Klub Eropa Beri Ucapan Gianni Infantino Dengan Syarat
A
A
A
ZURICH - Hanya selang beberapa jam setelah terpilih sebagai Presiden FIFA yang baru, Gianni Infantino mendapatkan ucapan selamat dari Asosiasi Klub Eropa (ECA). Infantino diharapkan bisa menjalan roda organisasi dengan penuh keterbukaan dan tidak membuka wacana menambah negara di Piala Dunia.
Harapan ini tumbuh mengingat pendahulu Infantino, Sepp Blatter saat ini tengah dirundung masalah. Ia terlibat skandal keuangan yang menyeret nama Michel Platini sebagai Presiden UEFA.
Dalam pemilihan yang berlangsung di Zurich, Jumat (26/2/2016) waktu setempat, Infantino berhasil meraup dukungan 115 suara. Ia berhasil mengalahkan kandidat kuat lainnya, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa yang hanya mendulang 88 suara.
Ke depan, Infantino yang akan menjabat sampai 2019 itu mengemban tugas berat. Ia sempat mendapat sorotan yang ingin menambah jatah peserta Piala Dunia dari 32 menjadi 40 negara.
"Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Gianni Infantino dalam pemilihan Presiden FIFA. Kami tahu apa yang sudah dilakukannya selama menjabat sebagai Sekjen UEFA dan sekali lagi kami mengucapkan terima atas kerjasama dalam beberapa tahun ini," bunyi pernyataan ECA yang dikutip BBC, Sabtu (27/2/2016).
"Kami juga berharap kerjasama kami dengan Presiden FIFA bisa transparan, demokratis dan menguntungkan buat sepak bola. Sebagai pemangku kepentingan, ECA punya ambisi besar bersama FIFA untuk membuat suatu keputusan guna terciptanya sepak bola yang lebih profesional lagi," lanjut pernyataan tersebut.
Nah dipernyataan terakhir seperti yang tidak mengenakan buat Infantino. ECA dengan tegas akan menentang jatah negara di piala dunia. "Dalam konteks ini ECA kembali menegaskan penentangannya terhadap perluasan Piala Dunia dari 32 menjadi 40 negara."
Ketua ECA Karl-Heinz Rummenigge berkomentar soal penentangan ini. Menurutnya, semua orang, klub, serta asosiasi nasional dan internasional memikul tanggung jawab buat para pemain.
"Kami telah mencapai poin di mana kami tidak bisa membebani para pemain, tapi perlu meringankan mereka. FIFA harus memenuhi tanggung jawab tersebut, terutama kesehatan pemain," pungkas mantan pemain nasional Jerman itu.
Harapan ini tumbuh mengingat pendahulu Infantino, Sepp Blatter saat ini tengah dirundung masalah. Ia terlibat skandal keuangan yang menyeret nama Michel Platini sebagai Presiden UEFA.
Dalam pemilihan yang berlangsung di Zurich, Jumat (26/2/2016) waktu setempat, Infantino berhasil meraup dukungan 115 suara. Ia berhasil mengalahkan kandidat kuat lainnya, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa yang hanya mendulang 88 suara.
Ke depan, Infantino yang akan menjabat sampai 2019 itu mengemban tugas berat. Ia sempat mendapat sorotan yang ingin menambah jatah peserta Piala Dunia dari 32 menjadi 40 negara.
"Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Gianni Infantino dalam pemilihan Presiden FIFA. Kami tahu apa yang sudah dilakukannya selama menjabat sebagai Sekjen UEFA dan sekali lagi kami mengucapkan terima atas kerjasama dalam beberapa tahun ini," bunyi pernyataan ECA yang dikutip BBC, Sabtu (27/2/2016).
"Kami juga berharap kerjasama kami dengan Presiden FIFA bisa transparan, demokratis dan menguntungkan buat sepak bola. Sebagai pemangku kepentingan, ECA punya ambisi besar bersama FIFA untuk membuat suatu keputusan guna terciptanya sepak bola yang lebih profesional lagi," lanjut pernyataan tersebut.
Nah dipernyataan terakhir seperti yang tidak mengenakan buat Infantino. ECA dengan tegas akan menentang jatah negara di piala dunia. "Dalam konteks ini ECA kembali menegaskan penentangannya terhadap perluasan Piala Dunia dari 32 menjadi 40 negara."
Ketua ECA Karl-Heinz Rummenigge berkomentar soal penentangan ini. Menurutnya, semua orang, klub, serta asosiasi nasional dan internasional memikul tanggung jawab buat para pemain.
"Kami telah mencapai poin di mana kami tidak bisa membebani para pemain, tapi perlu meringankan mereka. FIFA harus memenuhi tanggung jawab tersebut, terutama kesehatan pemain," pungkas mantan pemain nasional Jerman itu.
(bbk)