Putra UPH Pertahankan Gelar LIMA Basketball Nationals
A
A
A
BANDUNG - Tim basket putra Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil pertahankan gelar LIMA Basketball Nationals usai kalahkan Universitas Esa Unggul (UEU) dengan skor 77-62 pada laga final yang dihelat di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (21/02/2016).
Pada laga final ini, pelatih UPH, Stephen Metclafe, langsung menurunkan kapten Christian (1), Cassiopeia (3), Rivaldo (7), Steven Oi (9) dan Kennard (10) di awal laga. Sementara itu, starting five UEU diperkuat Abraham (6), Kevin Raditya (7), Kevin Moses (11), Akbar Lutfi (12) dan kapten Freddy (13).
Usai tip off, UPH yang mengenakan kostum biru-biru langsung tunjukkan kualitasnya. Alhasil, laga baru berjalan lima menit UPH mampu mengungguli UEU dengan skor 10-3. Lima menit selanjutnya, penampilan apik Steven Oi, Kennard dan Ferdian berhasil menambah tujuh poin bagi UPH. Tambahan tujuh poin bagi UPH pun sekaligus menutup kuarter ini dengan skor 16-9 bagi keunggulan UPH.
Memasuki kuarter kedua, permainan UEU terlihat lebih berbeda. Memanfaatkan kecepatan dari Kevin Moses dan tubuh besar Akbar di lini belakang. UEU perlahan-lahan mampu memangkas ketertinggalan. Di paruh kuarter kedua ini, UEU hanya tertinggal dua bola atas UPH. Setelah itu, penampilan UEU terus meningkat, bahkan anak asuh Coach Vendy ini mampu melampaui perolehaan poin UPH dengan margin satu poim. Namun sayanganya, keunggulan UEU tak berlangsung lama saat lesatan Steven Oi di menit akhir kuarter ini tak mampu dibendung Akbar dkk. Hasilnya, permaian apik UEU dikuarter kedua ini mampu menciptakan 26 poin sekaligus memangkas margin ketertinggalan hanya satu bola, 37-35.
Tipisnya skor kedua tim membuat para supporter yang hadir di C-Tra Arena ini tak henti-hentinya meneriakan yel-yel dukungan bagi timnya. Bangkit di kuarter kedua, Kevin dkk. mencoba bermain cepat dan memaksimalkan peluang yang mereka dapatkan. Namun, ketidak disiplinan Kevin dkk. membuat UPH mampu menghasilkan empat poin dari kesalahan yang dilakukan para pemain UEU. Hasilnya, UPH mampu mencetak 19 poin di kuarter ini, sementara UEU menciptakan 15 poin. Poin tambahan tersebut, membuat UEU harus kembali tertinggal dengan margin enam poin, 56-50.
Kuarter keempat, permaianan UEU terlihat tak seagresif tiga kuarter sebelumnya, Kevin Moses, Akbar dan Feddy kesulitan memasuki pertahanan UPH dan sering gagal dalam melakukan penyelesaian akhir. Sementara itu, UPH masih konsisten dengan tensi permainan cepat mereka. Rivaldo, Steven Oi, Cassiopeia dan Christian kembali subur dengan mencetak 27 poin. Hingga akhirnya, UPH berhasil mempertahankan gelar LIMA nasional setelah menyelesaikan laga final ini dengan skor akhir 77-62.
"Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, akhirnya kami bisa mempertahankan gelar LIMA nasional. Secara keseluruhan, saya menilai bahwa kemenangan demi kemenangan yang kami raih selama di ajang LIMA Basketball ini berkat persiapan yang telah kami lakukan sejak jauh-jauh hari," ujar Christian Gunawan, kapten UPH.
Sementara itu, kekalahan yang dialami UEU di final ini ditanggapi Coach Vandy karena faktor kelelahan yang mengakibatkan para pemain kehilangan konsentrasi.
"Saya akui kami kehilangan momen di kuarter tiga akhir, anak-anak sepertinya sudah tidak konsentrasi dan kelelahan sehingga sistem defense yang saya instruksikan tidak berjalan dengan baik," ujar Coach Vandy.
Pada pertandingan ini, pemain UPH, Rivaldo Tandra Pangesthio (7) berhasil menyabet penghargaan MVP usai catatkan efektifitas tertinggi dari 18 point dan 18 rebound. Tak hanya Rivaldo, pelatih UPH, Stephen Metcalfe juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik di LIMA Basketball musim ini.
Pada laga final ini, pelatih UPH, Stephen Metclafe, langsung menurunkan kapten Christian (1), Cassiopeia (3), Rivaldo (7), Steven Oi (9) dan Kennard (10) di awal laga. Sementara itu, starting five UEU diperkuat Abraham (6), Kevin Raditya (7), Kevin Moses (11), Akbar Lutfi (12) dan kapten Freddy (13).
Usai tip off, UPH yang mengenakan kostum biru-biru langsung tunjukkan kualitasnya. Alhasil, laga baru berjalan lima menit UPH mampu mengungguli UEU dengan skor 10-3. Lima menit selanjutnya, penampilan apik Steven Oi, Kennard dan Ferdian berhasil menambah tujuh poin bagi UPH. Tambahan tujuh poin bagi UPH pun sekaligus menutup kuarter ini dengan skor 16-9 bagi keunggulan UPH.
Memasuki kuarter kedua, permainan UEU terlihat lebih berbeda. Memanfaatkan kecepatan dari Kevin Moses dan tubuh besar Akbar di lini belakang. UEU perlahan-lahan mampu memangkas ketertinggalan. Di paruh kuarter kedua ini, UEU hanya tertinggal dua bola atas UPH. Setelah itu, penampilan UEU terus meningkat, bahkan anak asuh Coach Vendy ini mampu melampaui perolehaan poin UPH dengan margin satu poim. Namun sayanganya, keunggulan UEU tak berlangsung lama saat lesatan Steven Oi di menit akhir kuarter ini tak mampu dibendung Akbar dkk. Hasilnya, permaian apik UEU dikuarter kedua ini mampu menciptakan 26 poin sekaligus memangkas margin ketertinggalan hanya satu bola, 37-35.
Tipisnya skor kedua tim membuat para supporter yang hadir di C-Tra Arena ini tak henti-hentinya meneriakan yel-yel dukungan bagi timnya. Bangkit di kuarter kedua, Kevin dkk. mencoba bermain cepat dan memaksimalkan peluang yang mereka dapatkan. Namun, ketidak disiplinan Kevin dkk. membuat UPH mampu menghasilkan empat poin dari kesalahan yang dilakukan para pemain UEU. Hasilnya, UPH mampu mencetak 19 poin di kuarter ini, sementara UEU menciptakan 15 poin. Poin tambahan tersebut, membuat UEU harus kembali tertinggal dengan margin enam poin, 56-50.
Kuarter keempat, permaianan UEU terlihat tak seagresif tiga kuarter sebelumnya, Kevin Moses, Akbar dan Feddy kesulitan memasuki pertahanan UPH dan sering gagal dalam melakukan penyelesaian akhir. Sementara itu, UPH masih konsisten dengan tensi permainan cepat mereka. Rivaldo, Steven Oi, Cassiopeia dan Christian kembali subur dengan mencetak 27 poin. Hingga akhirnya, UPH berhasil mempertahankan gelar LIMA nasional setelah menyelesaikan laga final ini dengan skor akhir 77-62.
"Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, akhirnya kami bisa mempertahankan gelar LIMA nasional. Secara keseluruhan, saya menilai bahwa kemenangan demi kemenangan yang kami raih selama di ajang LIMA Basketball ini berkat persiapan yang telah kami lakukan sejak jauh-jauh hari," ujar Christian Gunawan, kapten UPH.
Sementara itu, kekalahan yang dialami UEU di final ini ditanggapi Coach Vandy karena faktor kelelahan yang mengakibatkan para pemain kehilangan konsentrasi.
"Saya akui kami kehilangan momen di kuarter tiga akhir, anak-anak sepertinya sudah tidak konsentrasi dan kelelahan sehingga sistem defense yang saya instruksikan tidak berjalan dengan baik," ujar Coach Vandy.
Pada pertandingan ini, pemain UPH, Rivaldo Tandra Pangesthio (7) berhasil menyabet penghargaan MVP usai catatkan efektifitas tertinggi dari 18 point dan 18 rebound. Tak hanya Rivaldo, pelatih UPH, Stephen Metcalfe juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik di LIMA Basketball musim ini.
(sha)