke klub dengan mengikuti beragam liga tarkam.
"Kita tidak bisa melarang mereka karena dapur harus ngebul. Terpaksa mereka memperkuat tim tidak maksimal. Seperti kelelahan dan kurang persiapan bergabung berasama tim. Gara-gara faktor non teknis penyebab gagalnya tim tahun lalu,"papar Bendol.
Bendol mencontohkan dampak nonteknis tidak hanya terjadi kepada Laskar Wong Kito. Tim-tim besar lainnya juga berguguran di Jenderal Sudirman Cup karena banyak pemainnya ikut ikutan berlaga di tarkam. Hal ini yang memperkuat yang diutarakan Bendol.
"Buktinya saja tim besar juga banyak yang tidak lolos seperti Persib Bandung, Persipura dan klub lainnya. Karena pemainnya juga berlaga di tarkam,"tegas Bendol.
Hal itu juga membuat manajemen SFC tidak lagi memberikan ruang kepada para pemain yang ingin izin sebenar mencari uang saku di antar kampung (tarkam). Dikabarkan Achmad Jufrianto dan Supardi Nasir tidak mendapatkan restu oleh manajemen untuk ikut laga amal sekelas tarkam.
"Sekarang semua tim harus fokus agenda tim. Karena semua pemain telah dikontrak dan aturan tim sepenuhnya dijalankan,"kata Manajer Sriwijaya FC Nasrun Umar.
(aww)