ISC League Digulirkan 15 April, Berlakukan Salary Cap
A
A
A
PALEMBANG - 18 klub menggeber Indonesia Soccer Championship-League (ISC-League) sebagai pengganti Indonesia Super League 15 April mendatang. Keputusan tersebut amanah dari PT. Liga Indonesia (LI) agar klub mencari terobosan dalam masa pembekuan PSSI. Klub merekomendasikan pembentukan PT.GTS sebagai pengganti LI untuk menjalankan kompetisi. Kendati pencabutan SK Pembekuan PSSI tengah berjalan, klub tidak mau pusing dengan tetap membuat ISC-League.
"Ini atas keputusan kami klub ISL bersama divisi utama. Kita resmi menggeber ISC yang merupakan pengganti kompetisi ISL berlangsung pada tanggal 15 April nanti," kata Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid saat dihubungi melalui telepon pribadinya usai rapat pada pukul 19.00 WIB, Jumat (26/2).
Faisal juga menjelaskan, semua kompetisi lain akan digeber oleh mereka. Yakni, ISC-B untuk Divisi Utama, kompetisi U-21, Piala Soeratin U-17 dan Liga Nusantara hingga Piala Presiden. Bahkan, klub juga membuat aturan salary cap atau membatasi gaji pemain semua klub dalam satu tim minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp10 miliar. "Semua sudah kita bahas termaksuk gaji klub harus Rp10 miliar, kalau tidak, ada sanksi nantinya,"ujar pria asal Padang ini.
Faisal sekali lagi menjelaskan, mereka berkumpul tidak ada urusan dengan KLB PSSI atau membahas SK pencabutan pembekuan dari Kemenpora. Lantaran, klub tidak ingin konsetrasi terpecah karena kompetisi adalah mimpi para pengelola klub yang harus terwujud. "Kami di sini membahas persiapan kompetisi bukan soal KLB. Semua telah rampung tinggal pelaksanaan ke depan. Format satu wilayah home away. Untuk TV dan lainnya akan kita bahas sesuai rundown rapat yang telah kita susun,"ujarnya.
Selain itu kuota pemain asing harus sesuai regulasi rapat dengan ketentuan tiga pemain asing salah satunya pemain Asia. Sedangkan jumlah total pemain minimal 18 orang dan maksimal 28 orang. Hal-hal tersebut tentunya akan dibincangkan oleh klub kepada para pemain. "Kalau SFC tidak ada masalah, termaksuk juga jumlah biaya tidak sampai Rp10 m untuk para pemain kita,"pungkasnya.
"Ini atas keputusan kami klub ISL bersama divisi utama. Kita resmi menggeber ISC yang merupakan pengganti kompetisi ISL berlangsung pada tanggal 15 April nanti," kata Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid saat dihubungi melalui telepon pribadinya usai rapat pada pukul 19.00 WIB, Jumat (26/2).
Faisal juga menjelaskan, semua kompetisi lain akan digeber oleh mereka. Yakni, ISC-B untuk Divisi Utama, kompetisi U-21, Piala Soeratin U-17 dan Liga Nusantara hingga Piala Presiden. Bahkan, klub juga membuat aturan salary cap atau membatasi gaji pemain semua klub dalam satu tim minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp10 miliar. "Semua sudah kita bahas termaksuk gaji klub harus Rp10 miliar, kalau tidak, ada sanksi nantinya,"ujar pria asal Padang ini.
Faisal sekali lagi menjelaskan, mereka berkumpul tidak ada urusan dengan KLB PSSI atau membahas SK pencabutan pembekuan dari Kemenpora. Lantaran, klub tidak ingin konsetrasi terpecah karena kompetisi adalah mimpi para pengelola klub yang harus terwujud. "Kami di sini membahas persiapan kompetisi bukan soal KLB. Semua telah rampung tinggal pelaksanaan ke depan. Format satu wilayah home away. Untuk TV dan lainnya akan kita bahas sesuai rundown rapat yang telah kita susun,"ujarnya.
Selain itu kuota pemain asing harus sesuai regulasi rapat dengan ketentuan tiga pemain asing salah satunya pemain Asia. Sedangkan jumlah total pemain minimal 18 orang dan maksimal 28 orang. Hal-hal tersebut tentunya akan dibincangkan oleh klub kepada para pemain. "Kalau SFC tidak ada masalah, termaksuk juga jumlah biaya tidak sampai Rp10 m untuk para pemain kita,"pungkasnya.
(aww)