Klub Sepakat KLB PSSI Demi Selamatkan Sepak Bola Indonesia
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang merespons positif rencana pertemuan klub-klub sepak bola untuk menyikapi kisruh sepak bola nasional. Dalam pertemuan yang difasilitasi PSGC Cimais pada 24-26 Februari itu rencananya akan diikuti klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama (DU), dan Liga Nusantara.
Mahesa Jenar siap mendukung pertemuan itu sepanjang memiliki maksud dan tujuan yang baik untuk sepak bola nasional. Bahkan, klub yang memiliki suporter fanatik Panser Biru dan Snex ini siap mengusulkan segera digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di agenda tersebut.
''Jalan satu-satunya itu KLB, mau atau tidak mau. Sepanjang KLB itu mendapat restu dari pemerintah dan FIFA, mau bagaimana lagi,”ungkap Penasihat PSIS Semarang Wahyu Winarto, Senin (22/2).
Pria yang akrab disapa Liluk itu mengaku belum mengetahui agenda persis pertemuan itu. Namun, melihat perkembangan sepak bola nasional hingga saat ini yang tidak kunjung membaik, informasinya pertemuan itu nanti memiliki agenda untuk memberikan saran dan masukan baik kepada PSSI atau pun pemerintah.
”Bisa jadi itu pertemuan soal (menggalang) KLB. Makanya kami sangat mendorong agar segera digelar KLB agar kompetisi bisa kembali berjalan. Saya nanti yang datang di pertemuan itu, rencananya dengan Mas Agung (Direktur Teknik),” terang dia.
Akibat PSSI dibekukan oleh pemerintah, hingga saat ini induk federasi sepak bola di Tanah Air itu tidak bisa menggulirkan liga. Tak ayal, belasan klub ISL, puluhan klub DU dan ratusan klub Liga Nusantara pun vakum, termasuk di Jawa Tengah.
Mereka hanya turun bertanding dalam ajang turnamen, yang berdurasi dua hingga tiga bulan. PSIS sebagai klub berpengalaman, juga tidak berdaya menghadapi kondisi ini. Pemain pun masih diliburkan hingga detik ini.
Mahesa Jenar pun memilih absen dari beberapa tawaran turnamen dan hanya sekali ikut yakni di Piala Polda Jateng 2015. ”Kalau kita bentuk tim, persiapkan tim, itu untuk kepentingan apa?, lha kan tidak ada kompetisi.
Ada tawaran untuk uji coba dengan tim Pra PON Jawa Tengah pada 27 Februari mendatang itu hanya agenda insidentil, nanti setelah itu pemain libur lagi, sampai ada kejelasan Piala Gubernur Jateng 2016 atau kompetisi resmi,” ucap CEO PSIS Yoyok Sukawi.
Selain PSIS, Persip Pekalongan juga memilih memulangkan pemain dan tidak ada kepastian jelas kapan akan dipanggil kembali. Karena tim yang memiliki suporter fanatik Kalong Mania ini berharap agar kompetisi kembali bergulir seperti sedia kala.
”Saya sepakat digelar KLB, demi sepak bola nasional. Tapi dalam pertemuan di Ciamis, saya harap juga sudah menyiapkan beberapa program ke depan, termasuk memikirkan legalisasi dari KLB itu sendiri dari kacamata FIFA, biar tidak disebut PSSI tandingan,”kata CEO Persip Budi Setiawan.
Budi mengaku sudah mendapat undangan resmi dari manajemen PSGC tekait pertemuan dengan banyak klub di Ciamis. Namun, pihaknya belum bisa memastikan akan hadir.
”Saya diberitahu oleh admin klub. Belum baca suratnya dan belum berani menyatakan akan hadir, karena ini masih di luar kota terus,”kata Budi.
Mahesa Jenar siap mendukung pertemuan itu sepanjang memiliki maksud dan tujuan yang baik untuk sepak bola nasional. Bahkan, klub yang memiliki suporter fanatik Panser Biru dan Snex ini siap mengusulkan segera digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di agenda tersebut.
''Jalan satu-satunya itu KLB, mau atau tidak mau. Sepanjang KLB itu mendapat restu dari pemerintah dan FIFA, mau bagaimana lagi,”ungkap Penasihat PSIS Semarang Wahyu Winarto, Senin (22/2).
Pria yang akrab disapa Liluk itu mengaku belum mengetahui agenda persis pertemuan itu. Namun, melihat perkembangan sepak bola nasional hingga saat ini yang tidak kunjung membaik, informasinya pertemuan itu nanti memiliki agenda untuk memberikan saran dan masukan baik kepada PSSI atau pun pemerintah.
”Bisa jadi itu pertemuan soal (menggalang) KLB. Makanya kami sangat mendorong agar segera digelar KLB agar kompetisi bisa kembali berjalan. Saya nanti yang datang di pertemuan itu, rencananya dengan Mas Agung (Direktur Teknik),” terang dia.
Akibat PSSI dibekukan oleh pemerintah, hingga saat ini induk federasi sepak bola di Tanah Air itu tidak bisa menggulirkan liga. Tak ayal, belasan klub ISL, puluhan klub DU dan ratusan klub Liga Nusantara pun vakum, termasuk di Jawa Tengah.
Mereka hanya turun bertanding dalam ajang turnamen, yang berdurasi dua hingga tiga bulan. PSIS sebagai klub berpengalaman, juga tidak berdaya menghadapi kondisi ini. Pemain pun masih diliburkan hingga detik ini.
Mahesa Jenar pun memilih absen dari beberapa tawaran turnamen dan hanya sekali ikut yakni di Piala Polda Jateng 2015. ”Kalau kita bentuk tim, persiapkan tim, itu untuk kepentingan apa?, lha kan tidak ada kompetisi.
Ada tawaran untuk uji coba dengan tim Pra PON Jawa Tengah pada 27 Februari mendatang itu hanya agenda insidentil, nanti setelah itu pemain libur lagi, sampai ada kejelasan Piala Gubernur Jateng 2016 atau kompetisi resmi,” ucap CEO PSIS Yoyok Sukawi.
Selain PSIS, Persip Pekalongan juga memilih memulangkan pemain dan tidak ada kepastian jelas kapan akan dipanggil kembali. Karena tim yang memiliki suporter fanatik Kalong Mania ini berharap agar kompetisi kembali bergulir seperti sedia kala.
”Saya sepakat digelar KLB, demi sepak bola nasional. Tapi dalam pertemuan di Ciamis, saya harap juga sudah menyiapkan beberapa program ke depan, termasuk memikirkan legalisasi dari KLB itu sendiri dari kacamata FIFA, biar tidak disebut PSSI tandingan,”kata CEO Persip Budi Setiawan.
Budi mengaku sudah mendapat undangan resmi dari manajemen PSGC tekait pertemuan dengan banyak klub di Ciamis. Namun, pihaknya belum bisa memastikan akan hadir.
”Saya diberitahu oleh admin klub. Belum baca suratnya dan belum berani menyatakan akan hadir, karena ini masih di luar kota terus,”kata Budi.
(aww)